JAYAPURA.tabloidpapuabaru.com,- Bangunan gedung Asramamahasiswa Biak (Asbik) di Jayapura yang terletak di wilayah pemerintahan RT.01/RW 02, Kelurahan Hedam Distrik Heram Kota Jayapura Provinsi Papua, kondisi bangunannya saat ini sangat memprihatinkan, sehingga sudah tidak layak menjadi tempat hunian atau berteduh bagi mahasiswa/wi asal pulau karang Biak, untuk tetap mengenyam pendidikannya di kota studi Jayapura.
Mulai dari bangunan utama hingga lima petak bangunan bekas musibah kebakaran tahun 2007 lalu hingga saat ini tidak mampu dibangun ulang oleh pemerintah daerah Biak Numfor sebagai pemilik asset bangunan tersebut.
Bertahun-tahun mahasiswa Biak penghuni Asbik, hidup dengan tekanan bhatin, bagaimana mungkin mereka bisa belajar dengan baik, kalau kondisi bangunan asrama yang atap sengnya bocor dimana-mana sehingga jika datang hujan air masuk kamar tempat mereka tidur.
Belum lagi rangka kayu yang rapuh dimakan rayap, kemudian lantai yang berlobang dan banyak kerusakan lainnya. Asrama tertua di Kota Jayapura itu, telah menghasilkan orang –orang hebat khususnya anak-anak Biak dan telah tersebar di Papua bahkan Indonesia dan luar negeri. Namun saying kondis Asrama penuh kenangan itu tidak diperhatikan.
Melihat kondisi itu maka timbul niat dan inisiatif dari Ketua Asrama Biak dan pengrus serta mahasiswa penghuni lainnya untuk mencari dana agar kelak bisa digunakan untuk melakukan rehap atau renovasi bangunan Asrama Biak tersebut.
Ketua Asrama Mahasiswa Biak (Asbik) di Jayapura, John Christ Kafiar saat diwawancarai media online ini mengatakan bahwa , langkah yang diambil untuk membuat kegiatan “Makan Sumbang” dilingkungan asrama adalah bertujuan untuk mengumpulkan dana agar digunakan untuk merenovasi atau merehap asrama Biak yang saat ini mengalami kerusakan. Sehingga dikemudian hari, adik-adik mahasiswa berikutnya yang datang dari Biak untuk melanjutkan pendidikan di Jayapura bisa tinggal dengan nyaman.
Diakui bahwa inisiatif terpaksa diambil karena memang keadaan dan kondis bangunan gedung Asrama Biak banyak mengalami kerusakan mulai dari kerusakan sedang sampai berat. “ya kegiatan makan sumbang ini adalah kali kedua, yang mana pada hari ini kami lakukan pada sabtu 15 Oktober 2022, kami mengundang semua orang biak di Jayapura untuk datang memberi kelebihannya tetapi juga pikirannya agar apa yang kami mahasiswa rencanakan dapat berjalan dengan baik.
Ketua Asrama Biak juga menyebutkan bahwa bupati Kabupaten Biak Numfor Hery Ario Naap sudah pernah datang dan telah duduk dengar dan melihat secara langsung kondisi bangunan Asrama dan beliau bupati berjanji bahwa akan dibangun ulang, namun sampai detik ini tidak pernah direalisasi.
Oleh sebab itu dirinya berharap kepada alumni Asrama Biak dan para orang tua agar berpartisipasi dalam pembangunan tersebut.
Ditempat terpisah Ketua Panitia kegiatan Makan Sumbang, Yosua Rumainum melaporkan bahwa kegiatan “makan sumbang” yang digelar oleh panitia renovasi asrama Biak sudah dilakukan dua kali dengan mengundang pejabat-pejabat yang berasal dari Biak Numfor dan masyarakat Biak di Tanah Tabi.
“Makan sumbang sendiri adalah panitia menyiapkab berbagai menu masakan local Papua mulai dari keladi barapen, daging babi barapen, sayur daun papaya barapen, kemudian ada papeda, ikan kuah kuning, sayur kangkung bunga pepaya, keladi rebus pisang, dan aneka makanan lainnya hingga snek teh panas, kopi, sirup dan pinang dll. Jadi kami mengundang masyarakat datang tinggal pilih mau makan apa sesuai dengan piihan menu yang disediakan , biasanya setelah makan dan hendak pamitan pulang baru uang yang suda disiapkan di amplop dimasukan dalam kotak yang telah disiapkan oleh panitia,”jelasnya.
