JAYAPURA.PAPUA BARU.COM.- Sekolah Menengah Pertama (SMP) YPK Hedam Abepura melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, dengan protocol kesehatan yang ketat, dimana dalam proses belajar terbatas yang digelar hari pertama ini, berjalan dengan baik, meskipun masih banyak kendala yang dihadapi oleh peserta didik.
Kepala SMP YPK Hedam, Abraham Fainsenem,M.Pd mengungkapkan bahwa pembelajaran tatap muka ada berapa prosedur yang harus dipatuhi oleh peserta didik.
“Puji Tuhan hari ini kami SMP YPK Hedam melaksanakan pembelajaran terbatas, prosedur yang harus dipatuhi oleh peserta didik, dimana dia datang harus cek suhu tubuh dulu, setelah itu baru dia cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pake hand sanitizer, dengan keadaan yang kami siapkan,”ungkapnya disela-sela pembelajaran tatap muka terbatas di SMP YPK Hedam, Senin (25/10).
Selanjutnya, ujar Fainsenem, pihaknya mengarahkan peserta didik untuk masuk kedalam kelas, di dalam kelas, pihaknya sudah memberikan nomor di setiap meja, sehingga peserta didik menyesuaikan sesuai dengan absen yang dipegang oleh guru.
”Didalam ruangan kita atur, sedemikian rupa, (sehingga) jarak antara meja yang satu dengan meja lainnya diatur, kemudian baru mereka belajar, jadi mereka belajar itu 1 jam, tapi 40 menit, habis itu bergantian,”ujarnya.
Dirinya mengingatkan guru supaya tetap stenby di ruang kelas, ketika pergantian jam pelajaran.”Guru sudah siap, jadi ketika pergantian diingatkan melalui toa yang ada 5 menit sebelum pergantian jam pelajaran, dia sudah siap di depan kelas, (sehingga) begitu pergantian jam dia masuk, anak-anak kita tidak berikan waktu untuk mereka istirahat dan untuk lebih jelas kita sudah menjelaskan prosedur operasional standar yang dibagikan kepada orang tua kemudian di sekolah juga kita siapkan tempel, jadi pada waktu tertentu anak-anak dapat membaca,”sebutnya.
Dirinya menyebutkan SOP yang disampaikan secara langsung maupun di tempel di sekolah, sangat lengkap dalam mengatur pembelajaran tatap muka terbatas.”SOP ini mengatur kami di sekolah baik guru-guru, staf tata usaha, dan mengatur peserta didik ketika dia datang dari rumah belajar di sekolah, juga pada saat dia pulang, orang tua juga dalam SOP itu diatur juga, jadi mereka antar anak ke sekolah sampai anak itu pulang ke rumah,”katanya.
Fainsenem menambahkan,saat ini guru-guru dalam keadaan sehat dan stenby untuk melaksanakan tugas, meski begitu dirinya melihat masih ada anak-anak yang kurang mendapat informasi, sehingga ketika peserta didik tersebut datang ke sekolah, masih ada yang mencari kelas maupun terlambat.
“Tetapi kami maklumi, karena ini hari pertama, dan dia menyesuaikan diri, karena dia cari kelas, saya yakin untuk hari kamis dia sudah bisa tahu. Untuk kelas VII kita kasih di senin dan kamis, kelas VIII cuma hari selasa, dan kelas IX kita kasih rabu dan jumat. Berikutnya mereka datang lagi sudah tahu tempat dimana dia duduk, (sehingga) datang ikuti prosedur yang ada dan masuk serta menempati kursi atau meja yang sudah disiapkan,”imbuhnya.
Pihaknya mengharapkan badai pandemi covid 19 segera berakhir dan bisa diatasi oleh pemerintah, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar lagi.”Kita berdoa biar Tuhan berperkara, agar covid ini bisa hilang dan anak-anak bisa belajar normal seperti biasa,”pungkasnya.***