JAYAPURA.tabloidpapua.com,- Kebijakan Pemerintah Pusat untuk memekarkan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua menjadi kotroversi bagi masyarakat di Papua, ada yang mendukung ada juga yang menolak dengan melakukan protes keras dengan melakukan aksi demonstrasi diberbagai daerah.
Ketua Presidum Masyarakat Tanah Tabi di Tanah Papua, Ismail Isak Mebri dalam jumpa pers yang digelar di Jayapura selasa (29/3/2022) mengatakan, masyarakat adat di Tanah Tabi merasa bersyukur dengan Otsus Fase kedua yang akan diluncurkan dan didalamnya ada pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB).
Intinya sebagai tokoh adat pihaknya menyambutnya dengan baik karena, kehadiran DOB di Papua sangat berguna dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
“kami lihat ini sangat berguna untuk kesejahteraan masyarakat kami di Tanah Papua,” terangnya.
Diakui bahwa memang kehadiran DOB di Papua menjadi pro dan kontra masyarakat di Tanah Papua, tetapi menurutnya itu adalah hal yang wajar dan itu untuk mengoreksi kekurangan-kekurangan yang ada dan yang terjadi 20 tahun lalu, dan sekarang bagaimana dari kekurang itu dibenahi untuk 20 tahun kedepan.
“Kalau mungkin dua puluh tahun lalu penuh dengan penderitaan dan air mata orang Papua, maka dengan itu mereka menolak Otsus dan Pemekaran ini, tetapi pemerintah telah menyikapi dengan bijak dan saat ini kita masuk ke Otsus Fase dua, oleh karena itu kami mengajak seluruh masyarakat disemua wilayah adat yang ada Tanah Papua, dari semua elemen baik pemuda, perempuan, adat, gereja, tokoh intelektual, akademisi, untuk mendukung Otsus ini dan pemekaran yang akan terjadi diatas Tanah Papua,” tegasnya
Tujuannya pemekaran ini adalah untuk memperpendek rentang kendali pelayanan dan untuk kesejahteraan masyarakat orang Papua. ”mari kita bersama berjalan dengan bangsa Ini dengan cita-cita bangsa ini yaitu masyarakat adil dan makmur,”pungkas Ondofolo Kampung Yoka itu.
Pada kesempatan itu mewakili Tokoh Perempuan Papua, Wasti Pulalo mengatakan, tokoh perempuan pada prinsipnya mendukung dan menyambut Otsus tahap dua yang didalamnya pihaknya sangat mengharapkan adanya pemekaran atau DOB. Tujuannya hanya satu untuk kesejahteraan masyarakat Papua.
Sementara itu , mewakili Pemuda Mikcha Udam, mengatakan khusus pemuda mendukung kebijakan pemerintah pusat, degan memekarkan daerah Otonom baru. “Pemuda memiliki peran penting untuk melaksanakan dan mengerjakan tugas-tugas pokok dari suatu wilayah khususnya di tanah Tabi.
Oleh karena itu saya mengajak seluruh pemuda Papua untuk satu barisan bergandengan tangan mendukung DOB,” terangnya.
Dirinya mengajak seluruh pemuda untuk satu pikiran, satu hati, satu pendapat, satu pandangan. Tidak usa kita membuat sesuatu yang anarkis diluar dari logika kita. Kita berpikir bahwa hari ini pemerintah Indonesia bantu kita Otsus itu saja. Kita berpikir kearah yang lebih baik.
Sementara itu, Tokoh Intelektual Manase berharap seluruh masyarakat Papua baik yang berada di perkotaan sampai ke kampong-kampung untuk mendukung pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB), karena selama ini orang Papua dibilang terbelakang, tertinggal dan orang Papua sedang berpikir untuk ada perubahan-perubahan ada sentuhan-sentuhan, pembangunan dan ini waktunya ini saatnya.
“kami mengajak, semua elemen komponen masyarakat yang ada di kampong-kampung yang ada di kabupaten-kabupaten, mari kita memiliki satu pikirian pemahaman bahwa perubahan ini bisa terjadi.
Salah satunya adalah pemekaran Otonomi Baru yang terjadi di tahun 2022. Oleh sebab itu kami mendukung pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan tokoh-tokoh yang saat ini berbicara terkait pemekaran wilayah.
Menase juga memberikan masukan kepada pemerintah Pusat agar menyusun formula yang baik sehingga pelaksanaan Otsus Jilid ke dua dan DOB bisa berjalan dengan baik untuk lebih berpihak kepada masyarakat Papua.***