JAYAPURA.PAPUA BARU.COM,- Sekolah Menengah Pertama (SMP) YPK Hedam Abepura siap melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka dengan protocol kesehatan yang ketat.
Hal ini terungkap dalam pertemuan antara sekolah dengan orang tua dari peserta didik Kelas VII,VIII,IX yang dilaksanakan di SMP YPK Hedam Abepura, Sabtu (16/10).
“Pertemuan pihak sekolah dengan orang tua hari ini adalah untuk meminta masukan dan pendapat dari orang tua, apakah peserta didik itu dia belajar tatap muka atau belajar daring karena dalam aturan menteri itu bahwa belajar tatap muka itu harus mendapat persetujuan dari tiga pihak,”ungkap Kepala SMP YPK Hedam Abepura, Abraham Fainsenem,M.Pd.
Dikatakan, 3 pihak yang dimaksud adalah pemerintah, sekolah dan orang tua, dimana merujuk pada instruksi Wali Kota Jayapura Nomor 12 tahun 2021, mulai tanggal 5 Oktober 2021 semua sekolah baik TK,SD, dan SMP dapat melakukan pembelajaran tatap muka terbatas.
“Jadi belajar tatap muka ini harus ketiga pihak sepakat, jika salah satu tidak sepakat maka tidak bisa dilaksanakan, ternyata dalam pertemuan ini sebagian besar orang tua menginginkan agar anak-anak bisa belajar tatap muka, maka kita dari sekolah siap untuk melaksanakan itu dengan protocol kesehatan yang sudah ditentukan pemerintah,”katanya.
Fainsenem menyebutkan, pihaknya telah membangun komunikasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, jadi meskipun sekolah lain sudah mulai melaksanakan belajar tatap muka sejak tanggal 5 Oktober.
”Dengan adanya persetujuan orang tua, minggu depan kita sudah mulai dengan tatap muka terbatas, (sehingga) kita menyampaikan ke Dinas Pendidikan dan Kantor Pusat YPK,”sebutnya.
Ditambahkan,untuk proses belajar tatap muka, pihaknya telah mempersiapkan segalanya mulai dari SOP yang disiapkan yang diharapkan tidak hanya dipatuhi oleh siswa dan guru semata, tetapi juga orang tua juga wajib mematuhi.
“Kita sudah siapkan, yang masih kurang itu hari senin kita lengkapi, terutama label di meja, (sehingga)anak itu dia datang, dia duduk sesuai dengan nomor urut absen yang ada di meja untuk menghindari dua anak bisa duduk di satu meja. Untuk sarana pendukung seperti masker,alat pengukur suhu, tempat cuci tangan dan yang lainnya kita sudah siapkan, termasuk kami suda bentuk tim COVID dari sekolah yang akan membantu mempersiapkan segala sesuatu untuk proses pembelajaran. Terkait dengan pembagian kelompok belajar, sekolah akan membagian dalam dua shif dengan waktu lama belajar empat jam.”tambahnya.
Kepala Sekolah berharap orang tua memperhatikan anak selama berada di rumah, terutama dalam pergaulan sehari-hari ketika anak bergaul dengan siapa saja, karena COVID masih ada.
“Ketika anak datang sekolah, orang tua harus periksa (kelengkapan anak,red), selain sarapan pagi dan dibekali dengan makanan minum, peralatan belajar, seperti bolpoin, buku, penghapus dan lainnya, harus dipenuhi orang tua, sehingga ketika belajar tidak meminjam kepada teman, karena menjaga kemungkinan akan terjadi penularan.”pungkasnya.***