JAYAPURA. PapuaBaru.Com,- Pernyataan Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap yang meminta agar jangan ada pihak-pihak yang memprovokasi keadaan terkait adanya pembangunan bandar antariksa di daerah yang dipimpinnya, tepatnya di sebelah utara Pulau Biak, sontak mendapat beragam tanggapan berbagai pihak.
“Kami sudah baca tentang apa yang disampaikan oleh bupati, tapi kami bersama masyarakat Biak lainnya dengan sikap tegas menolak adanya pembangunan bandar antariksa. Dan kami mendukung penuh apa yang disampaikan oleh Manfun Kawasa Byak, Mananwir Apolos Sroyer selaku pimpinan orang atau suku Byak,” bilang Koordinator Forum Peduli Kawasa Byak (FPKB), Michael Awom ketika dikonfirmasi, Sabtu (13/3) kemarin di Jayapura.
Dikatakan, ketika ada pihak-pihak yang “memvonis” seorang Mananwir Apolos Sroyer, maka itu berarti telah “memvonis” kepala suku besar orang Biak. Mengingat apa yang telah disampaikan adalah untuk kepentingan masyarakat adat Biak, bukan kepentingan pribadi.
“Mananwir Apolos Sroyer berbicara berdasarkan status kepemimpinannya dalam memimpin masyarakat adat Biak. Dan pernyataannya jelas bahwa masyarakat adat pernah tolak, dan juga mungkin karena belum ada kesepakatan bersama antara tiga tungku, dewan adat, pemerintah dan agama dengan masyarakat,” ungkap Michael.
Adanya sikap protes atau penolakan, lanjutnya, itupun karena ada alasan. FPKB dengan tegas mendukung penuh terkait apa yang dilakukan oleh Mananwir Apolos Sroyer untuk menolak adanya pembangunan bandar antariksa.
“Belum ada kesepakatan bersama, terus kami menilai sebagai kepentingan sepihak tanpa memikirkan masa depan Biak. Bukan masa depan manusianya saja, tapi masa depan tanah dan pulau Biak itu sendiri,” ucapnya.
Sambung dia, mengutip dari pernyataan Mananwir Apolos Sroyer beberapa waktu lalu itu sangatlah jelas. Pulau Biak itu pulau yang dimiliki manusia, mau dari empat wilayah terkait program antariksa itukan ditolak karena akan membuat ketergantungan.
“Saran kami, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor, dalam hal ini bupati dan DPRD alangkah baiknya fokus untuk kembali benahi pemerintahan karena sudah hampir tiga tahun pemerintahan berjalan tanpa wakil bupati. Dan sampai hari ini banyak sekali ASN yang belum mendapatkan status yang jelas, dunia pendidikan sampai saat ini belum mendapat perhatian,” beber Michael.
Kalau bisa, tambahnya, Pemkab Biak Numfor jangan terlalu sibuk mengurus pembangunan bandar antariksa. Dan pada intinya FPKB mendukung penuh pernyataan Mananwir Apolos Sroyer tentang penolakan pembangunan bandar antariksa.
“Jelas tolak, karena menurut kami tidak akan berdampak baik untuk pulau Biak dan masa depan orang Biak. Pembangunan bandar antariksa bukan memberi jaminan, tapi menurut kami Biak akan hilang, orang Biak sendiri akan tersisih dari pulau Biak. Dan dipastikan hari Rabu atau Kamis pekan depan kami akan turun jalan (demo damai, red) menyatakan sikap penolakan,” terang Michael.
Pungkas dia, pihaknya menghimbau kepada semua elemen, baik kaum intelektual, masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat. Semua, bahkan seluruh masyarakat nusantara yang tinggal mendiami pulau Biak untuk bisa ikut mengambil sikap atau melihat persoalan ini secara luas. (Andi/Zes)