JAYAPURA. I tabloidpapuabaru.com,- Konferensi Kamar Adat Pengusaha Papua (KAP-Papua) yang dilaksanakn oleh sekelompok orang di Kabupaten Biak Numfor (tuan rumah) ditanggapi serius oleh Anggota Dewan Kehormatan KAP-Papua yang juga adalah kepala Suku Biak (Manfun Kawasa Byak) Mananwir Apolos Sroyer.
Pasalnya Konferensi yang dibuat pada Jumat pecan kemarin tidak ada kordinasi dengan Dewan Kohormatan KAP-Papua, kemudian juga tidak dihadiri oleh 42 organisasi KAP-Papua di 7 wilayah Adat. Sehingga dengan tegas Dewan Kehormatan mengatakan bahwa, tidak ada Konferensi KAP-Papua di Biak.
“ saya sampaikan kepada seluruh anggota KAP-Papua di 7 wilayah Adat Papua bahwa tidak ada konferensi KAP-Papua di Biak, dan kalupun ada itu Abal-abal tidak jelas,” tegas Apolos Sroyer kepada media online ini melalui rilis resmi yang diterima redaksi Senin 1 Juli 2024.
Lebih jauh Apolos Sroyer menjelaskan bahwa secara aturan organisasi berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART) Kamar Adat Pengusaha Papua (KAP-Papua) jelas telah menyalahi aturan sehingga tidak bisa disebutkan sebagai sebuah konferensi.
“ sekali lagi saya ingin sampaikan kepada seluruh anggota dan pengurus KAP-Papua, baik di tingkat Pusat (Dewan Pimpinan Pusat) dan 42 DPD /anggota bahkan yang sudah melakukan konferda Kamar Adat Papua di seluruh Tanah Papua, di 7 Wiayah adat Papua.
Untuk mengetahui bahwa isu tentang adanya Konfrensi KAP-Papua yang direncanakan pelaksanaannya di Biak jumat pecan kemarin, sebagai Manfuan Kawasa Byak (kepala Suku Biak) dan juga sebagai Dewan Kehormatan dari Kamar Adat Pengusaha Papua saya perlu jelaskan bahwa pertama tidak ada konverensi Pusat Kamar Adat Pengusa Papua yang di laksanakan di Biak,” Terang Apolos Sroyer.
Alasannya adalah tidak ada dasar, karenakan pertama berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangngga KAP-Papua , itu menyebutkan bahwa jumlah anggota Konverensi itu dilaksanakan apabila dihadiri oleh satu perdua (1/2) jumlah seluruh anggota KAPP atau dua per tiga (2/3), itu didalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga disebutkan. Seperti itu aturan dasar dan aturan main KAPP.
“ Jadi yang terjadi saat ini, ada sekelompok orang yang mengatas namakan KAPP dalam hal ini Plt. KAPP yang melaksanakan dengan beberapa orang sehingga itu tidak bisa mengatasnamakan 42 organiasi/anggota KAPP seluruh Papua untuk menyelenggarakan Konferensi itu,”ungkapnya.
Mengacu pada isi kitab ADART pada bab IV tentang keanggotaan, pasal 13 bab V tentang forum dan rapat organisasi yang mengatur tentang konferensi, kemudian bab VI forum dan pengambilan keputusan itu pasal 15 ayat 1 berbunyi Konferensi dan rapat-rapat pada pasal 15 dinyatakan mencapai korum atau sah apabila dihadiri lebih dari dua per tiga jumlah pereserta yang berhak hadir dan memiliki hak suara.
Kemudian yang berikut adalah Konferensi adalah forum evaluasi kinerja badan pengurus selama 5 tahun. Ternyata dalam kegiatan itu tidak ada pengurus pusat KAP-Papua yang hadir dan tidak ada pertanggungjawaban. Sehingga sekali lagi itu tidak bisa disebutkan sebagai konferensi.
“ Nah yang berikut lagi adalah bahwa tidak ada kordinasi dari pengurus KAPP maupun Pelaksana Tugas KAPP kepada kami. Saya selaku Mananwir Manfun di Biak terkait rencan ini kami tidak tau tentang konferensi abal-abal yang dibuat, sehingga sekali lagi saya menolak adanya konferensi itu dan kepada kelompok yang sebut diri sebagai pengurus KAP, Patut kami pertanyakan atas kepentingan siapa, mereka mau melakukan Konferensi ini,”pungkasnya panjang lebar.
Dirinya meminta pihak –pihak yang melakukan konferensi harus mempertanggungjawabkan itu. Karena pihak Dewan Adat Papua telah mengeluarkan Surat Pembatalan kegiatan tersebut.
“ surat penundaan dan pembatalan dari Ketua Dewan Kehormatan Kamar Adat Pengusaha Papua (KAP-Papua) sekaligus Ketua Dewan Adat Papua tuan Dr. Dominggus Sorabut telah menyampaikan surat pembatalan Konferpus KAPP dan Surat Dewan Kehormatan untuk memediasi semua proses ini agar dibicarakan dengan baik oleh Dewan Kehormatan yang memiliki kewenangan untuk mengaevaluasi Badan Pengurus ini,” jelasnya.
Diakhir wawancara, Manfun Kawasa Byak Apolos Sroyer mengatakan menyambut baik, Biak sebagai Tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Kamar Adat Pengusaha Papua (KAP-Papua) tahun 2024.
“ Biak Siap menjadi Tuan Rumah, setelah mediasi dan evaluasi maka saya dan masyarakat Biak dan Mananwir bersedia untuk Konferensi Pusat KAPP di lakukan di Biak. Kami jamin Bika aman dan Konferensi dapat berlangsung di Biak,”tutpnya.**