SUPIORI.tabloudpapuabaru.com,- Kecewa lantaran 3 kali undangan polisi tidak di indahkan kepala kampung, guna penyelesaian pembayaran BLT dan Honor Mantan Aparat Kampung, puluhan masyarakat kampung Mapia mendatangi LBH kyadawun. Rabu, (30/05/2023).
Tujuan masyarakat mendatangi LBH kyadawun tidak lain meminta pendampingan hukum terkait dugaan penyalahgunaan dana desa yang dilakukan oleh oknum kepala kampung berinisial CM.
“Kami minta LBH untuk mendampingi untuk penyelesaian pembayaran BLT dan honor aparat kampung.
Salah satu warga yang juga mantan aparat kampung Mapia, Hery Mnsen mengatakan, sebelumnya dirinya bersama masyarakat telah melakukan berbagai upaya mulai dari mendatangi yang bersangkutan, Kadistrik, dinas DPMK kabupaten Supiori, serta mengadukan kejadian tersebut kepada Bupati Supiori, Yan imbab. 3 kali panggilan polisi pun kepala kampung Mapia tidak menanggapi dan terkesan di abaikan. Ungkapnya.
“Semua sudah kami datangi, terakhir kami ke kediaman Bupati dengan maksud melaporkan kejadian tersebut ke beliau. Namun karena kami datang sudah malam, jam istirahat, maka kami bermalam di depan kediaman Bupati hingga pagi hari baru bertemu bupati. saat kami sampaikan, beliau sendiri baru tahu kejadian tersebut dan berjanji akan bicarakan hal ini dengan Kadis DPMK Supiori untuk selanjutnya memanggil kepala kampung Mapia”.
Sementara itu, kepala kampung Mapia, cendra Mnsen ketika diwawancarai di rumah nya mengatakan akan menyelesaikan masalah tersebut. Namun sesuai dengan datanya.
“Saya akan membayar tapi tolong beri waktu. masalah nya data penerima manfaat saja. Data di saya tidak seperti jumlah yang mereka sampaikan. Untuk itu saya minta waktu untuk kordinasi lagi dengan kadis DPMK, juga bupati sebagai pimpinan daerah. Selain data penerima manfaat yang tidak sesuai, juga mereka yang ribut ini kan tidak tinggal di kampung Mapia”. ucapnya.
Cendra Mnsen mengatakan selain alasan diatas, warga yang menuntut pembayaran BLT juga tidak berdomisili di kampung Mapia. Mereka tinggal di kota Biak. Sementara untuk honor aparat kampung, diakuinya mereka sudah bukan lagi aparat kampung sejak dikeluarkannya SK aparat kampung yang baru. Setelah dilantik, dirinya mengangkat aparat kampung yang baru. Sehingga otomatis aparat kampung yang sebelumnya dinyatakan gugur.
Untuk diketahui, DD tahun anggaran 2022, 1 tahun anggaran, puluhan warga kampung Mapia tidak diberikan BLT. Tidak hanya itu, honor mantan Aparat Kampung pun tidak dibayarkan. jumlah warga yang tidak menerima BLT sebanyak 40 orang. Yang lainnya kurang lebih 30 orang sudah menerima namun tidak sesuai jumlahnya, bervariasi.
(Jimmy)**