SUPIORI. PapuaBaru.Com,– Kurang lebih dua minggu sudah, AKBP. Moh. Darotdjat Daimboa, S.Pd melakukan pembenahan kesatuan ke dalam, usai mendapatkan tugas dan tanggung jawab memimpin institusi kepolisian Resort Supiori.
Ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/3) kemarin, Darotdjat menjelaskan bahwa pembenahan yang dilakukan, dimulai dari Markas Komando (Mako) Polres Supiori, adalah untuk meningkatkan efektifitas dalam melaksanakan tugas dan pelayanan.
“Kurang lebih dua minggu saya datang di Supiori, dan pada umumnya saya melihat sistem organisasi ke dalam. Ketika berkeliling, saya melihat ada banyak hal yang memang perlu dibenahi atau diperbaiki,” ungkapnya.
Dijelaskan, terutama masalah personil apakah ada yang kurang atau tidak. Kemudian sarana prasarana, dan memang ada yang harus diperbaiki. Tujuannya adalah agar roda sistem pekerjaan kesatuan (Kepolisian, red) berjalan sesuai yang diharapkan.
“Itu yang pertama. Setelah itu masih kaitannya dengan organisasi, misi saya dalam minggu ini dan minggu yang akan datang masih berkeliling melihat Polsek-Polsek, Pospol guna mengetahui wilayah kerja yang ada,” terang Darotdjat.
Kata dia, tujuannya seperti itu. Artinya selain melihat keberadaan personil, baik di Polsek maupun Pospol, dirinya juga melihat kendala-kendala yang dihadapi pada Mako Satpak yang ada di Polsek ataupun Pospol.
“Mungkin masalah personilkah atau masalah sarana prasarana, setelah itu barulah saya keluar menengok wilayah-wilayah jajaran. Personilnya bagaimana, kurang atau lebih. Selama ini efektif atau tidak, maksudnya rajin kerja atau hilang-hilang,” ucapnya.
Kemudian, lanjut Darotdjat, kondisi kantornya bagaimana. Terus tempat tinggal sampai sekarang, apakah kondisinya masih layak atau tidak. Dan dalam waktu dekat dirinya juga akan mengunjungi Pulau Mapia guna melihat keberadaan personilnya yang bertugas di pulau terluar tersebut.
“Sama juga, disana (Pulau Mapia, red) saya mau cek kondisi personil. Keberadaan mereka baik atau tidak, kira-kira apa yang perlu diperbaiki. Kalau ada tempat tinggal kira-kira kondisinya bagaimana, kalau tidak ada berarti sementara mereka tinggal dimana. Saya rencana begitu, harus keliling semua,” bebernya.
Sambung mantan Kapolres Nduga ini juga, terkait situasi selama kurun waktu dua minggu keberadaannya, diakuinya bahwa masih ada masyarakat yang mengkonsumsi minuman keras.
“Menyikapi itu, kita akan melakukan pendekatan bina mitra kemitraan. Kita beri himbauan, sekaligus memonitoring sistem pemerintahan. Yang berikut kedepan, kita juga akan membangun komunikasi dengan pemerintah daerah guna mendapatkan perhatian terkait Mako kita. Yah minimal kalau tidak Mako, mungkin baraklah,” ujar Darotdjat berharap.
Terkait keberadaan anggota polisi, sahutnya, terkadang prihatin. Mengingat pada umumnya kebanyakan bertempat tinggal di Kabupaten Biak Numfor, dimana setiap hari anggotanya harus pulang pergi.
“Waktu yang ditempuh dua jam lebih, itupun kalau cuacanya bagus. Namun dari pengalaman ke pengalaman, ada terjadi juga hal-hal yang tidak diinginkan. Ada yang pernah celaka karena kejar apel pagi, belum lagi dalam perjalanan dapat gangguan atau apakah. Tujuannya itu, karena menjadi tanggung jawab saya juga terkait keberadaan anggota,” tuturnya.
Lanjut dijelaskan, dengan keberadaan anggotanya di Supiori maka pasti bisa tenang. Bisa menghemat biaya sewa tempat tinggal, waktu bekerja lebih efektif dibandingkan harus pulang pergi Biak Supiori.
“Keberadaan kita kepolisian di sini, selain menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat pada umumnya, penegakkan hukum, kita juga ikut mengawal jalannya roda pemerintahan sekaligus kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pimpinan daerah,” tandas Darotdjat.
Terkait sinergitas bersama institusi keamanan lainnya di Kabupaten Biak Numfor, jelasnya, kedepan pihaknya akan tetap membangun komunikasi.
Apalagi itu wajib, membangun komunikasi dengan sesama kesatuan, artinya jajaran lain yang bertetangga karena ada kaitan yang erat. Baik itu sistem kerja, ataupun juga hal-hal lainnya.
“Selain pembenahan kesatuan ke dalam dan keluar, khususnya yang ada di luar, yaitu Polsek maupun Pospol terkait keberadaannya seperti apa, saya akan lebih banyak hadir ke tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Kata dia, dirinya akan lebih banyak membangun komunikasi dengan pihak gereja maupun organisasi-organisasi lainnya yang ada di Kabupaten Supiori.
“Intinya mari sama-sama jaga kita punya wilayah, bina kita punya masyarakat dengan memperbaiki kebiasaan-kebiasaan kurang baik yang bisa merugikan keamanan dan ketertiban masyarakat, juga bisa merugikan diri sendiri. Perlahan-lahan kita rangkul bersama semua, kita perbaiki supaya kedepannya kabupaten kita ini semakin moderen, berubah dan lebih maju,” pinta Kapolres Supiori.
Dikisahkan, bila dibandingkan dengan daerah yang dirinya bertugas sebelumnya (Kabupaten Nduga, red), Supiori termasuk daerah yang aman, nyaman dan tenang. Artinya kedepan masyarakat sudah bisa menghidupkan dirinya sendiri.
“Di Supiori ini secara alami, dari letak geografis sebenarnya sudah banyak sumber daya yang dimiliki. Sumber daya laut misalnya, tinggal nanti masyarakat itu kita selipkan program-program yang kedepannya itu bisa memberdayakan diri mereka sendiri,” terang Darotdjat jauh.
Lanjutnya, dengan demikian, maka sifat ketergantungan terhadap pemerintah daerah ataupun pihak lain, lama kelamaan akan hilang oleh kemandirian melalui inovasi-inovasi yang dilahirkan.
“Ini juga menjadi tujuan kita, yaitu bagaimana menolong masyarakat sehingga kedepannya mereka bisa menolong dirinya sendiri. Jadi sifat ketergantungan masyarakat semakin lama semakin berkurang, bahkan mungkin hilang,” pungkas Darotdjat.(Andi/Zes)