SUPIORI. PapuaBaru.Com,- Kondisi Supiori saat ini, khususnya perumahan yang dibangun atau ditangani langsung oleh dinas perumahan rakyat dan kawasan pemukiman (PRKP) Kabupaten Supiori, dan diperuntukkan bagi aparatur sipil negara (ASN), pada prinsipnya sudah dalam kondisi 100% siap ditempati.
Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas PRKP Kabupaten Supiori, Yulianus Warikar, SE ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (7/3) kemarin.
Meski demikian, menurut dia, ada beberapa hal yang perlu diketahui bahwa berkaitan dengan pengisian rumah-rumah yang telah tersedia, maka perlu dilakukan pendataan terlebih dahulu terhadap pegawai-pegawai yang akan menempati rumah-rumah tersebut.
“Kami data lebih dulu guna dibuatkan SK bupati untuk menentukan pegawai yang menempati rumah ini,” ungkapnya.
Terang Yulianus, adapun hal lain yang harus diperhatikan oleh para pegawai yang akan menempati rumah-rumah yang ada, adalah bahwa rumah tersebut adalah milik pemerintah daerah (Pemda) maka harus dirawat.
“Ada aturan yang kita buat untuk mengikat pegawai yang menempati rumah, sehingga rumah tersebut tidak digunakan semena-mena. Dan dalam waktu dekat kami bersama badan pendapatan daerah (Bapenda) dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) akan keluarkan aturan itu,” bebernya.
Lanjut dia, bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada PTSP agar segera dibuatkan aturannya untuk dibagikan ke seluruh ASN yang menggunakan rumah-rumah ini. Dan rumah-rumah di beberapa lokasi sudah siap untuk ditempati, terutama yang ada di Marsembo, Marsram dan Mansoben.
“Type rumah tidak dibedakan untuk pejabat eselon ataupun staf biasa. Type serta ukuran rumah yang dibangun semuanya sama, sesuai gambar yang dikeluarkan oleh kementerian PUPR, yaitu type 36. Dan rencananya tahun ini kami bangun 11 unit rumah lagi di Marsembo,” jelas Yulianus.
Hal-hal lain yang dihadapi, diakuinya, terkait dengan pengisian rumah-rumah yang ada, pihaknya mengalami sedikit kesulitan dalam pembagian dikarenakan ada pegawai yang mengklaim rumah tanpa melalui prosedur.
“Kami mau tegur tapi mereka juga ASN, jadi tinggal dibuatkan aturan yang mengikat kita bersama supaya ASN benar-benar tinggal dan menetap di Supiori,” akunya menambahkan.
Sambung dia, hal ini juga sesuai himbauan bupati terpilih, Drs. Yan Imbab yang sebentar lagi dilantik bersama wakil bupati, Nichodemus Ronsumbre, bahwa ASN yang masih berdomisili di Biak Numfor untuk segera berdomisili ataupun bertempat tinggal tetap di Supiori.
“Kami sudah antisipasi juga menanggapi himbauan bupati terpilih terkait rumah-rumah yang ada, mengingat ada teman-teman ASN juga yang sudah memiliki rumah namun tidak ditempati sampai saat ini,” bilang Yulianus.
Untuk itu, tambah dia, selaku pimpinan yang mendapatkan kepercayaan dan tanggung jawab, dirinya menghimbau juga agar ASN yang telah memiliki rumah agar segera ditempati. Jangan sampai menimbulkan persoalan ketika ada ASN lain yang ingin menempati.
“Ada 16 unit rumah di Marsembo yang dibangun oleh dinas perumahan, sementara beberapa unit rumah yang ada di lokasi yang sama itu dibangun oleh pihak ketiga bekerja sama dengan Bank Papua,” ujarnya.
Tambah Yulianus lagi, terkait ada himbauan juga oleh bupati Supiori terpilih agar yang menghuni rumah-rumah tersebut dapat mengosongkannya guna diselesaikan kekurangan-kekurangan yang ada, maka pihaknya siap menindak lanjuti ketika ada petunjuk yang diberikan.
“Mengenai rumah yang dibangun oleh pihak ketiga bekerja sama dengan Bank Papua, untuk dinas kami tidak sampai kesana. Namun apabila ada kebijakan-kebijakan lain maka kami akan lihat itu, kalau ada petunjuk maka kami siap. Pada prinsipnya kami siap,” pungkasnya.(Andi/Zes)