JAYAPURA.PAPUA BARU.COM ,- Delapan puluh (80) persen pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asli Papua ramaikan Festival PON Kopi yang diselenggarakan di Kota Jayapura sebagai bagian dari suksesi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021. Dimana tercatat 100 pelaku UMKM mengikuti kegiatan ini.
“Kegiatan penempatan UMKM ini berbarengan dengan pameran dan festival kopi untuk Kota Jayapura, nah kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika. Dimana kegiatan ini merupakan salah satu suksesi PON yaitu sukses ekonomi, selain sukses prestasi, penyelenggaraan dan sukses administrasi,”ungkap Koordinator Bidang Pendataan, Pelatihan dan Penempatan UMKM PB PON Papua, Moses Yomungga ketika ditemui di tempat kegiatan, Senin (4/10).
Dirinya menyebutkan bahwa PON harus memberi dampak secara ekonomi bagi Papua, sehingga pihaknya mempunyai tugas untuk mengukur, selama penyelenggaraan PON.”Selama penyelenggaraan PON, berapa banyak uang yang masuk ke Papua, nah kita ukur dari konsumsi, transportasi, termasuk kamar hotel yang ada, harga per kamar saat ini mengalami kenaikan, nah ini juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Tadi malam di bisnis meeting kita dari Bank Indonesia mengucurkan Rp. 56 milliar di pameran festival kopi,”sebutnya.
Menurutnya, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Kabupaten Jaapura pada 5-15 Oktober, Kabupaten Merauke pada 5 Oktober, Kabupaten Merauke sejak 2 Oktober. “Jadi pelaku UMKM yang kita siapkan untuk setiap kabupaten/kota ada 100, (sehingga) total ada 400 untuk 4 cluster,”imbuh Yomungga.
Dijelaskan dalam memasarkan produk UMKM, pihaknya juga mengandeng Shoppe, Tokopedia dan Telkom dengan platform 99% Usahaku untuk memasarkan produk UMKM secara online, sehingga para pembeli yang tidak sempat datang, bisa membeli dengan mengakses platform 99% Usahaku.
“Kan sudah dijual (melalui platform 99% Usahaku), jadi orang dari Jakarta, Medan maupun Surabaya juga bisa membeli langsung biar pun PON nantinya sudah lewat, karena dijual secara online, jadi mama-mama dong punya noken, dll bisa dijual juga,”jelasnya.
Dikatakan, dengan dijual melalui platform digital layanan berbasis aplikasi, maka dapat menjawab keluhan dari para pelaku UMKM yang selama ini kerap kesulitan dalam memasarkan barang dagangannya.
“Mama-mama sampaikan kitong (kita) bikin produk banyak tetapi tidak ada yang mau beli, nah bagaimana supaya bisa produk ini laku terjual, (sehingga) bisa memberi dampak ekonomi bagi mereka, tentu dengan platform yang telah ditawarkan,”katanya.
Sementara itu, salah seorang pelaku UMKM, Siti Sarah Merani mengapreasiasi pihak penyelenggara yang sudah memberi ruang kepada para pelaku UMKM untuk memasarkan produk-produk pada pameran dan festival kopi.
“Dengan adanya festival dan juga event besar di tanah Papua (PON), kita bisa mendapat tempat dari sekian banyak peserta,”pungkasnya. (John Karma/Yan)