Sementara itu salah satu Alumni Penghuni Asrama Biak (Asbik) DR. Yustus Pondayar, SH, MH, saat dijumpai di lokasi acara Makan Sumbang menyampaikan sangat prihatin dengan keadaan yang dialami oleh mahasiswa Biak Numfor khususnya penghuni Asrama Mahasiswa Biak (Asbik).
“Asrama Biak Numfor di Padang Bulan Kota Jayapura ini merupakan asrama tertua dan kalau kita bisa bilang ini adalah asrama pertama di kota studi kota Jayapura. Dan dari asrama ini telah melahirkan banyak penghuni yang kemudian menjadi orang-orang yang hebat dan kerja dimana-mana, namun kondisi Asrama Biak hari ini sangat memprihatinkan. Kondisi Asrama biak hari ini begini-begini saja tidak ada perubahan yang sangat signifikan baik itu renovasi atau pembaharuan terkait dengan gedung asrama yang ada,”
Demikian ditegaskan Yustus Pondayar kepada media online ini, saat menghadiri kegiatan makan sumbang yang digelar oleh Panitia Renovasi asrama Biak, sabtu 15 Oktober 2022 di halaman Asrama Biak di padang Bulan.
Lebih jauh Pondayar mengatakan dengan melihat kegiatan makan sumbang yang di inisiasi oleh adik-adik mahasiswa penghuni Asrama Biak untuk mencari dana dalam rangka merenovasi asrama ini menjadi satu tanggungjawab dan pergumulan panjang kita bersama, oleh karena itu sangat diharapkan ada bentuk kepedulian dari semua orang Biak yang ada di tanah Tabi.
Secara khusus diharapkan supaya pemerintah Daerah Biak Numfor bisa memberikan perhatian secara serius, menyikapi keberadaan dari asrama ini, karena asrama ini adalah asset dan tempat untuk mempersiapkan generasi dan pemimpin masa depan Baik Numfor. Arsama yang layak dan baik maka akan menjadi tempat nyaman , tenang untuk anak-anak belajar, untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin-pemimpin di masa depan.
“hari ini generasi yang tua suda akan berlalu, dan kita butuhkan generasi hari ini adalah generasi milenial yang nantinya lima belas, dua puluh tahun mendatang, mereka ini adalah pemimpin dan penggagas dan perubah pembangunan di Biak Numfor secara khusus dan secara umum di Tanah Papua,” terangnya.
Sehingga ketika mereka ada dimana-mana maka akan menjadi berkat dan menjadi lilin untuk banyak orang, jadi kita kerja ini bukan untuk pikir diri sendiri tetapi kerja untuk memikirkan kepentingan banyak orang,”terang Yustus Pondayar yang juga aktif sebaga dosen di Uncen Jayapura itu.
Lebih jauh disebutkan bahwa dengan keberadaan asrama hari ini, dibutuhkan perhatian dan dukungan dari semua keluarga biak dan pemda biak dalam menyikapi apa yang menjadi pergumulan anak-anak asrama hari ini.
Bupati Biak Numfor Hery Ario Naap suda tiga kali pernah datang duduk, dengar dan lihat secara langsung kondisi asrama, namun sampai saat ini tidak ada niat baik untuk memperbaiki.
“Kenapa..? apa yang terlalu susah, karena sebagai pengambil kebijakan, maka tentunya tinggal hanya mengalokasikan dana untuk kegiatan pembangunan fisik trus apa yang terlalu susah, oleh karena itu mari gunakanlah kewenangan yang ada pada anda untuk melihat asrama ini, karena asrama ini ada di pusat kota dan juga menja pilot project untuk asrama-asrama Biak Numfor yang ada di tanah Papua dan di luar tanah Papua.”terangnya.
Yustus yang juga adalah RT di wilayah padang Bulan tersebut berharap adanya perhatian serius dari semua pihak karena asrama inilah yang akan menampung semua anak Biak yang akan datang studi di Kota Jayapura untuk mengejar masa depannya dibeberapa perguruan negeri dan swasta yang ada di Jayapura.
Sementara dari pantauan media online ini sejak siang hingga sore tampak anggota DPR Papua, Jack Kamasan Komboy, Yohanis Ronsumbre, kemudian Kapolsek Heram Frank Rumbiak dan Dandramil Abepura serta sejumlah petinggi orang tua kawasa/orang Biak di Jayapura yang datang untuk berpartisipasi dalam acara makan sumbang tersebut. ***