SENTANI,tabloidpapuabaru.com, – Keberadaan perusahaan daerah (Perusda) Baniyau, belum memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jayapura.
“Berkaitan dengan kontribusi PAD yang selama ini dikelola oleh Perusahaan Daerah atau Perusda Baniyau, awal-awal terbentuknya (Perusda Baniyau) itu memang sempat memberikan kontribusi lewat pengelolaan aset perumahan Pemda melalui BPHTB, cuma tidak terlalu signifikan dan juga target yang kita berikan itu belum pernah tercapai dari perusda,”
Demikian ditegaskan Sekretaris Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Jayapura, Jimmy Yoku, ketika menjawab pertanyaan wartawan media online ini saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat, 9 Juni 2023.
“Ya, itu hanya beberapa tahun saja di awal-awal baru terbentuknya perusda yakni, di kepengurusan atau direkturnya itu atas nama ibu (Anike) Fonataba. Namun semenjak setelah ada perubahan (pergantian) direksi dan hingga hari ini memang perusda sendiri belum memberikan kontribusi pada PAD untuk Kabupaten Jayapura,” jelasnya.
Sejak terbentuknya, badan usaha milik daerah (BUMD) itu hanya beberapa tahun di awal-awal terbentuknya saja baru memberikan kontribusi PAD yang tidak terlalu signifikan. Namun sejak adanya perubahan atau pergantian direksi pada perusahaan daerah milik Kabupaten Jayapura ini belum sama sekali memberikan kontribusi bagi daerah.
“Kalau untuk target berapa yang harus dicapai dalam memberikan pendapatan itu, seingat saya ada yang 1,5 miliar rupiah, juga ada yang 500 juta rupiah. Itupun juga sudah target terendah yang kami berikan kepada perusahaan daerah. Artinya, kita harapkan perusda ini bisa berkembang, atau tidak monoton selalu bergantung dana dari pemerintah daerah,” ujarnya.
Karenanya, kata Jimmy Yoku, dana dalam bentuk penyertaan modal dari Pemda itukan hanya sebagai stimulan saja dan seharusnya Perusda Baniyau ini banyak membangun kemitraan dengan dunia-dunia usaha lain.
“Tujuan dibentuknya Perusda Baniyau, agar bisa memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah maupun kepada masyarakat di daerah ini. Salah satunya dengan menyumbang pendapatan asli daerah (PAD), minimal dengan memperluas kegiatan usaha,” urainya.
“Apalagi dia (perusda) itukan perpanjangan tangannya Pemda di dunia usaha. Seharusnya perusda lakukan inovasi-inovasi, sehingga lewat inovasi-inovasi mereka itu bisa ada feedback balik. Untuk itu, kita harap perusda ini mampu melakukan kerjasama dengan pihak-pihak lain, dan itulah yang diharapkan oleh pihak pemda,” sambung Jimmy.
Bahkan, lanjut Jimmy, peran Perusda Baniyau sangat vital karena perwakilan atau perpanjangan tangan pemerintah daerah dalam melakukan kerjasama dengan dunia usaha lain. Sehingga potensi-potensi di daerah ini yang tidak diatur oleh peraturan daerah maupun Undang-Undang terkait pajak dan retribusi daerah itu bisa dikelola oleh pihak perusahaan daerah.
“Untuk mengelola kekayaan daerah, misalnya tanah di SD Yabaso itu perusda bisa kelola. Mungkin bisa di pihak ketigakan atau perusda yang membangun gudang cargo, kemudian kerjasamakan dengan pihak ketiga seperti Angkasa Pura, atau bisa langsung perusda yang kelola gudang cargo tersebut,” bebernya.
“Sampai sekarang, kami belum menerima laporan ada sumbangan PAD dari Perusda Baniyau. Bahkan, di tahun 2023 ini juga belum ada kontribusinya sama sekali dan begitupun di tahun lalu juga tidak ada kontribusi sumbangan PAD. Serta, laporan pendapatan dari kegiatan usahanya juga tidak pernah kami terima,” ungkap pria yang juga Ketua Pengcab Taekwondo Indonesia Kabupaten Jayapura ini diakhir wawancaranya. (Ewako)**