“IPAS Pastikan Bahwa Perempuan Sentani Harus Bersaing Dengan Perubahan – perubahan Yang Terjadi”
SENTANI | Tabloidpapuabaru.com – Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Ikatan Perempuan Asal Sentani (IPAS) Kabupaten Jayapura. Rita Tokoro, S. IP,. MM, kepada wartawan di Sekretariat IPAS. Pengurus IPAS siap mengakomodasi semua kelompok perempuan di 24 kampung. Mereka berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap kelompok mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai program dan kegiatan, serta untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan di wilayah tersebut.
Pengurus IPAS yang baru akan mengajak semua kelompok perempuan di Kabupaten Jayapura untuk aktif terlibat dalam setiap perubahan yang terjadi. Mereka berkomitmen untuk memastikan partisipasi perempuan dalam berbagai aspek pembangunan dan perubahan sosial, serta mendukung pemberdayaan dan kesetaraan gender di tingkat lokal. Apakah ada detail khusus yang ingin Anda ketahui lebih lanjut?
“Pengurus IPAS telah melaksanakan konsolidasi Pengurus khusus untuk kelompok perempuan asal Sentani di 24 kampung se Kabupaten Jayapura. Konsolidasi ini bertujuan untuk menyatukan visi dan misi, meningkatkan koordinasi, serta membahas isu-isu penting yang dihadapi oleh kelompok perempuan di masing-masing kampung. Dengan langkah ini, diharapkan ada peningkatan dalam partisipasi perempuan dan dampak positif terhadap pembangunan lokal,” kata Tokoro.
Dirinya. Juga menambahkan, Konsolidasi khusus ini dilakukan karena pengurus IPAS menyadari kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh perempuan, khususnya perempuan asal Sentani (Bhuyakha Meangge) atau kata lain ( Yo Miyae Yo Meangge) Dengan adanya konsolidasi, untuk memastikan bahwa perempuan dari berbagai kampung dapat bersatu, berbagi pengalaman, dan bekerja sama untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan perempuan di wilayah tersebut.
Setelah konsolidasi, terbukti bahwa kelompok perempuan di 24 kampung sangat memerlukan kerja sama dengan IPAS. Kebutuhan ini mencakup dukungan dalam berbagai bidang seperti pemberdayaan ekonomi, akses pendidikan, dan layanan kesehatan. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas dan meningkatkan kesejahteraan perempuan di daerah tersebut.
Setelah konsolidasi, IPAS juga telah berhasil mengidentifikasi kelompok perempuan di 24 kampung tersebut. Identifikasi ini memungkinkan IPAS untuk memahami struktur, kebutuhan, dan tantangan khusus yang dihadapi oleh masing-masing kelompok. Dengan informasi ini, IPAS dapat merancang intervensi dan dukungan yang lebih efektif dan sesuai dengan konteks lokal.
“Untuk memanfaatkan dana otonomi khusus bagi kelompok perempuan, IPAS perlu memastikan beberapa hal di 24 kampung : apakah sudah ada Pengurus yang terbentuk dan sudah dilantik atau belum dan darimana sumber dana yang di kelola. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan bahwa dana digunakan secara efektif dan sesuai dengan tujuan pemberdayaan perempuan di masing-masing kampung, “
Sekretaris IPAS, Lidia Mokay, menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura atas dukungan yang diberikan kepada pengurus IPAS. Dukungan tersebut sangat berharga dalam upaya pemberdayaan perempuan dan pelaksanaan berbagai program di wilayah tersebut.
“Kedepan, IPAS memerlukan penambahan dana untuk mendukung kegiatan yang melibatkan semua kelompok perempuan di 24 kampung. Dengan anggaran tambahan, IPAS dapat lebih efektif dalam melaksanakan berbagai kegiatan pemberdayaan dan pengembangan. IPAS sangat mengharapkan dukungan penuh dari Pemerintahv untuk mewujudkan tujuan ini dan memastikan program-program berjalan dengan sukses, ” ucap Mokay.
Intinya Pengurus IPAS yang baru akan memastikan bahwa semua Kelompok Perempuan di 24 kampung harus sudah ada Pengurus dan telah dilantik sehingga ketika mereka ke Pemerintahan tidak mendapat kesulitan. Tetapi secara struktur mereka sudah melaksanakan sesuai dengan aturan dan sistim yang berlaku. tutup Ketua IPAS. (DaniEl)