JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Aksi unjuk rasa yang berujung pemalangan jalan masuk Kantor Bupati dan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mamberamo Tengah oleh masa yang mengatasnamakan Team Peduli Demokrasi Kabupaten Mamberamo Tengah, dalam rangka menolak 3 (Tiga) Rancangan Dapil oleh KPU Kabupaten Mamberamo Tengah serta meminta dikembalikanya DPT dan Suara Berdasarkan Data Tahun 2014.
Ketua Team Peduli Demokrasi Kabupaten Mamberamo Tengah, Yosem Wilson Polona mengatakan pihaknya meminta KPU RI serta
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Pusat segera tanggapi aspirasi rakyat Mamberamo Tengah.
“Kami minta segera tanggapi apa yang telah disampaikan oleh DPR, Dukcapil dan KPU Kabupaten Mamberamo Tengah pada beberapa waktu yang lalu jika tidak ditanggapi kami akan boikot pemilihan tahun 2024, rancangan dapil itu merugikan masyarakat di 5 (lima) distrik wilayah Kabupaten Mamberamo Tengah,”pintanya. Senin (6/2/2023)
“Daerah pegunungan ini kami semua tau tempat rawan konflik, sering terjadi konflik baku perang dan baku bunuh karena masalah masalah pemindahan Daftar Pemilihan Tetap (DPT) alokasi kursi dan dserah pemilihan (dapil), jadi kami tidak mau hal itu terjadi di kita punya tempat di Kabupaten Mamberamo Tengah, karena kami punya tempat disini aman dan damai.
Kami harap segera tanggapi kami punya aspirasi,”ucapnya
Ia menambahkan, Pihaknya meminta KPU RI dan Ditjen Dukcapil Pusat harus segera tanggapi dalam beberapa waktu kedepan, batas waktu terakhir tanggal 9 Februari 2023″dalam waktu dua hari ini segera tanggapi kami punya aspirasi kalau tidak kami akan buat tindakan yang lebih dari sekarang ini,”ujarnya.
“Kami akan lakukan pemalangan aktivitas semua diwilayah Kabupaten Mamberamo Tengah, kami tidak akan buka pemalangan kantor dan pemalangan aktivitas di Kabupaten Mamberamo tengah kecuali ada tanggapan balik dari KPU RI dan Ditjen Dukcapil Pusat,”tutupnya.(*)