DEIYAI.TABLOID PAPUA BARU.COM,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai diminta untuk memperhatikan tapal batas wilayah kabupaten, hal ini harus menjadi fokus perhatian khusus, mengingat hasil kekayaan alam daerah harus dilindungi, oleh karena itu harus dalam batas aman.
Anggota DPRD Kabupaten Deiyai dari Fraksi PKB, Naftali Magai,S.Pd kepada media ini menyebutkan bahwa tapal batas, tentu harus menjadi perhatian bersama.
“Saat ini perbincangan khusus tentang batas-batas kewilayaan ini, harus secepatnya selesaikan demi daerah kita tetap ada dalam posisi pagar, kalau tak demikian beberapa orang kampung dari bagian pesisir pantai selatan lebih khusus distrik bouwobado masuk di kabupaten Mimika, seharusnya kampung tersebut masuk di wilayahnya di Deiyai,”ungkapnya via ponselnya, Jumat (17/9).
Dikatakan, distrik tersebut maupun kampung-kampung yang baru dimekarkan sejak tahun 2020, itu harus segera diurus bersama dan dilantik pejabat kepala distrik, untuk mempercepat kemajuan wilayah di Deiyai.
“Harus ada pembangunan, (sehingga) kepala distrik dan kepala kampung harus diutamakan terlebih dahulu,”katanya.
Menurutnya, beberapa hari yang lalu para bupati tetangga seperti Mimika, Paniai dan Dogiyai melalui media membahas terkait pembahasan batas-batas kewilayaan daerah.”Saya kira topik itu yang diutarakan pertemuan para bupati di Timika,”imbuh Magai.
Dirinya menyebutkan DPRD Kabupaten Deiyai telah mengesahkan pembentukan beberapa distrik dan kampung-kampung baru, selanjutnya pihaknya mengharapkan tindaklanjuti dari pembentukan tersebut.
“Saya pernah temui Pemda, saya sudah sampaikan masalah itu ke bupati sendiri dan beliau sambut baik dan sampaikan bahwa untuk percepat penambahan distrik dan kampung baru itu pemda sudah dianggarkan dana sebesar Rp.2 Milliar,”sebut Magai.
Kata Magai, jika tak secepatnya proses tersebut dilakukan, maka tentu tentu warga yang berdomisi perbatasan dengan wilayah dibagian pesisir rata-rata bisa saja bergabung dengan kabupaten Mimika. “ saat ini khusus di Distrik Bouwobado sendiri posisi ada di tenga-tengah,”katanya.
Lebih khusus Distrik Bouwobado sendiri, pihaknya turun ke lapangan untuk meminta masukan baik kepada masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat tak terpengaruh dengan pihak-pihak lain lagi.
“Proyek-proyek yang akan masuk mulai dari tahun ini dan selanjutnya juga sudah jelas hasil pajak kontribusi dan pajak daerahnya. arapan saya batas-batas ini penting karena mengingat sangat urgen yang harus selesaikan secepatya, karena sebelum masyarakat kita tak bergabung dengan kabupaten tetangga,”bebernya.
Meski begitu, pihaknya mengakui bahwa pembentukan distrik dan kampung baru itu membutuhkan waktu yang lama, selalui dilalui proses demi proses yang panjang mengingat dana.
“Khusus masyarakat bouwobado masyarakat saya mau tetap pertahankan terhimpun tetap dikabupaten Deiyai tapi jangan sampai kabupaten tetangga datang paksa lalu bergabung, itu menjadi perhatian kita bersama,”tuturnya.
Ditambahkan, karena pihaknya melihat permasalahan tapal batas ini menjadi masalah yang urgen harus diselesaikan, sehingga pihaknya menyampaikan aspirasi masyarakat khususnya Bouwobado harus segera diselesaikan secepatnya baik dari eksekutif maupun legislatif. (Derik Pinibo/Yan)**