JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com, – Tokoh masyarakat Papua, Willem Frans Ansanay, SH, M. Pd, mengatakan bahwa terkait adanya informasi vidio warga sipil yang disiksa oknum TNI dan viral di media sosial beberapa waktu lalu, sudah ditangani secara profesional oleh Pangdam XVII Cenderawaih Izak Pangemanan dan secara tegas telah meminta maaf dan sudah melakukan proses hukum terhadap oknum anggota TNI yang melakukan tindakan penyiksaan tersebut.
” saya berpendapat bahwa saat ini kita memiliki seorang PANGDAM XVII CENDERAWASIH yang berjiwa ksatria. Secara terbuka Pangdam sudah minta maaf dan sudah proses hukum anggota tni yang melakukan tindakan penyiksaan tersebut.”, ujar Willem Frans Ansanay kepada Media Online ini di Jayapura, Senin, (1/4/2024)
Lebih jauh Willem Frans Ansanay menyebutkan bahwa yang menjadi pertanyaan apakah kasus-kasus penyiksaan dan Pembunuhan TNI/Polri dan masyarakat sipil oleh KKB atau TPNPB selama ini siapa yang menghukum anggota tpnpb tersebut..” Tanya Ansanay.
Apakah pernah ada kita dengar ada nggota tpnpb dihukum pimpinannya karena menyiksa dan membunuh rakyat sipil?
Pertanyaan lain lagi, apakah perbuatan mereka itu merupakan perbuatan melanggar HAM atau kah mereka boleh bebas menyiksa dan membunuh dan perbuatan itu bukan pelanggaran HAM?
” Mari kita OAP sebagai WNI yang baik, kita dudukan masalah pelanggaran HAM di Papua secara proporsional, ” Harapnya.
Lanjut kata WFA, bahwa Pandangan lain dalam ilmu perang, soal penyiksaan itu sudah merupakan pilihan dari tugas prajurit masing-masing kubuh.
Jadi kalau ada anggota tpnpb yang disiksa maka perlu dipahami, bahwa kejadian-kejadian seperti itukan sudah menjadi pilihan yang bersangkutan sebagai bagian dari prajurit tpnpb.
” Saya tidak tahu apakah orang yang disiksa itu benar warga sipil atau anggota tpnpb? Saya kira perlu dilakukan pengecekan yang benar terhadap korban yang diisukan warga sipil. Apakah benar warga sipil.?
“Sebab ada informasi dari sumber yang lain juga mengatakan yang bersangkutan adalah anggota tpnpb” Paparnya.
WFA yang juga adalah Ketua Bara JP, menyebutkan, Jika kita mundur kebelakang membuka berbagai kasus pelanggaran HAM di Papua, ada juga kejadian terjadi penyiksaan dan pembantaian yang dilakukan tpnpb kepada anggota tni/polri serta warga sipil yang dilakukan dengan sadis. Mereka dibunuh dan disiksa tanpa ada rasa perikemanusiaan.
Jadi mari kita sebagai WNI mendorong proses pelanggaran HAM berat bagi pihak yang membunuh secara membabi buta terhadap masyarakat sipil, tni dan polri supaya seimbang.
” Saya mengajak semua komponen OAP dalam NKRI juga mendorong komnas HAM berlaku adil dalam memberikan perlakuan kepada masyarakat sipil, tni dan polri yang juga telah menjadi korban keganasan dari tpnpb.
Mari kita semua meninggalkan eforia yang sempit untuk saling menyalahkan demi menjaga Papua yang Damai, “ujarnya.
Willem Frans Ansanay mengajak semua komponen OAP baik adat, agama dan ormas-ormas OAP untuk fokus meminta pemerintah memberi perhatian serius kepada OAP dibidang politik, birokrasi dan ekonomi serta sosial sesuai semangat UU OTSUS di Tanah Papua.
” Itu yang jauh lebih penting dari pada kita terjebak dalam eforia disintegrasi bangsa. Semoga papua terus damai, ” tutupnya. (Redaksi) **