SENTANI, PAPUA BARU.COM,- Anggota DPRD Kabupaten Jayapura H. Wagus Hidayat, SE., melakukan reses di akhir tahun 2021 lalu, pada Kamis (30/12/2021).
Reses Ketua Fraksi Bhinneka Tunggal Ika (BTI) DPRD kali ini dirangkai dengan melakukan pertemuan dengan Takmir dan Jamaah Masjid Al-Mussafirin Depapre, di Kampung Waya, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura.
Pada reses kali ini, pria yang akrab disapa Dayat ini juga menerima aspirasi masyarakat terkait renovasi masjid yang sedang berlangsung, sekaligus menyerahkan bantuan bahan bangunan yang diterima langsung oleh Takmir Masjid Al-Mussafirin Depapre.
“Terkait reses yang saya lakukan di akhir tahun 2021 di Distrik Depapre itu adalah tujuan akhir dari saya dan saya bertemu dengan beberapa komponen masyarakat seperti ketua Takmir dan jamaah Masjid Al-Mussafirin Depapre. Mereka sangat antusias dan bergembira, karena di penghujung tahun 2021 dengan rencana yang mereka lakukan renovasi Masjid Al-Mussafirin Depapre,” ucapnya ketika menjawab pertanyaan wartawan media online, Jumat (31/12/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Dayat juga memberikan bantuan bahan bangunan bagi kebutuhan renovasi masjid para jamaah Masjid Al-Mussafirin di Depapre berupa semen dan besi.
“Namun untuk tahap pertama, kami lakukan pemberian bantuan semen sebanyak 200 sak. Jadi di sini perlu saya sampaikan, sebagai wakil rakyat akan saya teruskan keluhan-keluhan dari masyarakat disana juga,” kata pria yang juga Legislator PPP Kabupaten Jayapura tersebut.
“Di mana, harga tenaga kerja harian tukang bangunan disana sangat tinggi. Ini harus menjadi perhatian serius dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Jayapura, karena tukang mencapai 300 ribu per hari. Hal ini sangat tidak rasional sekali, sementara di wilayah kota berkisar di angka 150 ribu per hari. Harapan saya, pengurus DMI Kabupaten Jayapura bisa berkunjung ke sana dan memberikan konfirmasi atau klarifikasi,” sambungnya.
Pada kesempatan itu juga, Dayat juga menyalurkan bantuan dari jamaah Masjid Agung Al-Aqsha Sentani, sedangkan penyerahan bantuan material lainnya akan dilakukan secara bertahap.
“Cara pengambilannya bertahap, karena mereka tidak mempunyai tempat untuk menampung bahan bangunan tersebut. Jadi setiap permintaan, baru kami kirim bahan bangunan itu. Saat reses kesana, kami mengirimkan sumbangan dari jamaah serambi di Masjid Agung Al-Aqsha Sentani dalam hal ini rekan-rekan dan orang-orang tua kita melalui saya juga itu ada 200 sak. Kemudian, bantuan dari saya pribadi nanti menyusul sebanyak 200 sak, juga tergantung permintaan mereka. Semoga pemerintah lewat DMI bisa memperhatikan ini,” bebernya.
Usai kegiatan reses tersebut, Dayat berjanji akan membawa aspirasi masyarakat kepada Dewan untuk menjadi perhatian terutama terkait dengan harga tenaga kerja yang dinilai terlalu tinggi. Juga kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Jayapura diharapkan bisa membantu kelancaran renovasi Masjid Al-Mussafirin Depapre. Karena sejauh ini masih minim perhatian atau dukungan dari pihak lain, dan sepenuhnya bergantung pada sumbangan jamaah masjid itu sendiri. (ewako)*