JAYAPURA.PAPUA BARU.COM,- Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perindagkop, UKM dan Tenaga Kerja membantu mama-mama penjual asli Papua dengan meja jualan, bentuk perhatian ini diharapkan memberikan wadah bagi mama-mama menjajakan jualannya. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Perindustrian, Disperindagkop UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua, Dr. Yoniman Ronting,ST,MT ketika ditemui di Jayapura, Kamis (28/10).
“Jadi ini memang program dari Dinas Perindagkop, karena kita kemarin kan ikut dalam pokja pemberdayaan ekonomi dalam rangka sukses PON, jadi sebenarnya kita melihat situasi dimana kita juga menjadi tuan rumah PON. Kita melihat yang riil di depan mata, kita punya mama-mama yang jual pinang dengan para-para yang sederhana,”ungkap.
Dikatakan, sebagai bentuk keprihatinan, pihaknya tergerak untuk membantu mama-mama penjual pinang dengan meja jualan yang lebih baik dari para-para jualan ala kadarnya.
“Kita melihat dan diskusi dengan kepala dinas, kita coba membuat dari kayu dengan harga yang tidak terlalu mahal dan kita rancang dengan anggaran yang tidak terlalu besar yaitu Rp. 2 juta per unit, memang dari data, kita kerjasama dengan KAPP dimana kita mendapat data kurang lebih 6000-an, itu data dari Kabupaten dan Kota Jayapura,”katanya.
Menurutnya, dari dana pokja pemberdayaan ekonomi, pihaknya mendapatkan 215 gerobak, kita juga ada masukan dalam anggaran perubahan (APBDP) untuk 190 gerobak, jadi total ada 400-an kalau kita mau kasih ke 6000-an, kita terbatas di dana jadi hanya 400-an yang bisa kita bantu,”imbuh Yoniman.
Yoniman berharap dengan bantuan yang diberikan dapat memotivasi mama-mama Papua untuk terus meningkatkan hasil jualannya, dimana gerobak yang dikasih diharapkan dapat memberikan manfaat riil bagi mama-mama penjual.
“Kami di Provinsi membuat hal ini sebagai bentuk percontohan, dan jika dirasa baik oleh kabupaten/kota, bisa dilanjutkan sesuai dengan tupoksi, bisa diduplikasikan. Karena kalau mau dilihat dari anggaran Otsus itu sebagian besar ke kabupaten/kota, termasuk anggaran untuk pemberdayaan ekonomi,”bebernya.
Dirinya membeberkan pemberdayaan yang dilakukan oleh pihaknya diberikan dalam bentuk barang tidak dalam bentuk uang, sesuai dengan petunjuk teknisnya. (Jhon Karma/Yan)