JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com, – Rupanya persoalan tunggakan listrik Asrama Mahasiswa Kabupaten Supiori di Jayapura, hingga kini belum dapat diselesaikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Supiori.
Padahal pengurus Asrama tersebut telah melakukan koordinasi ke pemerintah daerah Kabupaten Supiori. Namun sampai saat ini belum ada respon baik dari pemerintah daerah.
Permasalahan itu, seakan tak ada lagi solusi atau jalan keluar, maka pada Jumat, (16/6/2023) pengurus Asrama Supiori di Jayapura, didampingi kuasa hukum, Gustaf Kawer sekaligus mewakili seluruh orang tua di Supiori.
Mendatangi Kantor Ombudsmen RI perwakilan Provinsi Papua, untuk mengadukan permasalah Asrama Supiori yang adalah milik dan aset pemda tersebut.
Saat ini kondisi Asrama Supiori masih dalam keadaan gelap gulita, sehingga berdampak bagi kehidupan dan kegiatan belajar dari mahasiswa yang tinggal di Asrama itu.
Ketua Asrama Mahasiswa Supiori Roy Kurni saat dikonfirmasi membenarkan, bahwa saat ini, memang benar , bangunan yang dihuninya bersama mahasiswa lainnya dalam keadaan gelap gulita.
“Masalah tunggakan listrik ini sudah dari tahun 2020. Namun, pemerintah telah merespon dengan menyelesaikan hanya sebagian saja, hingga memasuki tahun 2022,” ungkap Ketua Asrama Supiori, Roy Kurni, saat dihubungi media ini Jumat (16/6/2023).
Roy Kurni menjelaskan, pada 13 Februari 2023, PLN kembali memutuskan listrik di Asrama yang terletak di Jalan Gelanggang Remaja, Kelurahan Waena, Distrik Heram Kota Jayapura, itu.
Namun pada saat itu dibantu oleh salah satu Anggota DPR PAPUA, Yunus Wonda,
“Kami bersyukur, pada saat itu pemutusan, bapa Waket I DPRP Papua Yunus Wonda merespon dengan bantu untuk membayar tunggakan Sebesar 15 Juta Rupiah.”
“Namun itu hanya berjalan beberapa bulan sebelum akhirnya kembali di putuskan Pada Senin 29 Mei 2023,” sambung Roy.
Dengan kembali diputusakn pada akhir Mei, pihaknya hingga kini hidup dalam bayang-bayang gelap gulita.
“Kami sangat berharap, pemerintah Kabupaten Supiori melihat kondisi ini serta membantu kami mahasiswa. Terlebih lagi asrama ini merupakan aset Pemerintah Kabupaten Supiori,” ungkapnya.
Kata Roy, dengan hidup tanpa listrik, jangankan belajar, untuk tidur juga sudah susah.
Disinggung soal pernah mengadu ke Pemerintah Supiori, kata Roy, selaku pengurus sudah komunikasikan, namun sampai saat ini belum mendapat jawaban.
Tanggapan Kuasa Hukum Mahasiswa Supiori
Sementara itu, Koalisi Penagakan Hukum dan HAM (Paham) Papua Gustaf Kawer selaku kuasa hukum prihatin dengan tindakan Pemerintah Kabupaten Supiori yang belum merespon aduan mahasiswa ini.
“Kami tadi dampingi mahasiswa Supiori untuk mengadu ke Ombudsman RI Perwakilan Papua, karena mereka (mahasiswa) sudah komunikasi ke Pemda tapi belum juga direspon sehingga kami dorong melalui Ombudsman,” kata Kawer.
Menurutnya, diharapkan Ombudsman RI Perwakilan Papua bisa melihat pelayanan publik dari Pemda Supiori ini.
“Kami harap itu ya, kemudian ada komunikasi dari Ombudsman ke Pemda Supiori agar bisa menyelesaikan permasalahan ini,” katanya.
Kawer berharap, dalam waktu dekat permasalahan ini bisa segera terealisasi, sehingga listrik di Asrama Supiori bisa dinyalakan kembali.
Berdasarkan data yang diterima, tunggakan listrik yang dialami mahasiswa Supiori ini sebesar Rp 52 juta rupiah.
Pantauan media para mahasiswa ini membawa aduan bersama kuasa hukum ke Ombudsman RI Perwakilan Papua, tepat pukul 14.00 WIT, Jumat 16 Juni 2023.
Pengaduan tersebut diterima dengan baik
oleh dua orang Staf Ombudsman RI Perwakilan Papua dan akan lanjuti ke atasan untuk segerah diproses.
Sementara itu media online ini berusaha mengkonfirmasi langsung kepada bupati dan wakil bupati termasuk sekda namun belum bisa dihubungi.
Ketua DPRD Kabupaten Supiori, Erick Warikar, saat dihubungi mengakui telah mendengar terkait persoalan Asrama Supiori di Jayapura, dan akan mengkordinasi kepeda pemerintah daerah untuk segerah menyelesaikan permasalahan tersebut.
” adik-adik mahasiswa tetap belajar, saya akan mengkordinasikan ke pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan itu,” terang Erick.
Ia berharap data base penghuni Asrama Supiori di Jayapura baik putra dan putri, segerah juga dikirim ke pihak DPRD Supiori. “saya akan turun cek langsung Asrama Supiori yang ada di Jayapura termasuk di luar Papua,”ungkapnya. (*)