SENTANI, tabloidpapuabari.com,- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jayapura menggalakkan masyarakat melakukan budidaya ikan untuk meningkatkan produksi ikan dan mewujudkan kemandirian pangan.
Untuk mendorong masyarakat melakukan budidaya ikan, pihaknya terus meningkatkan pembinaan kepada masyarakat dan membantu bibit benih dan paman secara cuma-Cuma. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jayapura, Ir. Rudi Afdiner Saragih, ketika ditemui wartawan, di Kota Sentani, Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, usai melakukan panen ikan Mujair dan sekaligus melakukan pertemuan dengan Kelompok Perikanan dari 4 Distrik yang ada di Wilayah Pembangunan (WP) III, di Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, rabu (8/2) 2022.
Pada tahun 2021 lalu, menurut Rudi Saragih, untuk Wilayah Pembangunan (WP) III, pihaknya telah menyalurkan bibit ikan sebanyak 85.000 ekor benih.
“Khusus untuk Nimbokrang ini, kemarin sekitar 70.000 benih telah kami drop kesana. Oleh karena itu, dari kelompok tani disana (Kelompok Tani Lestari) mengundang kami untuk panen ikan-ikan itu dan juga mereka berencana untuk pembuatan UPR. Jadi dalam dialog tadi, mereka meminta agar di WP III ini sampai ke Distrik Yapsi sana, ada masing-masing 1 UPR,” ujarnya.
Rudi Saragih menjelaskan, melalui dialog bersama para kelompok tani ini, terungkap bahwa masyarakat meminta agar bantuan perikanan untuk tetap dilaksanakan di Wilayah Pembangunan (WP) III dan juga di Distrik Yapsi.
“Mereka sangat berterima kasih kepada pimpinan daerah, dalam hal ini bapak Bupati dan juga DKP, tentunya yang memperhatikan sektor perikanan. Sehingga mereka merasakan dampak ekonomi. Yang mana, disana juga mereka sudah memiliki warung (sebagai penopang perekonomian),” ujar Saragih.
Selama ini, menurut Saragih, adanya kendala kesulitan air di wilayah tersebut akibat tidak lancarnya irigasi, sehingga adanya bantuan perikanan ini bisa menolong ekonomi mereka, melalui pemasaran hasil panen ikan ini.
“Menurut pengakuan kelompok tani disana, mereka juga bisa menjual ke luar. Karena Koperasi Onomi dan Jovan Mart tidak mampu menyerap hasil panen petani. Sehingga nanti melalui keberadaan pengurus KTNA yang telah dilantik itu akan diberikan porsi sebagai mitra untuk memasarkan hasil panen petani,” ucapnya.
Rudi Saragih menambahkan, terkait pemasaran hasil panen sangat berpeluang untuk dipasarkan ke daerah Pegunungan. Sedangkan untuk permodalan, dirinya menyarankan untuk memanfaatkan produk dari Bank Papua melalui Program Kredit Papeda.
“Karena ini (kredit) tanpa bunga sebesar 10 juta rupiah per KK dan hanya melalui rekomendasi dari Kepala OPD masing-masing, baik pertanian, perkebunan, perikanan maupun UKM. Demikian juga untuk kelompok di Danau Sentani, Abar, Maribu dan Putali, sudah menyampaikan minat untuk mengajukan (kredit) itu,” ucap Kepala DKP Rudi Saragih.
Terkait permintaan warga untuk bantuan sarana dan prasarana separti pembuatan kolam atau sumur bor, Saragih menyarankan untuk melakukan sharing dengan alokasi Dana Kampung. Karena keterbatasan anggaran di dinas, yang sudah digunakan untuk biaya pengadaan waring, benih dan pakan kepada para petani.
“Dan itulah yang sudah ditetapkan bapa bupati, dan kami kerjasama kesepakatan dengan pembudidaya semua, dengan nelayan dan dimotori oleh DKP dan Badan Pemberdayaan Kampung, untuk dialokasikan dana sebesar Rp100 juta per kampung untuk komoditi ekonomi utama. Makanya sejak tahun 2018 itu sudah dilaksanakan di sentra-sentra produksi perikanan di danau 5 distrik, di laut 4 distrik itu sudah dialokasikan 100 juta wajib untuk perikanan karena itu komoditi utama penggerak ekonomi sentra perikanan itu,” katanya menjelaskan.
“Wilayah danau meliputi Sentani Timur, Sentani, Ebungfau, Waibu, Sentani Barat dan wilayah laut mencakup Demta, Yokari, Depapre dan Revenirara,”pungkasnya.
Untuk itu, Kadis Rudi Saragih juga memberi apresiasi kepada Kampung Yakasip yang sudah mulai mengalokasikan Dana Kampung untuk membangun sarana dan prasarana sentra perikanan mereka, dan ini bisa menjadi contoh bagi kampung yang lainnya.
Sehingga menjawab apa yang diharapkan oleh para petani. Sedangkan para petani sendiri diminta untuk bisa berinovasi pengembangkan sektor usahanya, karena Dinas Kelalutan dan Perikanan akan tetap mensupport ketersediaan benih ikan kepada para petani. (ewako)*