JAYAPURA. Tabloidpapuabaru.com,- Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) yang dibentuk pada tahun 2013 lalu, dengan melakukan tugas-tugas utamanya adalah membantu Jokowi dalam memberikan masukan-masukan kontruktif terkait pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat DKI Jakarta. Hingga Kemudian mengantarkan Jokowi sampai terpilih menjadi presiden RI pada tahun 2014.
Saat ini Bara JP dalam perjalanannya resmi berubah menjadi Barisan Relawan Jalan Perubahan dan ini telah memiliki Anggaran Dasar /Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) menjadi sebuah organisasi masyarakat resmi. Hal itu dimaksudkan agar supaya Bara JP Jalan Perubahan ini memberikan kontribusi riil, membeckup presiden Jokowi sebagai Pembina utama Bara JP Jalan Perubahan. Tetapi juga Bara JP Jalan Perubahan juga ikut mengawal pembangunan seiring mengikuti perkembangan-perkembangan pembangunan yang dilakukan oleh Jokowi selaku presiden RI diseluruh wilayah nusantara. Misalnya kalau ada yang tidak direspon secara baik oleh pemerintah maka, Barisan Relawan Jalan Perubahan inilah yang akan memberikan Masukan kepada bapak Presiden.
Demikian disampaikan Korwil Bara JP ,Papua dan Papua Barat, Willem Frans Ansanay, SH, kepada media online ini usai Sosialisasi Konsolidasi Organinisasi dan Kader Barisan Relawan Jalan Perubahan dalam Rangka Konferda Oktober 2022. Dengan motto Bara JP Satu Sikap Satu Komando Jokowi 2024” yang digerlar di Vtekya Beach Resto and Café Holtekam Jayapura, senin (1/8/22).
Disebutkan, perubahan nama jadi berubah wujud dari Organisasi tanpa bentuk menjadi Organisasi yang berbentuk Ormas dengan memiliki anggaran dasar anggaran rumah tangga (ADART) resmi dan berkembangan diseluruh wilayah Nusantara.
Pada kesempatan itu Willem Frans Ansanay, menyampaikan bahwa Rencan Konverensi Daerah (Konferda) Barisan Relawan Jalan Perubahan akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 di Jayapura Provinsi Papua. hal itu berdasarkan hasil kongres Luas Biasa Barisan Relawan Jalan Perubahan yang mengamanatkan untuk seluruh DPD harus melakukan Konferda untuk memilih ketua-ketua DPD disetiap provinsi, yang kemudian ketua DPD melakukan Konfercap untuk memilih DPC-DPC yang devenitif disetiap Kabupaten/Kota.
“jika nanti kalau suda ada pemekaran tiga provinsi lagi (DOB) maka akan terbentuk dan berdiri sendiri.”terang Ansanay.
Sementara disinggung soal kesiapan seluruh DPC dari 29 Kabupaten 1 kota, Willem Frans Ansanay menyebutkan bahwa seluruh DPC-DPC Barisan Relawan Jalan Perubahan telah terbentuk.
“itu semua suda ada, tinggal Konferda untuk memilih ketua DPD, saya kan pelaksana tugas dan saya wakil ketua, di pusat. Jadi saya harus melaksanakan tugas sebagai PLT, memilih DPD-DPD Devenitif kemudian melaksanakan tugas DPC-DPC dan semua suda terbentuk tinggal kita adakan Konverda, Konvercab dan pengukuhan bagi yang terpilih,”terangnya.
Willem Frans Ansanay lebih jauh menjelakan apa yang menjadi visi dan misi Barisan Relawan Jalan Perubahan kedepan. Dimana Visi Misi Barisan Relawan Jalan Perubahan adalah turut serta mengawal pembangunan untuk maslahatan bangsa, masyarakat Indonesia mencapai Kesejahteraan dan turut memberi kontribusi didalam melihat hal-hal yang menjadi kendala dalam pembangunan, sumbangsi pikiran lewat instrumen pemerintah yang sah dan juga saat ini yang paling penting adalah mengawal Jokowi sampai 2024.
“Selaku presiden Republik Indonesia yang ke 7, yang saat ini terbukti merawat NKRI yang begitu luar biasa, dimana saat bangsa kita mengahadapi tantangan global Covid 19, kemudian ada perang Ukraina Rusia, ada Krisis Ekonomi Amerika, ada reresi krisis di eropa , ada di Jepang tetapi kita bersyukur karena pemerintahan Jokowi ini masih memberikan rasa aman bagi masyarakat dan bangsa kita,”terangnya.
Oleh sebab itu, Willem Frans Ansanay menyebutkan, Bara JP menginginkan presiden RI berikut yang ke delapan adalah orang yang bisa meneruskan apa yang dilakukan oleh presiden Jokowi. Artinya bahwa ada calon-calon alternative lain jika presiden Jokowi tidak dimunkinkan oleh konstitusi, dengan membuka ruang untuk Jokowi memimpin lagi menyelamatkan bangsa ini.
“Jika itu tidak ada maka, kita menunggu perintah dari Jokowi, banyak calon alternative ada Prabowo, ada Aniz Baswedan, Ganjar Pranowo, ada Erick Tohir, Kovifa dan banyak calon-calon presiden lain. Tetapi selama belum diusung oleh partai dan masih bebas sepetti ini, ya namanya berwacanakan wajar dan biasa saja. Tetapi kita oleh presiden diarahkan untuk menunggu satu komando, satu sikap, menunggu apa yang disampaikan oleh presiden,”jelasnya.
Dalam mengakhiri wawancara Willem Frans Ansanay menyebutkan, sambil mengamati politik dalam negeri menjelang pileg, pilkada da pilpres 2024. Khusus di Papua, Bara JP berharap tiga Provinsi Baru bisa mengikuti pemilu. Karena itu Rekomendasi bara JP, kepada presiden supaya segera ada pejabat gubernur di tiga provinsi baru yakni Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan. Sehingga pemilu kedepan masing-masing provinsi suda mengirimkan delegasinya di parlemen atau memilih gubernurnya secara langsung bersama-sama secara nasional atau memilih bupati / walikotanya secara nasional.
“Kita berharap salah satu rekomendasi adalah Segerah Presiden mengangkat Pejabat-pejabat di tiga Provisni Baru”harap Ansanay.(zes)*