SORENDIWERI. tabloidpapuabaru.com,-Pemerintah daerah Kabupaten Supiori Provinsi Papua telah sukses melaksanakan upacara bendera merah putih 17 Agustus dalam rangka hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke 79 tahun. Momentum sejarah tersebut berlangsung dengan baik aman dan lancar, berkat dukungan dan keterlibatan semua stakeholder di Kabupaten yang dijuluki pulau injil itu.
Pada momentum HUT RI ke 79 itu, Pemerintah daerah Kabupaten Supiori memberikan penghargaan kepada 78 anak Supiori berprestasi. Salah satu diantaranya adalah Sean Warikar Siswa SMP 4 Mansoben (saat ini) yang telah membawa nama baik daerahnya yaitu Kabupaten Supiori Provinsi Papua dalam ajang balap motor tingkat nasional dan internasional.
Diketahui bahwa Sean Warikar telah mengikuti berbagai Kejurda dan Kejurnas Balap motor salah satunya Sean sudah melalang di Sirkuit Internasional Mandalika Racing Series (MRS), Nusa Tenggara Barat. Dimana dalam kegiatan MRS sudah dua kali Sean Warikar ikut dalam kegiatan tersebut dan membawa nama baik Kabupaten Supiori.
Sean DJ Warikar no star # 75 ini, juga adalah satu-satunya siswa dari wilayah timur Indonesia yaitu Papua yang tercatat dalam program AHRS yaitu Honda Racing SCHOOL tahun 2024.
Doa dan harapan dari masyarakat Papua terus menyertai Sean untuk terus berprestasi dalam dunia balap motor.
Sementara ada yang menarik saat Media Online ini meminta tanggapan Orang Tua Sean Warikar Pembalap muda aset masa depan Supiori Tanah Papua itu.
Saat dihubungi via telefon selulernya Senin, 19 Agustus 2024.
Ericks Warikar orang tua dari Sean mengatakan bahwa terkait dengan penghargaan yang diberikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Supiori terhadap, Sean D Warikar dan anak Supiori lainnya, itu adalah hal baik yang harus diberikan untuk memotivasi anak-anak sehingga punya karakter, mental, motivasi serta semangat yang kuat untuk mau belajar kembangkan potensi yang ada pada dirinya.
Walaupun faktanya Ericks Warikar menyebutkan perjuangan Sean sampai pada titik ini, itu bukan karena orang tuanya jabat sebagai Ketua DPRD Supiori.
“saya mau sampaikan bahwa Sean ada sampai pada titik ini bukan karena orang tuanya jabat sebagai ketua DPRD Supiori atau sebagai pengurus/pemilik Clup motor tetapi bagaimana saya membina anak ini untuk berprestasi bukan saja di bidang bola kaki tetapi juga bidang-bidang atau cabor yang lain,” pungkasnya.
Sebagai orang tua tetap memberikan dukungan kepada Sean untuk terus berprestasi dalam dunia balap motor.
“walaupun anak Sean ini dia punya umur baru 12 tahun tetapi, dia bisa mengangkat atau memberikan nilai dari pada kami sebagai bangsa Indonesia di daerah timur, bahwa Sean ini adalah anak Papua yang juga masuk didalam cabang olahraga balap motor yang sangat berprestasi di kanca dunia nasional maupun internasional, sehingga harus diperhatikan,” bebernya.
Perjuangannya tak mudah , support semangat dan motivasi terus diberikan demi meraih apa yang menjadi harapannya.
“kami sampai berangkat ke tanah jawa, berhijrah kesana untuk mendapatkan pelatihan atau belajar sehingga anak ini bisa terbentuk didalam dunia balap motor sesuai dengan hobinya, dan disana dia terproses step bay step sampai pada titik ini,” ujar Erick.
Ia juga menyampaikan terima kasih pada mentor-mentor yang sudah membina Sean. Dalam dunia balap motor menang dan kalah itu bonus.
Poin pentingnya adalah Sean bisa tampil sebagai anak Papua yang juga bisa peran aktif dalam dunia otomotif dalam hal ini cabang balap motor yang sudah terjadwal dan sudah termasuk atlit dalam PON Papua.
Diakhir wawancaranya Ericks Warikan memberi masukan kepada pengurus KONI Kabupaten Supiori agar kedepan memperhatikan anak-anak supiori yang berprestasi.
“ pada kesempatan ini saya mau tegaskan bahwa selama perjalanan proses pembentukan sampai dengan Sean bisa ke ajang balap motor nasional ini, tidak ada bantuan dari pemerintah daerah yaitu KONI Supiori tidak memperhatikan dan tidak membantu. Tetapi pihaknya Optimis dimana ada Niat disitu pasti ada jalan,” Tutup Warikar.
Ia berharap KONI Supiori sebagai induk olahraga, gunakanlah anggaran dengan baik, buat program yang berdampak pada kemajuan generasi muda di Supiori. Sebaliknya jangan buat program yang menghabiskan anggaran,” sentil Warikar.(zes)**