Laporan : Mozes Baab
JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th secara resmi membuka Rapat Pleno Di Perluas, Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua pada Senin, 21 Februari 2022, di Gedung Graha SARA, Argapura Klasis Port Nubay Kota Jayapura Provinsi Papua.
Kegiatan Rapat Pleno Di Perluas, Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua tersebut, dihadiri oleh peserta perwakilan dari Klasis dan bakal klasis, serta lembaga dan Yayasan GKI yang ada di Tanah Papua.
Dalam sambutan Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, pada pembukaan Rapat Pleno Di Perluas GKI Di Tanah Papua, mengatakan tujuan pelaksanaan Rapat Pleno di Perluas GKI Tanah Papua tahun 2022 adalah merupakan ruang untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan persiapan Sidang Sinode GKI ke XVIII di Waropen.
Rapat Pleno Di Perluas GKI Di Tanah Papua merupakan bagian dari alat kelengkapan Badan Pekerja Am Sinode, yang diberikan secara konstitusi dalam peraturan GKI di Tanah Papua. Secara khusus termuat dalam peraturan GKI bab 4 pasal 15, dan khususnya ayat 2.
Disana disebutkan bahwa, tugas Badan Pekerja Am Sinode adalah melaksanakan dan mengambil keputusan-keputusan serta kebijakan-kebijakan dalam rangka memberdayakan serta memaksimalkan tugas-tugas pelayanan demi dan untuk pekerjaan pelayanan dalam gereja sesuai dengan firman Tuhan dan Tata Gereja GKI di Tanah Papua.
“saya sebutkan di sini bahwa inilah merupakan hak diskresi yang diberikan secara konstitusi kepada Badan Pekerja Am Sinode untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang tentu sejalan dengan firman Tuhan dan peraturan-peraturan gereja. Supaya dengannya tugas-tugas panggilan gereja yang diamanatkan sebagai mandataris Sidang Sinode XVII tahun 2017 di Waisai dapat dilaksanakan maksimal,” terangnya.
Lebih jauh ketua Sinode GKI Di Tanah Papua menjelaskan, melalui Rapat Pleno Diperluas, Badan Pekerja Am telah menjadwalkan beberapa agenda penting dan strategis. Pertama membahas materi Amandemen Tata Gereja, Renstra P4G, Kajian Pendidikan, Liturgi dan Pengakuan Iman serta Aset dan Anggaran, Umum dan materi Persidangan.
Namun demikian, kata Pdt. A. Mofu, badan pekerja Am sinode masih merasa perlu untuk membuka ruang, dan inilah ruangnya , Rapat Pleno Diperluas. Menghadirkan seluruh peserta, yang menjadi peserta Sidang Sinode 18 di Waropen.
Untuk duduk kembali bersama mendiskusikan dan membahas dan memberikan masukan serta memboboti seluruh dokumen-dokumen yang ada.
“Karena itu sekali lagi saya harap untuk kita diskusikan sekarang, kita evaluasi sekarang, kita membahasanya mulai sekarang, bahkan BP Am Sinode berharap pada Pleno Di Perluas ini, seluruh dokumen itu sudah dimaksimalkan. Sehingga di bawa ke Sidang Sinode 18 di Waropen. Di sana kita tinggal mengambil keputusan-keputusan penting jika kita memandang bahwa dokumen-dokumen itu penting bagi kebaikan dan perjalanan GKI di tanah Papua ke depan.”Harapnya.
Pdt. Andrikus Mofu mempertegas kedudukan Rapat Pleno tersebut, bahwa Rapat Pleno itu bukan Sidang Sinode, sehingga Pleno ini tidak mengambil keputusan-keputusan, karena keputusan-keputusan akan diambil dalam sidang sinode GKI ke 18 di Waropen nanti,”tegasnya.
Oleh sebab itu ia berharap seluruh peserta yang hadir untuk bersama-sama memikirkan perkembangan dan kebaikan gereja kedepan.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah ikut mendukung jalannya pelaksanaan Rapat Pleno Di Perluas GKI Di Tanah Papua yang berlangsung selama lima hari (21-25) di Kota Jayapura.
Sementara itu Ketua Panitia, Rapat Pleno Di Perluas GKI Di Tanah Papua Tahun 2022, Pdt. Eddison Sekenyap, melaporan bahwa Rapat Pleno Di Perluas menghadirkan seluruh Klasis dan bakal klasis di Tanah Papua. Dimana kegiatan ini berlangung selama lima hari kedepan terhitung (21-25 Februari) 2022.
Dengan Tema; “Datanglah Kerajaan-Mu”. (Matius 6:10a) dan Sub Tema ; “Melakukan Konsolidasi dan Inovasi dalam Persekutuan, Kesaksian dan Pelayanan Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua”.
Ia menyebutkan Rapat Pleno Di Perluas GKI Di Tanah Papua sebagai wadah yang strategis guna menetapkan draf rancangan program-program kerja hasil 7 komisi yang ada. Baik itu komisi Amandemen, komisi Renstra dan P4G, Komisi Pendidikan, Komisi Liturgi dan pengakuan Iman, Komisi Khusus/Umum, Komisi Perbendaharaan, Keuangan, Aset dan Pensiun dan Komisi Persidangan.
Diketahui juga bahwa Kegiatan Rapat Pleno Di Perluas GKI Di Tanah Papua, digelar dengan prokes ketat. Dimana para peerta sebelum masuk ruangan, terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis atau Satgas Covid Kota Jayapura. **