JAYAPURA,TABLOID PAPUA BARU.COM, – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Jayapura, Anggoro Subiakto, S. Pd menyebutkan bahwa pembelajaran tatap muka di SMPN 9 Jayapura ditunda.
Hal ini merujuk pada Instruksi Wali Kota Jayapura nomor 8 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro yang berlangsung dari 14-31 Juli 2021.
“Jadi situasi pandemi, baik siswa maupun guru, tentunya ingin kembali berinteraksi, mengingat kan banyak siswa yang belum mengenal siapa guru, maupun wali kelasnya, tetapi tentu kan masih dalam masa pandemi, “ungkapnya ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (15/7).
Dikatakan, merujuk pada arahan Menteri Pendidikan sebelumnya, bahwa mulai tahun ajaran baru 2021/2022, proses belajar mengajar bisa dilaksanakan, dengan tatap muka.
“Tentunya kami sambut baik, namun karena peningkatan kasus baik di Jakarta, Jayapura dan beberapa kota lainnya, apalagi peningkatan kasus di Kota Jayapura, membuat Wali Kota Jayapura mengeluarkan instruksi, “katanya lagi.
Dengan adanya instruksi Wali Kota, lanjut, Anggoro, tentu pihaknya menyesuaikan, sehingga berbagai program tatap muka, kembali ditunda.
“Demikian kita tidak laksanakan masa pengenalan siswa, memang sebelumnya anak-anak datang ke sekolah untuk pendataan serta pengenalan guru, namun kalau guru kan bisa jaga jarak, tetapi siswa ini kan jadi perhatian juga, “lanjutnya.
Sebelumnya, menurut Anggoro, jika bisa dilaksanakan tatap muka, dimana pihaknya sudah membagi dalam beberapa sesi, dimana jika siswa didalam ruangan kelas berjumlah 30 orang maka dibagi dalam dua sesi.
Dimana untuk pembelajaran, 1 jam pelajaran dilaksanakan selama 40 menit, 2 jam dilaksanakan selama 80 menit.
“Misalnya dalam minggu ini, kelas 7 semua masuk, maka kelas 8 belajar dari rumah (daring), minggu berikut kelas 8 masuk, kelas 7 dan 9 dari, begitu juga dengan kelas 9,”katanya lagi.
Rencana tersebut tertunda, sehingga proses pembelajaran dilakukan daring hingga ada pemberitahuan selanjutnya atau dilaksanakan hingga tanggal 31 Juli 2021.
“Penyampaian dari Dinas Pendidikan, kita ikuti perkembangan COVID 19, hingga tanggal 31 Juli, jika terjadi penurunan maka kita tunggu penyampaian dari pak Wali Kota, pada bulan Agustus nanti, “bebernya.
Pada kesempatan tersebut, Anggoro menuturkan bahwa pelaksanaan vaksinasi bagi guru-guru di SMPN 9 Jayapura sudah mencapai 98 persen, tidak mencapai 100 persen.
“Hal ini karena ada guru-guru yang tidak vaksin, dikarenakan penyakit bawahan dan sedang dalam kondisi hamil,”tuturnya.
Menyoal vaksinasi bagi siswa, Anggoro kembali menjelaskan bahwa setelah pelaksanaan vaksinasi di SMPN 1 Jayapura bagi siswa dengan usia 12-17 tahun yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo secara virtual, maka pihaknya bakal berkoordinasi dengan orang tua siswa.
“Kami sudah himbau orang tua bersama siswa hadir pada kegiatan di SMP 1 Jayapura, cuma karena penyampaian mendadak, jadi kami lakukan koordinasi ulang dengan orang tua siswa, “jelasnya.
Ditambahkan, setelah ada koordinasi nantinya pihaknya mencari solusi, apakah petugas kesehatan yang langsung datang ke sekolah melaksanakan vaksinasi atau pihaknya yang mengarahkan siswa ke tempat yang sudah disiapkan. (John Mampokem)