JAYAPURA.PAPUA BARU.COM,- Para legenda tinju di tanah Papua memberikan dukungan penuh kepada atlet tinju yang bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 untuk merebut medali emas sebanyak-banyaknya.
Salah satu legenda tinju Papua, Simon Rumkabu kepada Papuabaru.com mengungkapkan keikutsertaan atlet tinju Papua dalam PON XX, tentu merupakan kebanggaan bagi pihaknya selaku mantan atlet.
“Saya mulai berkipra di dunia tinju itu tahun 1967, selama menjadi atlet saya selalu berlatih keras dan menghargai para pelatih saya yaitu Bapak Anton Wanma, Bapak Bedes, Bapak Wellem dan yang terakhir bapak Kuntadi,”ungkapnya di Jayapura, Senin (4/10).
Dikatakan, sebagai petinju di kelas terbang sudah barang tentu lebih dahulu bertarung diatas ring tinju, sehinga dirinya bersama dengan Lodik Akwan serta Beni Maniani diharapkan bisa berkontribusi, termasuk dengan memberikan dukungan penuh kepada para atlet yang bertanding dan memberikan motivasi dan terus memacu semangat dari para atlet untuk bisa berprestasi.
“Saya mengajak kita semua untuk satu hati memberikan dukungan serta mendoakan agar anak-anak kita ini bisa meraih medali emas seperti yang sudah disampaikan pak Ketua Pertina Papua,”katanya.
Sementara itu, mantan atlet tinju lainnya, Zeth Morin mengemukakan bahwa menghadirkan event nasional empat tahunan tersebut ke bumi cenderawasih, bukan perkara gampang, melainkan butuh dukungan dan kerja keras.
“Hari ini, saya mau katakana bahwa kami bangga ketika PON di Papua, saya pikir untuk PON ini (Khusus untuk cabor tinju,red) kita bisa mendapat 6 medali emas dan memang selama ini sudah dipersiapkan dengan baik, kami bangga ketika besok mereka ini bisa meraih medali emas,”bebernya.
Menurutnya, ketika bertanding di Papua, tentu menjadi sebuah kekuatan tersendiri, yang memberikan semangat lebih kepada para atlet untuk bisa lebih berprestasi.
“Merekai ni latihan siang dan malam, mereka punya permainan teknik dan lain-lain bagus, karena mereka dilatih mantan petinju nasional, sehingga dia membagi pengalaman dia ketika bertinju hingga ke luar negeri kepada anak-anak didiknya,”imbuh Morin.
Dengan deretan muka baru, tentu menjadi kekuatan baru bagi tim tinju Papua untuk memberikan hasil terbaik bagi masyarakat Papua.
“Kemarin ketua Pertina minta kepada bapak Manufandu dan Morin, untuk kita show diatas ring, bagaimana cara kita main dulu, memberikan gambaran kepada para atlet, meskipun kami sudah tua tetap punya semangat untuk tanah Papua,”tuturnya.
Dirinya mengapresiasi Gubernur Lukas Enembe,SIP,MH mana telah menghadirkan perhelatan PON di tanah Papua.
Pada kesempatan yang sama, mantan atlet tinju, Beny Manufandu juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Lukas Enembe yang mampu mendorong Papua menjadi tuan rumah PON XX, tentu menjadi sebuah kebanggaan bagi seluruh orang Papua.
Selaku petinju di era tahun 1970-an, dirinya saat itu pernah mengikuti kejuaraan di Ambon dan meraih medali perak, meskipun kenangan tersebut sudah termakan waktu, diharapkan menjadi motivasi bagi para atlet tinju dalam menghadapi lawan-lawan dalam pertandingan tinju yang dimulai pada Selasa (5/10).
“Di kelas terbang tidak ada yang kasih kalah saya selama 7 tahun, nah setelah pensiun dari atlet, saya menjadi pelatih dan wasit nasional, saya nanti eksebisi bersama Zeth Morin, supaya bisa kasih lihat ke anak-anak mereka yang bertanding di PON, paling tidak di tinju, kita bisa juara umum, (sehingga) menjadi kebanggaan bagi Papua,”(John Karma/Yan)