SENTANI, tabloidpapuabaru.com,- Ketua Forum Peduli Kemanusiaan (FPK) Kabupaten Jayapura, Menasse Bernard Taime mengatakan Enam kantor dinas yang berada dalam satu gedung tepatnya di Gedung D dalam areal Kompleks Perkantoran Gunung Merah, Kantor Bupati Jayapura, yang mengalami kebakaran pada Minggu, 29 Oktober 2023 subuh sekitar pukul 04.00 WIT, dicurigai ada orang yang membakar.
Menasse Bernard Taime menduga kebakaran itu disengaja untuk menghilangkan dokumen dan barang bukti terkait kasus Perusahaan Daerah (Perusda) Baniyau dan juga dana banjir bandang tahun 2019 lalu.
“Saya menduga terbakarnya gedung D di areal Kantor Bupati Jayapura ada indikasi sengaja dilakukan untuk menghilangkan bukti-bukti terkait Perusda dan juga dana banjir bandang,” kata dia lewat sambungan telepon selulernya, Minggu, 29 Oktober 2023 malam.
Pria yang juga Ketua PPLH Kabupaten Jayapura itu mengatakan, sebelum peristiwa kebakaran di gedung D Kantor Bupati Jayapura terjadi, lebih dulu ada upaya pembakaran di gedung A lantai II tepatnya di ruangan bagian perlengkapan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Jayapura yang bersebelahan dengan ruang Media Center Dinas Kominfo, kemudian di Kantor Badan Litbang Kabupaten Jayapura.
“Kenapa saya curiga seperti itu, karena tadi di TKP ditemukan adanya alat-alat bukti yang mau rencana bakar pertama di gedung A lantai dua berupa ban mobil yang sudah terbakar dibawah gardu dari kantor Sekretariat Daerah dan upaya pembakaran kedua di Kantor Litbang. Namun api tidak membakar kedua gedung itu, karena cepat diatasi oleh pihak kepolisian dan Satpol PP. Jadi, ini ada indikasi sengaja untuk menghilangkan bukti-bukti,” katanya.
Ia mengungkapkan, kecurigaan lain gedung D sengaja dibakar, yakni ingin melengserkan kepemimpinan dari Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo.
“Diduga ingin menggulingkan Pj Bupati, karena sudah mendekati evaluasi triwulan empat di bulan Desember. Jadi, ada perjuangan untuk melengserkan Pj Bupati dengan cara sengaja melakukan pembakaran di areal Kantor Bupati Jayapura,” imbuh pria yang nyentrik dengan kacamata ini.
Pria yang akrab disapa MBT ini berharap, kecurigaan pihaknya itu dapat diungkap kebenarannya oleh polisi, kemudian menyampaikannya secara terbuka kepada publik di Kabupaten Jayapura.
“Kami ingin polisi menyampaikan sebenar-benarnya hasil pemeriksaan kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura,” paparnya.
Untuk itu, MBT mendesak Polisi mengungkapkan penyebab kebakaran enam (6) kantor dinas yang berada di dalam gedung D tersebut.
“Kami juga imbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan percayakan semua ini kepada pihak kepolisian, untuk mengungkap tuntas dan menyelesaikan kasus kebakaran ini. Guna mengetahui penyebab sebenarnya dan siapa aktor dibalik peristiwa kebakaran itu,” bebernya.
MBT juga mengingatkan agar gedung-gedung lain yang berada dalam areal Kantor Bupati Jayapura untuk dijaga ketat, karena bisa jadi sasaran berikutnya. Kendati demikian, ia tak menjelaskan dari mana asal dugaannya tersebut.
“Kenapa saya bilang seperti itu, karena peristiwa kebakaran di Kantor Bupati Jayapura ini sudah empat kali. Pertama, dimulai dari Kantor Bappenda (Dispenda) itu juga diduga sengaja dibakar untuk hilangkan barang bukti beberapa waktu lalu, kemudian peristiwa kebakaran terjadi di tiga kantor pemerintahan yang terdapat dalam satu gedung pada 17 Agustus 2023, ketiga kebakaran di Kantor Kemenag Kabupaten Jayapura pada 1 September 2023 dan yang keempat ini kebakaran terjadi di gedung D,” ujarnya.
Gedung D yang berada di areal Kompleks Perkantoran Gunung Merah, Kantor Bupati Jayapura, mengalami kebakaran pada Minggu, 29 Oktober 2023 subuh sekitar pukul 04.00 WIT. Belum diketahui penyebab kebakaran maupun kerugian akibat kebakaran tersebut.
Sebelumnya, enam kantor dinas yang berada dalam satu gedung tepatnya di Gedung D dalam areal Kompleks Perkantoran Gunung Merah, Kantor Bupati Jayapura, kembali terbakar pada Minggu, 29 Oktober 2023 pagi.
Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen, S.IK., M.H., ketika dikonfirmasi wartawan media online ini membenarkan peristiwa kebakaran tersebut. Lanjut Kapolres Jayapura menyebutkan, bahwa peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 05.00 WIT dan kobaran api pertama kali terlihat dari lantai tiga (3).
“Ya, benar memang tadi kurang lebih sekitar jam empat (4) itu ada kebakaran di gedung D Kompleks Kantor Bupati Jayapura. Api itu berasal dari lantai bagian atas. Terus dilakukan upaya pemadaman menggunakan water cannon dan juga ada bantuan dari mobil Damkar, serta didukung dengan mobil-mobil tanki yang suplai air,” ujar AKBP Fredrickus Maclarimboen ketika dikonfirmasi via telepon seluler, Minggu, 29 Oktober 2023.
Menurutnya, peristiwa tersebut pertama kali terjadi sekitar pukul 04.00 WIT dan api pertama kali terlihat dari lantai tiga (3).
“Sekitar jam empat gitu. Api dari lantai bagian atas lalu turun ke lantai bawah atau lantai satu. Semua bangunan habis terbakar. Hari inikan kita yang piket malam itu ada 30 orang personil yang merespon peristiwa kebakaran itu. Memang kita awalnya kendala di suplai air, yang agak terhambat gitu,” tuturnya.
“Informasinya ada enam OPD (dinas), yakni Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Pertanian), Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pariwisata, serta Dinas Lingkungan Hidup (LH). Kita lagi tunggu labfor, mungkin tunggu api padam dulu baru kita bisa lihat,” ucap Kapolres Jayapura seraya menambahkan, bahwa peristiwa kebakaran itu belum diketahui penyebab pastinya.
AKBP Fredrickus Maclarimboen juga menyampaikan, sebelum peristiwa kebakaran di gedung D, juga sempat terjadi bunyi ledakan di gedung A. “Setelah di respon, kita langsung padamkan api nya. Jadi, sekarang kita lakukan koordinasi dengan Polda Papua, untuk minta backup tim labfor dan investigasinya langsung dari Polda Papua,” paparnya. (ewako)**