JAYAPURA,tabloidpapuabaru.com,- Selama hampir 25 tahun pelaksanaan Otsus di Tanah Papua, namun masyarakat akar rumput tidak merasakan dampaknya. Pasalnya dana Trilyunanan tersebut tidak diurus atau diatur dengan baik, sehingga tidak memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup masyarakat. Termasuk masyarakat di Kampung Yoka Kota Jayapura.
“ ia jadi sejak 25 tahun Otonomi Khusus (Otsus) bergulir, tidak ada sesuatu yang kelihatan di Kampung Yoka, artinya program proiritas Otsus yang disebut-sebut itu tidak dirasakan sama sekali, contoh masalah pendidikan, tidak ada anak-anak Asli Yoka yang disekolahkan gratis seperti yang selama ini dikampanyekan “pendidikan gratis”, tidak ada biaya pendidikan untuk membiayai anak-anak asli Papua sampai ke perguruan tinggi, kemudian masalah kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan infrastruktur semua itu tidak jelas,”
Demikian dikatakan Kepala Kampung Yoka Distrik Heram Kota Jayapura, Anthonius D. Mebri kepada media ini di ruang kerjanya Jumat, (28/1) 2022.
Ia menuding system pengelolaan Dana Otsus oleh pemerintah yang kurang baik, kurang transparan, kurang professional sehingga mengakibatkan kebocoran dan kegagalan dimana-mana.
“karena manajemen pengelolaannya kurang bagus sehingga tidak ada dampaknya, kita bisa lihat khusus di bidang pendidikan tidak ada hasil, bidang kesehatan tidak ada hasil, peningkatan ekonomipun masyarakat tidak ada hasil, infrastruktur tidak ada, kita hanya bisa dengar namanya saja tapi wujudnya tidak pernah kita tau, jadi masyarakat di Kampung sering bilang Otsus itu ibarat “Setan”, dengar nama tapi tidak kelihatan wujudnya,” beber kepala Kampung.
Dengan melihat realita hidup masyarakat asli Papua saat ini, selama 25 tahun pelaksanaan Otonomi khusus dinilai gagal. Maka kedepan pemerintah diharapkan harus memperbaiki system manajamen pengelolaan Dana Otsus sehingga benar-benar hasilnya dirasakan oleh orang Asli Papua.
“kami berharap regulasinya diperbaiki, turun lihat langsung dilapangan lalu turunkan dana untuk kerjakan pembangunan di Kampung, sehingga jelas hasilnya dirasakan oleh masyarakat di kampung. Jangan dana itu diputar sana sini sampai ujung-ujungnya tidak jelas.
Kepala Kampung Yoka berharap dengan adanya perpanjangan Otsus Jilid II, oleh pemerintah Pusat. Harus lebih serius melihat langsung kebutuhan dasar masyarakat di Kampung-kampung. Jangan masyarakat dengar nilai uangnya besar, tetapi tidak ada artinya kalau uang tersebut sampai di laci Pejabat suda hilang kemana rimbanya.” Bebernya panjang lebar.***