JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Pada Rabu , (23/02/2022) Berlangsung Pencanangan Pembangunan Gedung Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) oleh Pemerintah Daerah Provinsi Papua, Lembaga Majelis Rakyat Papua, Tokoh Adat serta Kontraktor dan disaksikan oleh masyarakat Papua.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua, Girius One Yoman mengatakan, pembangunan gedung Majelis Rakyat Papua, sesuai dengan konsep dan gambar yang di buat berbentuk Tifa Papua. Ini merupakan ciri khas budaya Papua, dengan ketinggian 14 lantai. Mengambarkan tifa adalah sebua alat music tradisional masyarakat Papua.
Demikian disampaikan oleh kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Girius One Yoman kepada wartawan disela-sela menghadiri Pencanangan pembangunan Gedung MRP itu .
Menurutnya, gedung ini merupakan symbol (culture) dengan ciri khas Tifa Papua yang biasa di pakai di setiap acara-acara adat orang Papua, gedung ini akan menjadi gedung termegah di Indonesia kusus-nya lembaga adat yang ada di Indonesia.
Gedung di bawa-nya ada base man, atau tempat parkiran mobil dan di atas-nya akan ada lapangan heli pet, gedung di rancang sesuai mewakili kamar adat yang mewakili 5 wilayah adat yang ada di Majelis Rakyat Papua(MRP) yang merekat pada masing -masing utusan adat yang ada duduk di MRP “,
Dijelaskan, setiap anggota yang datang memasuki ruangan tersebut sesuai dengan kamar perwakilan adat masing -masing atau simbol adat di 5 wilayah adat masing-masing dan itu merupakan tujuan dari maksud pembangunan gedung tersebut. Oleh sebab itu masyarakat Papua akan tau bahwa pembangunan gedung ini merupakan ciri khas budaya Papua dengan model tifa Papua, terang-nya.
Pada kesempatan tersebut, Nurgianto Trisakti selaku Manajer Pelaksanaan pembangunan PT. PP Persero, menyampaikan bahwa pihaknya telah menandatangani Kontrak Pembangunan Kantor MRP sejak 19 November 2021. Dan sesuai jadwal pelaknanaannya adalah 400 hari kerja sesuai kalender.
“Syukur Alhamdulilah kami dikasih amanah untuk melaksanakan pembangunan gedung MRP yang mana kami dikasih waktu kerja 400 hari sesuai kalender, targetnya seselsai 23 Desember 2022,” Terang Nurgianto Trisakti.
Dirinya berharap dengan tenggang waktu yang ada, kiranya pihak masyarakat adat memberikn dukungan , sehingga targetnya kami bisa selesai pekerjaan ini lebih awal tepat waktu sebelum Dember 2022, dan hasilnya bisa diterima dari pihak proyek maupun culture MRP dan Adat Chaay Saiba Kayo Pulo atau pemilik Tanah Adat,” terangnya. (auolah)**