Laporan : Mozes Baab
JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Orang Asli Papua menampilkan berbagai hasil produksi local dari masyarakat Kampung di 28 Kabupaten/ 1 Kota Provinsi Papua, pada pameran pembangunan yang digelar di halaman kantor gubernur Papua Jumat, (30/12/2022).
Hasil produksi dari masyarakat itu terdiri dari beras kemasan local dari Distrik Waris Kabupaten Keerom, tepung sagu dari Kabupaten Boven Digoel, Tepung Tapioka , minyak goreng dari bahan kelapa asli, dari Kabupaten Sarmi dan aneka kopi asli Papua, aneka ubi yang dikemas menjadi bahan makanan. Tak ketinggalan mesin olahan produksi beras, kakao, sagu ditampilkan pada stand pameran tersebut. Selain Stand DPMK OAP ada juga stand Dinas dan Bagian lainnya, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan Dinas Kehutanan dan yang lainnya.
Kepala Bidang Mamta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung dan Orang Asli Papua, Ritta Tokoro, SIP, MM saat dujumpai Media Online ini di lokasi stand pameran pembanguan Kantor gubernur Papua Jumat, (30/12/2022), mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir pihaknya melakukan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat kampung sehingga berhasil memproduksi berbagai hasil olahan dari potensi alam yang dimilikinya.
Dijelaskan sejak dua tahun terakhir pihaknya focus pada pemberdayaan orang asli Papua dengan melihat Potensi Sumberdaya Alam yang ada di Kampung . “Dinas kami diberi tambahan Orang Asli Papua, sampai sekarang suda dua tahun dan khusus untuk orang asli Papua kami lebih focus untuk Sumberdaya Alam yang ada di Papua, yang khususnya kami orang Papua nikmati setiap saat , misalnya dilingkungan yang Tuhan suda berikan dan kami suda mencobanya menanam dan mengahasilkan beras.
“ ini beras orang asli Papua dari Distrik Waris Kabupaten Keerom, kemudian ini ada ubi-ubi dimana kita kenal di Papua setiap tempat ubi ini pasti ada. Ini juga ada sumberdaya alam kita lebih khusus di kabupaten sarmi semua ini adalah minyak kelapa asli mereka punya sumber daya alam, tinggal kami cermati, dan masuk untuk melakukan pelatihan dan pembinaan,” terang Ritta Tokoro sambil menunjukan hasil produksi yang dipanjang.
Disebutkan Dinas benar-benar memberikan perhatian serius kepada mama-mama dan bapa-bapa di kampong sehingga jadilah hasil produksi ini. Memang kami tidak dapat melakukan sesuatu yang lebih, namun hanya pada pendampingan peralatan dan pelatihan bagi 28 kabupaten dan 1 Kota jadi dua tahun setelah ada OAP di Dinas kami. Walalu baru dua tahun tetapi kami merasa bahwa kami berhasil.
Disebutkan juga bahwa untuk sementara pihaknya focus pada pendampingan sehingga belum mencapai hasil produksi maksimal. “sejauh ini kami masih pada tingkap pendampingan, dengan melakukan pelatihan-pelatihan, kemudian memberikan bantuan peralatan seperti mesin produksi, kopi, sagu, kelapa, kakao dan sebagainya, ini kami focus kepada mama-mama dan bapa-bapa di Kampung yang punya potensi alam luar biasa di Kampung,” terangnya.
Ia berharap kedepan akan bekerjasama dengan Dinas terkait lainnya sehingga dari Kelompok-kelompok yang suda dibentuk dan dilatih ini bisa dibentuk UKM di setiap Kabupaten sehingga hasik produksi bisa dipasarkan keluar untuk peningkatan ekonomi keluarganya.
“ini suda jadi harapan kami, jika masyarakat suda menikmati dan memberikan mereka hasil untuk peningkatan ekonomi keluarga,” paparnya.
“kedepan melaui kebijakan Otonomi Khusus, maka Orang Asli Papua harus diperhatikan dengan baik. Sehingga mereka bisa hidup layak.” Harapnya.
Diketahui bahwa Pemerintah Provinsi Papua menggelar Pameran Pembangunan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Pemprov Papua yang ke 73 Tahun, serta peresmian Gedung Kantor Gubernur yang baru dan sejumlah fasilitas pemerintah lainnya ***