JAYAPURA – Sebanyak 155 Kepala Keluarga (KK) dari Jemaat GKI Lembah Yordan Emereuw Organda, terdampak banjir yang melanda Kota Jayapura pada 7 Januari lalu, bahkan sebagian besar terdampak berat. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Majelis Jemaat GKI Lembah Yordan Emereuw Organda, Pnt. Michael F Kareth ketika ditemui di Organda, Jumat (14/11).
Dari 155 KK tersebut diantaranya bayi/balita sebanyak 28 orang, anak-anak sebanyak 157 orang, dewasa 400 orang, dengan jumlah keseluruhan mencapai 747 orang.
“Sebagian warga Jemaat terdampak berat, karena kita tahu bahwa terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi, kemudian diperparah dengan material gunung dan pembuangan di saluran konya (yang) tersumbat sehingga membuat ini merupakan banjir terbesar yang terjadi di Organda,”ungkapnya.
Lanjut Penatua Michael, pihaknya atas nama majelis dan warga jemaat menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua, Pemerintah Kota Jayapura dan seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dari hari pertama hingga kini.
“Warga jemaat juga disediakan makan dan minum, kemudian ada air bersih dari Kementerian PUPR, Dinas PUPR Provinsi Papua dan banyak pihak yang memberikan bantuan, termasuk dari Kanwil Kemenkumham Provinsi Papua, Persekutuan Oikumene Kemenkumham Provinsi Papua, para notaris,”lanjutnya.
Dikatakan, pasca banjir terdapat beberapa orang warga jemaat yang mengalami sakit tetapi berkat dukungan tim kesehatan yang ada bersama juga dengan tim kesehatan dari Klasis Port Numbay, yang memberikan pelayanan kesehatan selama tiga hari di gedung gereja.
“Pada kesempatan ini, kami mengharapkan kepada Kementerian PUPR, Dinas PUPR Provinsi Papua dan Kota Jayapura untuk bisa bersinergi untuk membenahi kolam pembuangan yang ada di Konya, sehingga debit air yang masuk dan keluar seimbang, termasuk juga air dari tanjakan ale-ale kalau boleh tidak dikasih alir ke organda lagi,”katanya.
Pihaknya juga meminta kepada pemerintah untuk mengecek bangunan yang dibangun diatas bukit Organda, apakah memiliki ijin atau tidak, mengingat sangat berdampak terhadap terjadinya banjir.(mozes)*