JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Charles Tetjuari meraih juara Sayembara Desain Logo Daerah Provinsi Pegunungan yang resmi diumumkan pada 05 Mei 2023, bertempat di kantor Gubernur Papua pegunungan Wamena.
Pemuda yang biasa disapa Charles ini Lahir dan Besar di Wamena tepatnya di Sinakma atau akrab disapa kompleks Busselek, dirinya menyelesaikan Studi akhir S-1 Teknik Sipil USTJ.
Charles mengatakan dirinya merasa bangga karena dari 240 Peserta melalui seleksi yang ketat oleh Panitia baik dari keaslian logo dan filosofi unsur-unsur dalam logo dapat keluar sebagai juara pertama.
“Dari desain awal saya terjadi penyempurnaan oleh panitia sekitar 10% jadi tidak ada perubahan dari keaslian logo.
Dunia desain grafis adalah hobi saya sejak perkuliaan sudah banyak hasil karya yang dihasilkan dan juga perna juara desain logo organisasi dan gereja,”ungkapnya. Melalui siaran pers, Senin (8/5).
Charles menmabahkan, Sebuah karya lahir dari sebuah proses dan penghayatan karakter dan filosofi dari pemaknaan logo terbut, walapun dalam setiap hasil desain pasti ada perbedaan pandangan itu biasa sebagai proses pembelajaran.
“Namun apabila kritik harus memahami dahulu memaknai filosofi yang terkandum didalamnya, sehingga kritikannya lebih terarah sebagai masukan bagi pemerintah Provinsi Papua Pegunungan,” Ucap Charles.
“Jangan kita menebak karya, membandingkan dan mengolok sebuah karya karena ego dan emosinal semata, saya yakin kalau tujuan kita adalah menginginkan yang terbaik bagi pembangunan di Provinsi Papua Pegunungan, untuk itu saya mengajak anak negri berkarya dengan kemampuan dan potansi yang ada Bangkit Bersama Membangun Wilayah Lapago,”ujarnya.
“Saya secara pribadi mengucapakan banyak terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan telah membuka ruang bagi kami generasi muda untuk mengaktualisasi kemampuan dalam desain grafis logo, walaupun setiap pertandingan pasti akan ada pemenang,” Ungkapnya.
“Saya juga berterimakasih atas dukungan Keluarga Besar Alm. Yesaya Tetjuari, Istri Tercinta Friska Twenty, Hi-Labewa, Buselek, GOAM dan Golden Gate Ministry dan sahabat-sahabat yang memberikan dukungan dalam proses pembuatan logo,” Ucap Charles.
Arti Logo
Charles menjelaskan, ia membuat desain logo dibuat berdasarkan kultur dan budaya wilayah Lapago.
Sebagai dasar ketahanan daerah dan memiliki 5 sisi yang mengartikan dasar daerah yang berlandaskan lima sila Pancasila dalam bingkai NKRI.
Gunung bersalju dan lembah-lembah menjelaskan tentang kekayaan Sumber Daya Alam (SDA), yang melimpah diberikan Tuhan bagi orang Lapago di Provinsi Papua Pegununaan.
Sungai-sungai memberikan kesuburan bagi orang Lapago dan menyimpan berbagai kekayaan biota air yang luar biasa.
Padi dan Kapas Lambang Kemakmuran. Untaian padi yang menguning dengan bulir-bulir sebanyak 25 bulir menggambarkan tanggal lahir Provinsi Papua Pegunungan.
Untaian kapas sebanyak 7 (tujuh) buah menggambarkan bulan lahir Provinsi Papua Pegunungan.
Pita merah putih yang mengikat padai dan kapas sebanyak delapan melambangkan delapan kabupaten, yang berada di wilayah Provinsi Papua Pegunungan.
Honai atau Pilamo
Honai adalah rumah adat yang berada di wilayah Papua Pegunungan yang diartikan sebagai simbol dari kepribadian, martabat, dan harga diri suku-suku di daerah Pegunungan.
Honai juga berbicara tentang sehati, sepikir, dan satu tujuan dalam menyelesaikan dan memecahkan berbagai persoalan hidup.
Honai juga merupakan perpustakaan kehidupan karena honai merupakan tempat hidunya berbagai unsur budaya Lapago.
Noken merupakan tas tradisional yang dibuat oleh mama-mama Papua. Tempat terbaik bagi anak-anak Lapago tidur dan merasakan kenyamanan, bahagia, tawa dan canda.
Noken juga melambangkan kelangsungan kehidupan. Noken melambangkan peran perempuan Lapago dalam pembangunan di Provinsi Papua Pegunungan.
Kayo Pengintai bermanfaat untuk melakukan pengintaian terhadap musuh ketika perang suku berlangsung.
Nilai Filosofis
Menurut Charles, di wilayah Provinsi Papua Pegunungan akan lahir pemimpin-pemimpin yang memiliki visi masa depan yang besar dan mampu melihat kesulitan-kesulitan pada 8 kabupaten dan menjadi solusi bagi rakyatnya.
Menunjukkan keperkasaan pemimpin yang berjiwa besar dan melindungi. Sedangkan filosofi dari warna logo Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan adalah warna kuning yangdigunakan pada nama Provinsi Papua Pegunungan diartikan Sebagai optimis, semangat, dan rasa bahagia membangun daerah dengan Keadilan dan kecintaan terhadap bangsa dan tanah air.
Warna biru muda/biru langit, warna biru dipakai sebagai warna dasar yang merupakan ciri khas cakrawala yang cerah dan memiliki harapan, kepercayaan, loyalitas, tanggungjawab dan keamanan.
Warna Hijau yang dipakai pada Pegunungan ini identik dengan alam yang asli dan segar, sehingga warna hijau memiliki makna pertumbuhan, kesuburan dan keindahan alam yang berada di Pegunungan Papua.
Warna coklat secara umum memberi kesan yang elegan dan Anggun, sehingga dipakai pada honai dan noken, tapi warna coklat secara sifat adalah ramah dan mudah didekati sama hal juga dengan cara hidup masyarakat di Pegunungan yang memiliki sifat ramah dan mudah diajak bergaul. Editing Maikel Gobay /Labewa.(**).