JAYAPURA.PB,- Untuk menyamakan Persepsi antara Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan Majelis Rakyat Papua (MRP) sebagai perwakilan rakyat Papua dalam menyikapi keinginaan Pemerinta untuk mengefaluasi Undang undang Otonomi Khusus,maka DPRP melakukan Rapat kerja Panitia Khusus (Pansus) Otsus dengan MRP di Swiss bell Hotel Jayapura, Jumat 24/7/2020.
Ketua Pansus Otonomi Khusus Papua Thomas Sondigau,ST dalam Laporannya bahwa, Rapat kordinasi ini bertujuan agar bagaimana ke dua Lembaga yang mewakili Rakyat Papua DPRP dan MRP dalam menyikapi keinginaan pemerinta untuk mengefaluasi Undang undang Otonomi Khusus Papua serta langkah langkah apa yang harus di kerjakan bersama.
Sementara itu Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw,SE mengatakan, DPRP dan MRP harus berdiskusi, bagaimana kita punya persepsi dan sudut pandang yang sama, lalu kita bekerja bersama-sama, karena kita sangat sadar bahwa DPR Papua dipilih oleh rakyat dan rakyat yang sama juga memilih MRP dan Gubernur Papua,”Ungkapnya
Dalam pertemuan itu, Jhony Banua mengakui jika DPR Papua dan MRP telah sepakat dan satu persepsi untuk bekerja bersama-sama.
Untuk itu, DPR Papua dan MRP akan bertemu dengan Gubernur Papua untuk mendiskusikan hal-hal yang dibicarakan dalam pertemuan ini,terkait dengan revisi UU Otsus dan langkah-langkahnya.
Nantinya juga kami akan mengirim tim ke Jakarta untuk bertemu Komisi II DPR RI dan Mendagri agar mendengarkan revisi UU Otsus yang dimaksud.
Ini hanya mau mendengarkan dari mereka, kami belum mengambil sikap. proses ini baru awal, kita baru mau mendengar yang direvisi itu apanya, yang mana yang direvisi Pemerinta Pusat, Itu dulu poinnya. Kenapa hanya yang ini, kenapa tidak yang lain, kenapa hanya satu dua pasal yang direvisi. Itu pertanyaan-pertanyaannya,” jelasnya.
Selain itu, tim DPR Papua dan MRP serta Gubernur Papua atau eksekutif akan ke Komisi II DPR RI juga akan menyampaikan hal sama terkait revisi UU Otsus.
Kami juga akan lakukan lobi politik lewat partai partai politik. Kita akan menyampaikan kepada DPR RI bahwa inilah kondisi Papua hari ini, supaya jika mereka mau memutuskan sesuatu, mereka harus mengerti dan memahami kondisi dan yang dirasakan masyarakat Papua. Itu sangat penting. Ada begitu banyak aspirasi yang masuk. Kita akan sampaikan, supaya kita mengkaji dan membahas bersama-sama mana yang terbaik untuk rakyat Papua,” paparnya.
Jhony Banua mengatakan, DPR Papua dan MRP serta Pemprov Papua akan meminta semua pihak di pusat untuk duduk bersama-sama berdiskusi mana yang terbaik untuk ini.
Dikatakan, terkait hal teknis, sudah disepakati jika DPR Papua dan MRP akan jalan bersama termasuk menyusun program kerjanya.
“Contohnya, jika ada kuisioner itu pertanyaannya seperti apa? Goalnya seperti apa? Itu dibicarakan bersama-sama. Itu hal teknis yang akan dibicarakan Pansus Otsus DPR Papua dan Tim yang dibentuk MRP, tapi kita belum sampai di ranah itu,” jelasnya.
Jhony Banua mengapresiasi MRP yang telah menyurati pusat untuk meminta jika bisa pembahasannya dikembalikan dulu, diserahkan bersama-sama dengan masyarakat di Papua. Apalagi, MRP telah bertemu dengan masyarakat dan mempunyai kajian-kajian.
“Tadi apa yang disampaikan MRP tadi, karena bicara Otsus, kita harus bicara data. Data ini artinya, berapa banyak orang asli Papua yang sudah menikmati Otsus, apa yang sudah dibangun di Papua. Semua indikatornya adalah data, bukan hanya statement atau pikiran pribadi, tapi punya data yang jelas,” katanya.
Jhony Banua menambahkan jika pihaknya meminta data itu harus dikaji dan dibuat analisis yang baik, sehingga pihaknya juga akan melibatkan akademisi untuk membantu,”Ucapnya
Sementara itu di tempat yang sama Ketua MRP Timotius Murib mengatakan bahwa Pertemuan antara lembaga DPRP dan MRP itu di lakukan lebih pada mempersiapka langkah-langkah menuju Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan rakyat papua dalam langkah Evakuasi UU otsus Papua nomor 21.
Hari ini kita liat di Media Sosial, ada dua belah pihak yang berdiri bersebrangan antara pemerintah Pusat dan rakyat Papua. Sehingga MRP dan DPR Papua harus menjadi fasilitator untuk menyelesaikan persoalan tersebut. (Andre)**