JAYAPURA. PB,- Hidup Ini adalah Pillihan, dan setiap pilihan memiliki resiko kepada masing- masing. Silahkan memilih yang terbaik dalam kehidupan kita. Sebab pilihan yang diambil hari ini atau keputusan yang diambil saat ini akan menentukan masa depan kita dihari esok. Karena sesungguhnya masa depan ada di tangan kita, bukan di tangan orang lain.
Ungkapan bernuansa motivasi tersebut dilontarkan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (DPN Gercin), Hendrikus Yance Udam saat menyampaikan sambutan sekaligus arahan pada pelaksanaan pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC Gercin) Kota Jayapura, Provinsi Papua, Senin (15/2) kemarin di Hotel Sahid Kota Jayapura.
Menggaris bawahi sambutan sebelumnya oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD Gercin) Provinsi Papua, Andre Ireuw dalam moment pelantikan tersebut, bahwasanya Gercin bukanlah sebuah organisasi kaleng-kalengan yang bertumbuh di jalan-jalan, pria yang disapa HYU ini menegaskan bahwa Gercin adalah organisasi yang fenomenal dan prestutisius. Organisasi yang mampu membuat sebuah perubahan, membuat gerakan-gerakan yang benar-benar mengimplementasikan bentuk kebhinekaan.
Dengan nada semangat dan tegas, HYUpun menyampaikan dihadapan seluruh Pengurus Gercin dan juga perwakilan unsur Muspida Kota Jayapura, bahwasanya dari empat ratus ribu lebih organisasi masyarakat (ormas) yang ada di tingkat nasional, Gercinlah yang secara resmi dilantik di Gedung Nusantara V DPR MPR RI, dan dihadiri langsung oleh Forkompimda tingkat nasional.
“Itu berarti kehadiran kita di bumi Ibu Pertiwi ini adalah benar-benar lahir dari Rahim ibu pertiwi sebagai anak muda yang tampil bersama-sama komponen bangsa lainnya guna menjaga dan merawat Indonesia yang begitu hebat ini,” ujar HYU.
Gerakan Rakyat Cinta Indonesia, lanjutnya, keberadaannya bukan hanya di tingkat nasional ataupun lokal, akan tetapi keberadaannya juga di tingkat dunia. Gercin memiliki perwakilan di luar negeri seperti Amerika, Jerman dan Perancis.
“Saya sudah kirim atribut organisasi seperti baju ke negara-negara tersebut, dan kini tinggal menunggu situasi kembali membaik barulah Gercin go to internasional. Itu berarti bahwa dimana satu dua orang Indonesia berada di bawa planet bumi ini, Gercin hadir sebagai alat perjuangan untuk bersama segenap anak bangsa lainnya hadir secara bersama-sama menjaga Indonesia yang begitu hebat ini,” terang HYU.
Dijelaskan, dengan adanya pergerakan atau tindakan-tindakan nyata yang terus dilakukan, itu berarti arti dari nilai-nilai peradaban di dunia terus terjadi. Itu berarti juga bahwa terjadi peradaban bagi anak-anak Papua di dalam NKRI.
“Lima Februari yang baru saja kita lalui adalah merupakan momentum perayaan Injil masuk di Tanah Papua, dan itu adalah merupakan dasar peradaban orang Papua di dalam kerangka NKRI. Dan perubahan-perubahan itu akan tetap terus berlanjut, dan berlanjut. Oleh sebab itu, setiap detik, setiap jam dan setiap tahun akan terjadi perubahan-perubahan yang terjadi di bumi ibu pertiwi ini,” bilang HYU.
Apabila setiap anggota Gercin tidak menjemput perubahan, sambungnya, atau bahkan membuat perubahan, maka perubahan itu akan menggilas ataupun membunuh kehidupan di dalam pusaran kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan hidup ini penuh misteri, tak ubahnya kematian yang datang tanpa diduga.
“Saya sangat berharap sekali agar kendaraan Gercin Kota Jayapura ini menjadi kendaraan yang elegent. Ibarat kendaraan yang apabila tidak dikendarai dengan baik dan benar maka pasti akan terjadi kecelakaan, akan tetapi apabila kendaraannya dibawa dengan baik dan benar maka sudah pasti bersama-sama akan sampai di tujuan yang adalah kesuksesan bersama,” kisah HYU.
Tambahnya, Gercin baru berusia satu tahun dan pada 27 Juli yang akan datang barulah berusia dua tahun. Organisasi Gercin terus bergerak karena ada kekuatan Tuhan yang maha besar yang melindungi.
“Sama seperti Indoneasia dimerdekakan. Indoneasi dimerdekakan berlandaskan KeTuhanan Yang Maha Esa, dan itu berarti Tuhan menghendaki Indonesia ini hadir dan Tuhan menghendaki Papua hadir dan tetap berada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tandas HYU. (Napi mozes/Andi)**