JAYAPURA. PapuaBaru.Com,- Mengawali langkah dalam melaksanakan kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan oleh DPD Partai Golkar Provinsi Papua, Ishak Rumbarar selaku Plt. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Biak Numfor, mendorong Fraksi dengan partai berlambang pohon beringin yang ada di DPRD setempat untuk lebih partisipatif dalam mengikuti sekaligus mengawal proses pengisian kekosongan kursi wakil bupati.
“Itu pertama. Yang kedua, membangun komunikasi dengan partai-partai lainnya, dalam hal ini PDIP dan Partai Hanura untuk bersama-sama mengawal proses ini dalam rangka mendapatkan figur yang bisa membantu bupati,” bilang Ishak ketika dihubungi via seluler, Kamis (18/3) malam kemarin.
Menurut Wakil Ketua Internal DPD Partai Golkar Provinsi Papua ini, mengingat dari awal visi misi dikemas bersama Partai Golkar, sehingga diharapkan ada figur yang bisa bersama-sama dengan bupati untuk membangun pemerintahan di Biak Numfor.
“Dan yang ketiga, memang kita tahu bersama bahwa Almarhum Bapak N. Wospakrik adalah kader Partai Golkar yang militan. Dan beliau juga hadir pada saat itu untuk mengantar Pak Herry Naap bersama dirinya (Almarhum,red) di dalam koalisi, dan Partai Golkar salah satunya. Artinya Partai Golkar tetap memberikan dukungan dan suport melalui rekomendasi yang ada,” bilang Ishak.
Otomatis, sambungnya, ketika beliau (Almarhum, red) pergi atas kehendak Tuhan, maka sebagai umat manusia yang percaya kepada Tuhan, seharusnya melakukan langkah-langkah sekaligus mengharapkan pengertian kepada teman-teman dari partai lain (PDIP dan Hanura, red) agar memberikan kesempatan kepada Partai Golkar untuk bagaimana memberikan kader terbaik yang akan diproses untuk bersama-sama bupati melakukan perbaikan-perbaikan sesuai visi misi Koalisi “Herry Nehem” pada saat itu.
“Itu yang kita lakukan, dan semua ini masih dalam proses penjajakkan dengan terus melakukan komunikasi bersama partai-partai lain. Dan kepada masyarakat bahwa kita partai politik maupun yang terlihat dari pemerintah daerah, sesungguhnya tidak ada unsur kesengajaan. Akan tetapi latar belakang dari beberapa dinamika yang mesti harus disinkronkan bersama,” ungkapnya.
Tambah Ishak, dasar sinkron bersama inilah yang dapat memudahkan DPRD untuk meramu nama yang kemudian diserahkan kepada bupati guna diproses lebih lanjut, yaitu melalui pemilihan dalam pleno paripurna DPRD Kabupaten Biak Numfor.
“Intinya adalah kesinergitas antara partai politik, dalam hal ini Golkar, PDIP dan Hanura untuk bersama-sama memberikan dukungan melalui rekomendasi yang diberikan kepada figur yang tentunya melalui proses dan diakui secara internal oleh partai politik masing-masing. Direkomendasikan secara bersama dalam kapasitas sebagai ketua partai politik di daerah, yang selanjutnya diserahkan pada DPRD untuk diproses lebih lanjut ke pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati Biak Numfor,” tandasnya. (Andi/Zes)