JAYAPURA.PAPUA BARU.COM,- Hujan lebat disertai kilat atau petir dan guntur yang mengguyur Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura pada Kamis sore hingga Jumat pagi, mengakibatkan banjir dan longsor di beberapa titik di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Kali Koyabu Expo Waena meluap dan menghanyutkan jembatan kayu yang menghubungkan antara pemukiman warga dan SMK N 8 TIK Jayapura, kemudian merusak rumah warga hingga menghanyutkan sejumlah hewan ternak peliharaan milik warga masyarakat ekspo Waena.
Kepala Kelurahan Waena Distrik Heram Kota Jayapura, Kundrath Tukayo, menghimbau warganya untuk terus waspada, pasca hujan deras dan banjir yang mengakibatkan korban manusia dan harta benda.
“pada saat ini situasi dan kondisi cuaca tidak memungkinkan, artinya cuasa extrim saat ini, maka saya menghimbau kepada masyarakat, khususnya yang berada di wilayah kelurahan Waena supaya terus waspada,” Demikian harapan Lurah Waena Kundrath Tukayo yang disampaikan kepada media papuabaru.com, Jumat sore, (07/01) 2022.
Ia menyebutkan banyak kerusakan yang terjadi akibat banjir, misalnya talud disepanjang kali Koyabu Expo, Jembatan Kayu, sejumlah rumah warga dan jalan masuk SMK N 8 Jayapura rusak akibat longsor.
“saya suda perintahkan staf kelurahan untuk melakukan inventarisir kerusakannya termasuk mengukur jembatan kayu yang terbawa oleh banjir,”terangnya.
Untuk itu dirinya berharap kepada pemerintah tingkat atas agar bisa memperhatikan pembangunan ulang talud sepanjang kali Koyabu Ekspo, karena saat ini kondisi sangat memprihatinkan dan akan berdampak buruk lagi jika hujan turun.
“saya meminta kepada pemerintah Kota Jayapura agar kedepan membangun ulang talud-talud yang roboh terbawa arus atau banjir,” harapnya.
Lurah Waena juga menghimbau kepada warga masyarakat agar mematuhi aturan yang dileluarkan oleh pemerintah yaitu ijin IMB dalam membangun harus memperhatikan jarak antara bibir sungai.
“jadi kami minta kalau masyarakat membangun harus lihat baik aturan berdarkan surat yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu surat IMB ataupun Sertivikat yang dimiliki warga masing-masing. Jangan adalagi penambahan-penambahan, karena akibatnya yang menjadi korban adalah warga masyarakat, yang juga ulahnya dari warga masyarakat itu sendiri,”paparnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK N 8 TIK Jayapura, Feronika Munthe, M.Pd, melaporkan bahwa, bangunan sekolahnya yang terletak dipinggiran Danau Sentani yang hanya bersebelahan dengan aliran kali Koyabu Expo tidak mengalami kerusakan, namun hanya kemasukan air setinggi mata kaki orang dewas dan itupun suda dibersihkan oleh para guru dan siswa.
“memang air masuk tapi tidak merusak, hanya setinggi mata kaki saja, dan kami suda membersihkannya,” Uangkap Kepala Sekolah.
Dijelaskannya yang harus segera diambil tindakan untuk diperbaiki adalah akses jalan masuk ke sekolah, karena banyak yang longsor dan longsornya cukup luas membahayakan bagi pengguna jalan.
“longsor kali ini mengkawatirkan dan cukup luas, banjir atau arus yang deras juga menyebabkan jembatan kayu yang menghubungkan sekolah dan perumahan warga hanyut dihantam banjir, “terangnya
Dikawatirkan adalah luapan air danau sentani, karena pengalaman tahun sebelumnya SMK N 8 dikenal terendam oleh luapan air danau Sentani, akibat curah hujan dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura 2019 lalu.
Ia berharap pemerintah Provinsi Papua, melalui Balai Sungai dan Jembatan suda harus turun untuk melihat kerusakan jalan yang terkena longsor, agar segera diperbaiki.
“ akses jalan masuk itu yang segerah Balai Sungai dan Jembatan suda harus memperbaiki karena longsor cukup parah dan terkikis kedalam badan jalan,”terangnya.
Masyarakat disekitat Kali Koyabu Expo dihimbau agar lebih hati-hati ketika hendak melewati jalan masuk SMK N 8 TIK Jayapura.(mozes)**