JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang akan bertarung pada pesta demokrasi (Pilgub) tahun 2024 di Provinsi Papua diharapkan berasal dari wilayah adat Tabi Saireri. Hal itu adalah sebuah keharusan, mengingat pemerintah telah mengatur wilayah administrasi pemerintahan berbasis wilayah adat.
Untuk itu, kalau boleh yang nantinya maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Papua harus orang dari Tabi atau Saireri.
“ Saya pikir pemerintah sudah membuka jalan yang bagus untuk kita semua, mereka sudah kasih pemekaran DOB jadi tolong hargai pemekaran itu dan sadar dirilah. Masing – masing berpikir yang baik saja, kalau memang asal-usulnya darimana ya silahkan maju di daerahmu,”.
Demikian ditegaskan Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kota Jayapura, Zet Telly Rollo, kepada Media Online ini di Kota Jayapura Senin 15 Juli 2024.
Dijelaskan bahwa merujuk UU Otsus RI No.2 tahun 2021, telah dibentuknya lembaga MRP (culture orang asli papua) tujuannya untuk melaksanakan kepentingan orang asli Papua diberbagai bidang aspek, pasal 20 ayat 1a (Pertimbangan dan Persetujuan MRP) jelas tercantum dan apabila dipandang dari DOB Provinsi yang sudah diberikan negara kepada OAP maka harus di hargai dan sikapi itu.
Demikian juga PKPU No.8 Th 2024 tentang pencalonan Pilkada Bab XI PEMILIHAN DAERAH KHUSUS Pasal 140 ayat 1 (Pertimbangan dan Persetujuan MRP).
Lebih lanjut olehnya Lembaga MRP (Culture Reprsentative Orang Asli Papua) di 6 DOB provinsi Tanah Papua telah bertemu presiden RI Jokowi pada 12 Juni 2024 untuk menyampaikan materi hak-hak OAP dalam pencalonan Khusus Cabup/Cawabup, Walikota/Cawalkot untuk penerbitan PERPRES yang memproteksi OAP dalam penyeragaman Pencalonan Cabup/Cawabup, Walkot/Cawalkot Pilkada di 2024,” tandasnya.
Berdasarkan rujukan Undang-undang Otsus itu maka calon gubernur dan wakil gubernur harus yang berasal di wilayah adat nya masing-masing.
Sisi lain kata Zet Telly Rollo harus diakui bahwa lembaga masyarakat Adat tidak bisa masuk tengah untuk ambil alih, artinya tidak bisa mendukung satu calon.
“ tugas kami adalah menjaga Kamtibmas bagi seluruh masyarakat Tabi Saireri yang berada di Kota ini. kita ini hanya memberikan peluang, saran pendapat, kepada masyarakat silahkan memilih dengan tetap lihat siapa figur tepat dan cocok memimpin Papua. “ ujarnya.
Katanya LMA berada di tengah dan tidak bisa ambil sikap untuk menentukan siapa calon gubernur. Negara sudah memberikan pemekaran DOB untuk itu pikirlah sendiri, sadari diri sendiri.
Masing-masing harus tau aturan-aturan yang pemerintah sudah buat. Disini punya perahu sendiri, yaitu Tabi Sairei, sehingga kalau Gubernurnya dari Tabi maka wakilnya harus dari Saireri.
“ kesempatan ini saya melihat pak Benhur Tomi Mano dan Willem Frans Ansanay , kedua sosok itu adalah orang yang tepat dan tau serta mengerti menghormati bangsa dan negara lewat pemekaran yang sudah diberikan itu. Kami harap dua figure ini jika lolos maka diyakini akan merubah Papua menjadi lebih baik,”tutupnya ***