SUPIORI. PapuaBaru.Com,- Tidak berbeda dengan jemaat-jemaat lainnya, Jemaat GKI Sion Paryem, Klasis Supiori Utara Kabupaten Supiori, Minggu (4/4) subuh, dengan penuh suka cita melaksanakan pawai obor menyambut fajar Paskah yang adalah kebangkitan Sang Juru Selamat, Yesus Kristus.
Antusias yang dilandasi rasa syukur sekaligus memaknai perayaan Paskah begitu terpancar di wajah warga jemaat setempat, baik kalangan orang tua, termasuk majelis jemaat, pemuda-pemudi dan juga anak-anak.
Dengan menyanyikan kidung-kidung pujian, warga jemaat GKI Sion Paryem melakukan pawai obor dengan berjalan mengelilingi lingkungan jemaatnya hingga finish di lokasi puncak bukit Urek Yabo, lokasi atau tempat yang telah disiapkan oleh panitia hari-hari raya gerejawi (PHRG).
Setibanya di puncak bukit tersebut, Pelayan bersama Majelis dan warga jemaat GKI Sion Paryem melakukan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan menyalakan mercon dan api unggun yang telah disiapkan oleh panitia. Dan usai menikmati hidangan snack bersama lalu kembali ke gereja, seluruh rangkaian kegiatanpun ditutup dengan pencarian telur Paskah di seputaran halaman gereja.
Mewakili Ketua Majelis Jemaat GKI Sion Paryem, Pdt. Rosalinda Hoor, S.Si Theologia saat dikonfirmasi, menuturkan bahwa perayaan Paskah menjadi suka cita bagi seluruh umat Tuhan, secara khusus warga jemaat GKI Sion Paryem.
“Menjadi suka cita dan kebanggaan bagi kami warga jemaat GKI Sion Paryem untuk perayaan Jumat Agung atau kematian Yesus Kristus, sampai dengan peristiwa kebangkitan di pagi hari ini. Kami percaya bahwa Yesus yang mati, Dia juga yang bangkit dan memberi kemenangan serta kebangkitan bagi kami bersama-sama, untuk mendapatkan kehidupan yang baru bersama Yesus Kristus,” jelas Pdt. Rosalinda.
Menurut dia, sesungguhnya pada moment perayaan Paskah tahun 2021 ini agak sedikit berbeda dari pada tahun-tahun sebelumnya, dimana perayaan Paskah di tahun 2020 kemarin tidak berjalan semestinya dikarenakan wabah virus corona (covid-19) dan berimbas hingga saat ini.
“Momentum perayaan Paskah tahun ini masih tetap memperhatikan atau mengacu pada protokol kesehatan. Panitia mengakomodir lalu kita hanya membuat dalam bentuk lomba, sementara camping seperti biasanya itu ditiadakan,” terangnya.
Meski demikian, kata Pdt. Rosalinda, sejak sejak Sabtu (3/4) kemarin hingga hari Minggu (4/4) ini, anak-anak sekolah minggu mempunyai kegiatan tersendiri.
“Mereka satu hari penuh di gereja. Dan ketika sampai dengan subuh tadi, suka cita kebangkitan itu kami lakukan pawai obor sampai pada puncaknya di tempat ini (bukit urek yabo, red). Kita sudah selesai dengan api anggun tetapi ada juga mercon yang dinyalakan tadi,” bebernya.
Tutup Pdt. Rosalinda, sebagai umat Tuhan, harus terus percaya bahwa Yesus yang bangkit memberi kelepasan, memberi hidup dan semangat baru untuk tetap ada di dalam berkat-berkatNya. Hal inipun menjadi pesan bagi seluruh warga jemaat GKI Sion Paryem.
Sementara itu, Ketua PHRG Jemaat GKI Sion Paryem, Julia Kafiar, menuturkan bahwa perayaan Paskah tahun ini merupakan tanggung jawab dari wijk IV Swabas.
“Persiapan menyongsong perayaan Paskah, mengingat kami baru saja dilantik pada 8 Februari kemarin, jadi kami dari panitia persiapannya kurang lebih seperti sekarang ini. Meski demikian, kami telah berusaha untuk bisa berikan yang terbaik di hari raya Paskah ini,” ungkap Julia.
Lanjut dia, memperingati hari hari raya Paskah tahun ini, PHRG juga melaksanakan berbagai perlombaan menyongsong hari raya gerejawi.
“Yang pertama itu kami dari panitia ada adakan lomba cerdas cermat alkitab (CCA) antar wijk dari KSP 1 sampai KSP 13, itu hari Senin (29/3). Kemudian Selasa (30/3), kami lanjut lagi dengan kegiatan lomba masak nasi goreng oleh persekutuan kaum bapak (PKB) dari wijk 1 sampai wijk 4,” jelasnya jauh.
Pada hari berikutnya, sambung Julia, yaitu Rabu (31/3), dilanjutkan dengan lomba merangkai bunga yang diikuti oleh persekutuan wanita (PW) dan pemudi se jemaat GKI Sion Paryem. Dan yang terakhir, Kamis (1/4) kemarin, panitia melaksanakan lomba baca indah alkitab antar anak sekolah minggu, lomba ikat dasi yang diikuti oleh pasangan suami isteri.
“Sabtu kemarin dari panitia memberi tanggung jawab penuh kepada persekutuan anak remaja (PAR) untuk melaksanakan kegiatan menjelang pawai obor ini. Dan sebagai penutup, pagi ini kami dari panitia juga ada buat lomba mencari telur Paskah untuk adik-adik sekolah minggu,” ujarnya.
Julia berharap, semoga ada kegiatan yang dibuat, meskipun tidak banyak, sedikit namun menjadi berkat dan bermanfaat bagi warga jemaat. Tugas dan tanggung jawab PHRG akan dilaksanakn sepanjang satu tahun.
“Harapannya, kedepan untuk perayaan hari raya gerejawi, kami dapat dukungan penuh dari warga jemaat. Sehingga apa yang panitia buat, didukung dengan keikut sertaan warga jemaat pada setiap kegiatan ataupun lomba yang kami buat. Dan selain dukungan dari warga jemaat, kami juga mohon dukungan dari majelis-majelis (PHMJ, red),” tandasnya.(Andi/Zes)