JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Pemerintah Kabupaten Biak Numfor diharapkan mengaktifkan kembali Sirkuit balap motor Fanfabri, yang telah lama fakum.
Hal itu dimaksudkan agar menghidupkan kembali talenta-talenta pebalap motor asal Saireri lebih khusus Biak Numfor.
” saya ini pelaku sejarah dan mantan pembalap, saat ini saya masih hidup dan saya kecewa bercampur resah, terhadap Sirkuit kami yang ada di Papua ini. Dimanana pertama kali sirkuit Fanfabri ini yang mencetuskan semua pembalap-pembalap yang handal. Oleh karena itu saya harap pemerintah daerah segera hidupkan kembali,”
Demikian ditegaskan, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Wilayah Biak-Supiori, Erick Warikar kepada wartawan Media Online ini di Bandara Sentani Jayapura pekan kemarin.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Wilayah Biak-Supiori, Erick Warikar
Erick menyebutka bahwa dari saman ke saman dari periode ke periode, sirkuit Wanfabri itu aktif, tapi kok disaat ini sirkuit ini fakum, dan terkesan pemda ingin matikan karir kita punya pembalap anak-anak Biak,” pungkasnya.
” Sirkiut Wanfabri berada di wilayah Auri. Artinya wilayah TNI dan TNI juga mempunyai program dalam hal pembinaan untuk pemuda dan dalam bidang balap motor juga ada, maka tidak ada salahnya pemerintah itu bekerjasama dengan Auri sehingga bagaimana sirkuit Fanfabri itu dihidupkan kembali. Supaya anak-anak yang ada di Saireri ini tidak perlu cari sirkuit jauh-jauh, ke tanah Jawa sana.
Sejak periode Yusuf Maryen semua jalan, tapi kok periode ini sikuit Fanfabri kok macet…???
” saya mantan pembalap dari situ saya merasa kecewa dengan pemerintah pu cara-cara kayak begini tidak pernah bekerjasama dengan Yudikatif. Inikan Yudikatif punya lahan dan tidak ada salahnya kalau kita punya dana dibagikan ke yudikatif sehingga menghidupkan hingga perawatan, pemeliharaan, bisa dijalankan sambil menunggu sirkuit baru yang akan dibuat oleh pemerintah daerah, sebagai aset daerah.” terang erick.
Ini republik indonesia TNI itu pasti dia terbuka, buka tangan siapa pemerintah yang masuk untuk melakukan pembinaan anak anak Papua, itu pasti TNI dukung.
TNI juga punya program dan visi misi untuk membangun anak-anak Papua. Supaya tidak punya pikiran- pikiran negatif untuk keluar dari koridor.
” saya harap Ini tugas kita semua untuk sama-sama berpikir, saya memang bertugas di Supiori tetapi saya ini mantan dari Fanfabri dan sampai saat ini anak saya pembalap juga, saya kasi berangkat keluar ke Jawa. Karena saya takut karir karirnya mati. Kenapa mati karena tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai” ungkap Erick mantan pembalap profesional itu.(Tim).***