JAYAPURA,tabloidpapuabaru.com,- Ketua Dewan Pengurus Provinsi – Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (DPP KKMB) Papua, H. Darwis Massie, S.E., meminta warga Sulawesi Selatan khususnya warga Bone yang ada di Jayapura untuk tenang.
“Terkait ditemukannya mayat perempuan yang merupakan korban pembunuhan dan pemerkosaan. Saya sebagai Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone menganggap perbuatan ini adalah suatu tindakan yang sangat sadis dan tidak berperikemanusiaan, serta sangat biadab,” ujarnya ketika menjawab pertanyaan wartawan media online via telepon seluler, Selasa (18/1/2022) siang.
Pernyataan pria yang juga Anggota DPR Papua ini saat berada di Makassar, Sulawesi Selatan itu terkait penemuan mayat wanita paruh baya berusia 56 tahun Selasa (18/1/2022) di Jalan Poros Abepura-Arso, tepatnya di Kali Temiri, Koya Koso, Distrik Abepura, Kota Jayapura. Sebelum ditemukan tewas, korban diduga diperkosa terlebih dahulu.
“Innalillahi Wa Innailaihi Raji’un. Semoga almarhumah ibu Hj. Nurjani (56) khusnul khotimah,” tuturnya, turut berdukacita atas meninggalnya keluarga dan warga kita yang berasal dari Bone di Kota Koso, Distrik Abepura, Kota Jayapura.
“Terhadap kasus ini, saya mengutuk keras pembunuhan sadis dan biadab yang menimpa keluarga kita. Kita semua warga Sulawesi Selatan terkhusus asal Bone turut berdukacita,” sambung Darwis sapaan akrabnya.
Darwis berharap kasus ini bisa secepatnya terungkap, dan pelaku atau para pelakunya bisa secepatnya tertangkap.
“Saya harap kepada aparat keamanan dalam hal ini kepolisian untuk segera melacak dan secepatnya mendapatkan pelaku pembunuhan keji tersebut,” harapnya.
Untuk itu, Darwis mengimbau seluruh warga KKSS terkhusus warga asal Bone yang ada di Jayapura, Papua, termasuk keluarga korban dan para saksi agar membantu kepolisian dalam pengungkapan kasus pembunuhan keji ini.
“Saya juga memohonkan kepada seluruh warga KKSS asal Bone yang ada di Jayapura dan sekitarnya, seperti di Kota Koso, di Abepura, Sentani dan Arso, serta dia seluruh wilayah yang ada di Kota Jayapura untuk tetap menahan diri, dan menyerahkan sepenuhnya persoalan (kasus) ini kepada aparat kepolisian. Jangan berbuat anarkis, atau tindakan yang bisa membuat provokasi maupun kekisruhan. Karena kita juga belum tahu siapa pelaku atau para pelakunya dari kasus pembunuhan keji ini,” pintanya.
“Jadi, kita menunggu kerja dari para aparat kepolisian agar segera menangkap pelaku atau para pelakunya. Demikian saya sampaikan, dan saya mohon kesabaran kita semua,” tukas Darwis Massie.
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan media online ini, bahwa korban masih berada di rumah sakit Bhayangkara Polda Papua. Sementara informasi lain yang diperoleh, bahwa ratusan warga Bone telah mendatangi Kantor Polsek Abepura untuk meminta dan mendesak agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku atau para pelakunya. (ewako)*