Laporan : Mozes Baab
JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu,M.Th menyatakan siap untuk memimpin GKI Di Tanah Papua pada periode kedua, jika kembali dipercayakan lagi dalam Sidang Sinode GKI-TP ke XVIII yang akan dilaksanakan pada 18-24 Juli 2022 di Kabupaten Waropen Provinsi Papua.
“ya saya adalah seorang yang punya kesadaran diri dan juga komitmen spiritual bahwa, tugas-tugas kita secara khusus sebagai seorang hamba Tuhan, sebagai pendeta itu adalah panggilan dan pilihan Tuhan. Nah ketikan Tuhan memanggil saya maka sampai dengan saat ini saya tetap berkomitmen untuk bekerja digereja,”terang Ketua Sinode dalam wawancara khusus Majalah Kemitraan GKI Di Tanah Papua lewat channel Youtub yang dikirim kepada media online ini.
Dalam tayangan Youtub itu, Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua Andrikus Mofu menyatakan bahwa dirinya tetap berkomitmen hanya bekerja di Gereja, dan tidak pindah-pindah.
“Saya sampaikan bahwa ketika saya bekerja mulai dari inanwatan sampai di Sorong dan sampai jadi ketua Sinode, ada banyak sekali bahkan berulang kali ditawarkan sebagai anggota DPR, bahkan dikasi kursi langsung oleh partai ternama Golkar, itu waktu di Inanwatan, kemudian Ketika di Sorong saya ditawarkan jadi Walikota, lalu kemudian saya dicalonkan ke DPR RI, dan saya pernah ditawarkan berulangkali menjadi wakil gubernur pada periode Ataruri kemudian periode pa Mandacan. Saya juga di calonkan sebagai bupati di kampung saya di Tamrauw, tetapi semua itu saya tolak. Karena saya suda punya Komitmen, hanya satu yaitu kerja di Gereja sebagai seorang Hamba Tuhan.”ungkapnya.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini Mofu berharap ketika nanti dipercayakan lagi untuk memimpin Sinode GKI Di Tanah Papua, misalnya pada sidang sinode XVIII di Waropen , maka sebagai Prajurut Tuhan ia tetap siap. “ saya tetap katakana tetap Siap”.
Ia pun menyebutkan bahwa ketika nanti dalam momentum itu tidak terpilih, maka ia akan maklumi bahwa itu adalah pilihan Tuhan. “saya harus sadari bahwa itu pilihan Tuhan dan ketika tidak terpilih saya harus pastikan diri saya bahwa komitmen awal saya menjadi seorang pelayan Tuhan saya harus kembali melayani Jemaat sebagai seorang pendeta saya harus laksanakan.”pungkasnya.
“Oleh karena itu saya nyatakan bahwa itu integritas diri saya, dan saya tidak akan pernah membengkokkan integritas diri saya. Saya tidak mau seperti orang-orang yang ditawarkan, ketika digereja tidak dapat, lalu lari sana lari sini, disana tidak kemudian lari kembali ke gereja, saya tidak seperti itu ini soal integritas. Dan kalau model seperti itu apa yang dicarai apakah jabatan, kedudukan, apakah itu? Bagi saya tidak, Jadi seorang Hamba Tuhan itu Komitmen dan itu sangat terukur dengan integritas kita,”tutupnya dalam wawancara khusus yang ditayangkan lewar channel Youtube **