JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Terkait insiden perkelahian antara sanggar Tari Saireri dan Sanggar Berdikari Skouw Kota Jayapura yang terjadi saat mengikuti penutupan pergelaran dan pertunjukan Seni Kreasi Baru Daerah di Taman Budaya Waena pada 25 November 2023.
Mendapat tanggapan serius dari Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Papua, Herman Saud, S.Pd, M.Sc.
Kepada Wartawan media Online ini , Kepala UPTD Taman Budaya mengklarifikasi insiden takterpuji tersebut.
Ia mengakui bahwa terkait insiden tersebut terjadi diluar dugaan panitia, dan kedepan tidak boleh terulang lagi. Kalau ada persoalan internal antara sanggar harus diselesaikan diluar bukan bawa-bawa ke tempat pentas atau ke Taman Budaya.
“ya untuk peristiwa keributan hari sabtu lalu, pada kesempatan ini kami klarifikasi bahwa kami mohon maaf kepada teman-teman panitia yang bekerja pada saat peristiwa di kegiatan pergelaran Seni, itu diluar dugaan,”pungkasnya.
Kepala UPTD Taman Budaya Herman Saud mengakui bahwa, teman-teman panitia sudah bekerja sesuai prosedur dan sudah bertangungjawab hanya saja dari pihak keamanan kepolsek Heram kekurangan personil maka mereka tidak mengirim anggota untuk menjaga keamanan di kegiatan yang laksanakan di Taman Budaya.
Dijelaskan, setelah insiden perkelahian pada hari sabtu, 25 November antara dua sanggar, hari seninnya pihak Taman Budaya berkordinasi ke polsek dengan tujuan mengecek kembali surat masuk ke Polsek Heram dan ternyata setelah dicek suratnya ada.
“jadi hari senin kami pergi mempertanyakan surat meminta bantuan keamanan ke polsek Heram, kami lakukan kordinasi balik lagi, untuk memastikan apakah surat itu ada atau tidak , ternyata suratnya ada , suratnya masuk dan pihak polsek telah meminta maaf kepada kami, dengan alasan bahwa personilnya kurang, sehingga mereka sulit untuk membagikan tugas kepada teman-teman di Taman Budaya, karena mereka sedikit, sehingga mereka tidak datang memberi keamanan pada acara pergelaran Seni, yang kami laksanakan di Taman Budaya,” Jelas Saud menirukan penjelasan dari pihak Polsek Heram.
Saud juga memaklumi tugas-tugas aparat keamanan dengan berbagai persoalan yang ditangani, dan kedepannya sebagai masukan untuk pihak keamanan, kalau personilnya kurang bisa meminta bantuan ke polres Jayapura. Tujuannya untuk memberi rasa aman kepada masyarakat.
Pada kesempatan itu Kepala UPTD Taman Budaya, Herman Saud, dengan tegas menyebutkan bahwa setelah adanya insiden antara sanggar ini maka pihaknya akan melakukan evaluasi.
“ insiden ini akan diefaluasi, sehingga tidak terjadi lagi persoalan seperti ini. Diharapkan supaya hal-hal yang sebenarnya intern antara sanggar harus diselesaikan sendiri dengan baik. Tidak boleh bawa ke tempat pentas, karena akan mengganggu. Kami juga akan menilai sanggar mana yang betul-betul siap, dalam arti siap dalam pemahaman bahwa tempat ini, kami menerima semua pihak untuk datang melaksanakan pertunjukan,” bebernya.
Kedepan Sanggar-sanggar yang menunjukan etikat tidak baik, kemungkinan kami efaluasi itu dan tidak bisa pake lagi, karena itu akan membuat suasanya tidak nyaman dan akhirnya mencoreng nama baik kami, bahwa kami tidak bertanggungjawab, padahal kami sudah menyediakan ruang yang luas bagi masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat harus menghargai Taman ini, bahwa taman ini adalah masyarakat Punya, kalau datang buat hal-hal di tepat ini terus akhirnya jadi kurang baik, menjadi respon yang kurang baik dari masyarakat terhadap Taman Budaya ,”tutupnya.**