SUPIORI. PapuaBaru.Com,- Dit Propam Polda Papua, Rabu (21/4) kemarin menyambangi Mako Polres Supiori, dalam rangka menciptakan gaktiplin, tampang, sikap tampang serta aturan-aturan yang dikirim dari pusat ke institusi kepolisian di daerah-daerah guna mengingatkan dan dilaksanakan oleh seluruh anggota, yaitu bagaimana melaksanakan pelayanan yang terbaik pada masyarakat.
Kepada sejumlah awak media, usai memimpin apel gabungan bersama jajaran anggota Polres Supiori dari seluruh satuan, Kapeska Subdit Provost Dit Propam Polda Papua, Kompol I Made Suartika, S.IP menuturkan, selain itu bagaimana juga dilakukan upaya-upaya untuk memutuskan mata rantai covid-19 agar jangan sampai penyebarannya bertambah banyak.
“Maka dari itu kita dari Propam Polda selalu mengingatkan kepada rekan-rekan anggota di Polres Supiori untuk selalu mematuhi dan mentaati aturan-aturan, uang sudah kita berikan ke daerah-daerah atau polres-polres,” ungkapnya.
Berikut bagaimana menjaga ketertiban dan kesiapan dari Mako Polres Supiori. Siap segalanya, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Baik kesiapan diri, kesiapan Mako dan kesiapan kesatuan dalam mengantisipasi semua perkembangan, atau dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di Supiori.
“Yang berikut menjaga ketertiban dari pada seluruh personil. Baik rekan-rekan yang melakukan pelanggaran atau apa, jangan takutnya untuk disidang. Sidang disiplin ataupun etika merupakan suatu hal yang sangat positif, karena disitu menunjukkan suatu kepastian hukum bagi si pelanggar,” terang I Made Suartika.
Tuturnya, bagi mereka yang tidak mau melakukan sidang disiplin berarti masih tergantung. Catatan personilnya apa, itu masih tergantung di Polda karena sekarang itu sudah sistem digital semua. Pelanggaran, laporan polisi tentang pelanggaran yang dilakukan, apapun bentuknya sudah tercatat.
“Apabila sudah diterbitkan laporan polisi maka harus dituntaskan. Laporan polisi itu ada melalui surat, ada melalui media sosial dan ada lewat dari pada pelayanan pengaduan di propam. Nah itu kita harus tindaklanjuti semua, dan memberi masukan-masukan kepada anggota semua untuk menuntaskan lewat kasi profesi dan pengamanan (Propam) personil di sini,” jelas dia.
Diselesaikan dengan baik, terang I Made Suartika lanjut, jangan ditunda karena menyangkut tentang nasib dari pada rekan-rekan sendiri. Jangan suatu saat mau naik perwira, mau capa tahu-tahu sudah selesai surat-suratnya tetapi catatan personilnya tidak keluar karena belum melaksanakan sidang, akhirnya tertunda.
“Dengan hal itu, mereka harus jemput bola sekarang. Bagi yang melakukan pelanggaran, sesegera mungkin urus dengan propam untuk menyidangkan. Kalau memang terbukti dia tidak bersalah maka ada SP3D. Disidang juga, bahwa mereka itu tidak terbukti melakukan suatu pelanggaran,” jelasnya.
Lanjutnya , hal-hal lain mungkin kedisiplinan, kehadiran. Setiap saat melaksanakan dinas pasti harus hadir. Hadir melaksanakan tugas dengan baik, jangan mengikuti kata hati sendiri.
“Yang tidak sesuai kita paksakan lari-lari, malas. Malas-malas, sudah disersi sampai disetop gajinya baru bingung. Atau hal-hal lain yang menyangkut tentang disiplin diri seperti penggunaan senpi, mengenai penjagaan tahanan dan sebagainya. Ini selalu kita ingatkan kepada rekan-rekan agar jangan menyepelekan hal-hal seperti itu, jangan malas tahu akhirnya dirinya sendiri yang rugi,” ungkap Suartika berharap.
Selalu siap sedia, ucapnya lanjut, memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Ikut mensukseskan program pemerintah untuk membatasi penyebaran covid-19, yaitu agar cepat diatasi karena anggaran yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah sangat besar.
“Sebagai ujung tombak, kita harus pro aktif membantu pemerintah untuk mensukseskan hal ini. Ada juga penerimaan ade-ade casis, jangan ada yang main-main. Biarlah semua berjalan sesuai aturan-aturan yang ada, semua diserahkan kepada pimpinan. Dan selalu koordinasi dengan tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di sini, untuk bagaimana kita mendapatkan ade-ade yang baik. Yang nantinya kedepan menjadi polisi yang baik,” ujarnya mengajak.
Disinggung apakah hanya Supiori yang disambangi, mantan kepala satuan lalu lintas (Kasat Lantas) Polres Supiori ini mengatakan, sebelum ke Supiori, dirinya melakukan Gaktiplin di kabupaten Yapen. Setelah selesai di sana, dirinya kemudian masuk ke kabupaten Waropen.
“Setelah dari Waropen, dengan menggunakan KM. Feri saya tiba di kabupaten Biak Numfor dan langsung menuju Supiori. Nanti setelah di Supiori baru ke Biak, setelah dari Biak langsung balik lagi ke Polda,” tutup I Made Suartika.(Andi/zes)