SENTANI, TABLOID PAPUA BARU.COM,- Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) dan Kerukunan Keluarga Pemuda Bone (KKPB) Papua, memberi bantuan ke warga Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) yang mengungsi akibat kerusuhan di Kabupaten Yalimo di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Bantuan yang berasal dari pengurus DPP KKMB-KKPB Papua dan DPK KKMB-KKPB Kabupaten/Kota Jayapura serta donatur warga Bone itu diserahkan langsung oleh salah satu pengurus DPP KKMB Papua Miftahuddin Umar.
“Terkait dengan kerusuhan di Yalimo itu, tentunya kami dari Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone sangat prihatin. Dari kerusuhan itu, tentunya banyak warga yang mengungsi dan kehilangan tempat tinggal. Sehingga ada gerakan spontanitas dari warga Bone untuk sedikit memberikan dukungan moril dan juga meringankan beban mereka,” kata Ketua DPP KKMB Papua, H. Darwis Massie, SE, ketika menjawab pertanyaan wartawan media online ini terkait penyerahan bantuan tersebut, Sabtu (10/7/2021), di Jayapura.
“Kami berbagi kasih dengan pengungsi korban kerusuhan Yalimo di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Kami berikan sembako berupa beras, mie instan dan juga ada bantuan dana. Kalau bantuan dana itu berupa uang tunai senilai Rp 43 juta yang akan dibelanjakan sesuai kebutuhan korban pengungsi kerusuhan Yalimo, karena kita tidak tahu kebutuhan mereka itu seperti apa,” sambung Darwis Massie yang juga Anggota DPR Papua tersebut.
Darwis Massie mengklaim jumlah pengungsi warga KKSS asal Bone paska kerusuhan tanggal 29 Juni 2021 lalu di Kabupaten Yalimo itu sebanyak 26 Kepala Keluarga (KK) atau 73 jiwa.
Menurut Legislator PKS DPR Papua ini, para pengungsi yang serba kekurangan ini sudah berada di Kabupaten Jayawijaya yang dijemput langsung oleh Ketua DPK KKMB Kabupaten Jayawijaya H. Saparuddin Kasau beserta pengurus KKMB Kabupaten Jayawijaya lainnya.
“Korban pengungsi asal Bone sebanyak 73 jiwa itu kebanyakan keluar mengungsi dari Yalimo dengan pakaian yang ada di badan, karena seluruh harta benda mereka dibakar habis saat pecah kerusuhan bulan Juni lalu,” tuturnya.
Masih kata Darwis yang juga Anggota Komisi V DPR Papua ini, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari para pengungsi melalui pengurus DPK KKMB Kabupaten Jayawijaya. Rata-rata semua menyampaikan bahwa pemerintah daerah setempat sampai saat ini belum memberikan perhatian terhadap mereka.
“Adapun harapan-harapan dari warga Sulawesi Selatan asal Bone itu, adalah pemerintah setempat juga harus bisa memberikan perhatian. Saya mendapat laporan atau mendengar informasi, bahwa sampai hari ini tidak ada perhatian dari Pemda Kabupaten Yalimo. Paling tidak mereka juga bisa diperhatikan terhadap kondisi terkini yang memang serba kekurangan dan sangat prihatin, karena mereka ada yang keluar dengan baju atau pakaian di badan saja akibat harta benda mereka habis dibakar,” katanya.
Saat ini yang dibutuhkan puluhan warga ini adalah jaminan keamanan dari pemerintah dan juga aparat keamanan. “Jadi hingga saat ini keamanan belum terjamin, sehingga aktivitas ekonomi bisa jalan kalau keamanan warga juga sudah terjamin,” cetusnya.
Dengan adanya pemberian bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban dari masyarakat korban kerusuhan ini.
“Ini (bantuan) kan hanya stimulan yang nilainya tidak seberapa, itu paling tidak dalam jangka satu atau dua minggu kedepan bisa memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, kita juga berharap para korban kerusuhan ini tetap bersabar atas cobaan dan musibah ini,” harap pria yang juga pernah sebagai Wakil Ketua I DPRD Kota Jayapura diakhir wawancaranya. (EWAKO)