JAYAPURA. tabloidpapuabaru.com,- Merasa dilecehkan maka salah satu anggota MRP terpilih Dorince Mehue tidak terima dan melaporkan yang mulia Nerlince Wamuar Rollo ke Polda Papua.
“pada hari ini 26 Januari 2024 saya secara resmi sudah membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polda Papua terkait dengan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh anggota yang mulia ibu Nerlince Wamuar. Pencamaran nama baik ini sudah terjadi pada satu minggu yang lalu dalam forum yang terhormat. Dalam ruang Sidang ketika kami melakukan rapat pleno,” terang Dorince.
Terkait kronologisnya, Dorince menyebutkan terjadi ketika tiba-tiba ada teman sesama anggota MRP yang interupsi kemudian meminta kepada pimpinan untuk menyampaikan sesuatu dan setelah teman itu menyampaikan tentang peristiwa yang mereka alami, pada saat sebelum pelantikan dimana ada peristiwa yang disampaikan adalah pada saat anggota terpilih mereka mengikuti rapat atau pertemuan dalam rangka konsolidasi kemudian juga didalamnya terjadi maney politik. Nah ketika membacakan itu maka ibu Nerlince mengintrupsi dan juga dia menyampaikan kepada yang mulia ibu Yunita, dan pada saat itu juga dia menuduh saya bahwa saya memperalat anggota yang mulia.
Sementara saya tidak tahu menahu, dia tunjuk kepada saya didalam forum itu dengan mengeluarkan kata-kata seperti yang saya sudah sampaikan dalam laporan saya. Nah saya melihat bahwa dalam ruang sidang yang terhormat itu kami terus melakukan diskusi terkait dinamika tetapi kok sampai bisa merendahkan harkat dan martabat saya yang juga sebagai perempuan Papua, melecehkan saya didepan umum di dalam ruang sidang yang terhormat,” ungkap Dorince Mehue.
Lebih lanjut disebutkan sebagai perempuan asli Papua mestinya kita bisa saling dukung untuk menolong perempuan-perempuan Papua yang lain.
“Saya pikir sebagai perempuan asli Papua kita ingin menolong perempuan-perempuan yang lain, tetapi ketika kami sendiri saja tidak menghargai satu sama yang lain maka saya pikir itu juga tidak membawa berkat juga pada perempuan-perempuan Papua lain,” jelasnya.
Dorince Mehue menyebutkan sebagai warga negara Indonesia yang juga dilindungi oleh hukum, maka peristiwa itu dibawa ke rana hukum.
“sekali lagi saya melihat bahwa pencemaran nama baik ini adalah bagian dari sebuah proses yang panjang sekali , polemic yang panjang terhadap penetapan pimpinan devenitif dan pencemaran nama baik ini juga terjadi masih ada kaitan dengan sebuah proses yang panjang dimana ada oknum-oknum tertentu yang memaksa kehendak untuk segerah menetapkan sebuah proses itu sehingga MRP memiliki pimpinan MRP yang definitive, tetapi ketika kita mengikuti sebuah proses yang panjang itu ternyata ada proses yang salah,”pungkasnya panjang lebar.
Ditempat terpisah Yang Mulia, Nerlince Wamuar Rollo, menanggapi informasi yang menyebutkan bahwa dirinya dilaporkan atas kasus pencemaran nama baik.
“orang yang melaporkan saya itu adalah orang yang kemarin bikin kacau dan menghancurkan semua fasilitas dalam gedung ini, dan kami juga punya bukti video dan dari pihak secretariat MRP juga sudah lapor ke Polda, kita lihat saja, “ tegas mama Wamuar Rollo.
Soal tuduhan money politik atau grativikasi yang dituhkan oleh pihak pelapor, secara tegas yang mulia Nerlince menyebutkan bahwa soal grativikasi yang dimaksudkan itu seperti apa, karena setau saya kalau disebut grativikasi itu dilakukan oleh seorang pejabat atau pimpinan dan saya ini bukan siapa-siapa saya ini hanya isteri ondoafi dan saya baru saja ditetapkan sebagai ketua MRP. “ jadi terkait dengan ada yang melaporkan saya ke Polda Papua, silahkan saja dan nanti kita akan lihat dan saya sangat yakin Tuhan akan menolong saya,” tutup yang mulia Nerlince Wamuar. (Tim)**