JAYAPURA – Perenang putri Jawa Timur, Adinda Larasati Dewi berhasil menambah pundi pundi emas kontingennya setelah finish pertama pada nomor 200 meter gaya bebas putri PON XX Papua 2021.
Bertanding di arena Aquatik, kompleks Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Senin (11/10/2021) malam, Adinda mencatatkan waktu 2 menit 04.96 detik, disusul Angel Gabriella Yus dari DKI Jakarta dengan torehan waktu 2 menit 06.08 detik, dan di urutan ketiga Ressa Kania Dewi dari Jawa timur dengan catatan waktu 2 menit 06.28 detik
Dengan tambahan satu medali emas, membuat Adinda kini telah menyumbangkan lima medali emas untuk Jawa Timur, dari cabang olahraga renang pada PON XX Papua 2021.
“Hari ini 200 meter gaya bebas, sebelumnya saya juga meraih emas untuk nomor 100 meter gaya kupu kupu, 800 meter gaya bebas, estafet 4 x 200 gaya bebas,dan renang perairan terbuka 10 kilo,” sebutnya.
KONI Jawa Timur telah menyiapkan bonus bagi setiap atletnya yang meraih medali emas sebesar Rp30 juta. Bonus diserahkan langsung saat seremoni pengalungan medali.
Jika di total dengan raihan lima medali emas, maka bonus yang telah diterima perenang asal Kota Bangkalan Madura ini adalah Rp150 juta.
“Capaian hari ini sudah sangat memuaskan, alhamdulilah sudah memenuhi target,” ujarnya singkat
Wakil Ketua Umum II KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil mengaku bangga atas prestasi yang diraih para atlet renang Jawa Timur di PON Papua.
Ia mengaku, seluruh emas yang didapatkan Jawa Timur dari cabang olahraga renang memang sudah ditargetkan sebelumnya.
“Situasi pandemi tidak memungkinkan untuk memaksimalkan latihan. Kita hampir setengah tahun (6 bulan) melakukan TFH (Training From home) alias latihan di rumah. Bahkan kita juga buat Puslatda New Normal, dimana para atlet kita tempatkan di mess tertentu dengan disiplin dan protokol kesehatan yang ketat. Ada pengawas KONI yang kita tempatkan di sana,” jelasnya.
Nabil bersyukur, situasi pandemi Covid-19 tidak mengurangi performa para atletnya.
“Kekuatan kecepatan atlet tetap jalan padahal situasi pandemi sangat berpengaruh terhadap performa atlet,” ucapnya penuh syukur
Ia pun membeberkan apa yang menjadi kunci suksesnya, “jadi kita gunakan prestasi pada posisi yang paling bawah. Pertama itu keselamatan diri, lalu kesehatan dan ketiga baru prestasi. Sebab kita berpikir tidak ada artinya keselamatan, jika kita tetap melanggar protokol kesehatan atau memaksakan untuk latihan,” tutup Nabil. (Riri/Maria)