SUPIORI. PapuaBaru.Com,- Ketua KNPI Kabupaten Supiori, Heronimus Mansoben, S. IP., M.Si mengatakan, terlepas dari tugas dan tanggung jawab selaku Ketua KNPI, dari sisi gereja selaku Koordinator Persekutuan Anak Muda (PAM) GKI Klasis Supiori Utara, maka sebagai pemuda gereja, dirinya mendukung segala kegiatan yang dilakukan menyongsong perayaan Paskah.
“Perpaduan KNPI dengan gereja tetap kami laksanakan. Sehingga dalam rangka menyongsong Paskah, kami pemuda memastikan untuk siap membekap setiap kegiatan yang telah diputuskan oleh GKI Klasis Supiori Supiori Utara untuk dilaksanakan di setiap jemaat,” terang Heronimus saat diwawancarai sejumlah awak media, Senin (29/3) kemarin..
Kata dia, sementara kegiatan-kegiatan yang diberikan dari Klasis menyongsong Paskah, disesuaikan. Sehingga selaku koordinator PAM GKI Klasis Supiori Utara membekap setiap kegiatan, yaitu berkoordinasi dengan ketua-ketua PAM pada Klasis lainnya bersama koordinator PAM lingkungan.
“Dalam waktu dekat kami akan melakukan bhakti sosial di kantor Klasis maupun di lokasi sejarah masuknya injil, yaitu di Kyamdori dan Maudori. Ini yang kami lakukan lebih dulu menyongsong Paskah,” bebernya.
Setelah itu, lanjut pria yang akrab disapa Roni ini, ada kegiatan-kegiatan gereja lainnya yang akan dilaksanakan juga di Klasis Supiori Utara, yang mana akan meminta bekerja sama dengan Klasis Supiori Selatan.
“Kami bersama pemuda Klasis Supiori Selatan secara bersama-sama akan melaksanakan Seminar Pemuda Supiori Pulau Injil, yang nantinya akan dilaksanakan di tahun ini juga di Klasis Supiori Utara, tepatnya Kyamdori,” jelas Roni jauh.
Lanjutnya, selaku ketua KNPI dan juga koordinator PAM GKI Klasis Supiori Utara, dirinya melakukan koordinasi dengan klasis dan juga pemerintah daerah untuk diberikan dukungan.
“Kita bicara Supiori sebagai pulau injil tapi sampai hari ini belum ada peraturan daerah (Perda). Sehingga melalui mekanisme atau kegiatan PAM, kami mencoba mendorong hal ini melalui Seminar Pemuda Pulau Injil lewat pemuda,” ungkap Roni.
Kegiatan seminar, terangnya, nara sumbernya akan didatangkan dari BP AM Sinode GKI di Tanah Papua dan juga klasis. Sehingga mungkin hal ini menjadi prodak utama untuk diserahkan kepada DPRD, guna disusun menjadi rancangan peraturan daerah (Raperda).
“Menyangkut kondisi yang terjadi di Supiori, dimana Supiori dikenal dengan Pulau Injil akan tetapi banyak masalah-masalah negatif yang timbul pada kalangan pemuda, menjadi tanggung jawab besar kami. Salah satu contoh minuman keras (Miras), dan juga hal-hal lain,” ungkap Roni menambahkan.
Sambung dia, selaku ketua KNPI tetapi juga koordinator PAM, masih terus berusaha bekerja sama dengan TNI/Polri. Terutama dengan kepolisian.
“Selain TNI/Polri, kami juga ada bekerja sama dengan forum kerukunan umat beragama (FKUB) untuk bagaimana membantu, mencoba untuk menertibkan,” jelasnya.
Tambah Roni, bukan 100% menetralisir Kabupaten Supiori ini agar berjalan sesuai yang diharapkan, namun bagaimana bersama-sama mencoba mengurangi dampak negatif yang timbul akibat hal-hal yang dilakukan.
“Selain tetap bekerja sama dengan TNI/Polri selaku pihak keamanan dan juga FKUB, kami juga bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama, untuk bersama-sama mengatasi hal-hal negatif yang dilakukan,” ujarnya menambahkan.
Diakuinya, situasi akhir-akhir ini banyak hal negatif yang terjadi di kalangan pemuda, terutama masalah miras menjadi pemicu utama dalam setiap konflik yang terjadi.
“Kami terus berusaha untuk bagaimana melaksanakan tanggung jawab yang diberikan kepada kami selaku ketua KNPI dan juga koordinator PAM. Sebagai manusia biasa tentunya punya kekurangan, tapi kami akan mencoba untuk bagaimana bisa sedikitnya memberantas guna mengurangi perdoalan yang terjadi di Kabupaten Supiori. Terutama menyangkut miras yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Heronimus.(Andi/Zes)