SENTANI.PB,- Sosok Yulianus Nerokepouw asal kampung Tablasupa Distrik Depapre Kabupaten Jayapura diusianya yang masih muda (24 tahun), telah menggeluti usaha pembuatan Speed Boath di perusahan Papua diving-rarcc ( sorido bay resort dan kri eco resort ).
Perusahan ini di pimpin Oleh Mr Max Ammer Berkebangsaan Belanda. Mr Max adalah Direktur utama PT. Papua Diving Sorido Bay Resort dan KRI Eco Resort.
Saat di diwawancarai kamis (11-02) 2021 di Jayapura, Yulianus menyampaikan bahwa keterlibatan dirinya berawal dari persahabatan antara orang tua. “bapa saya dan seorang Pastor Asal Amerika serikat bernama Mr Darren Boyd, waktu itu beliau meminta saya untuk dikirin ke raja ampat supaya bisa dilatih bekerja dan memiliki ketrampilan sendiri, agar diusia yang masih muda ada ilmu atau ketrampilan yang nantinya dapat berguna buat pribadi, keluarga juga dapat dikembangkan di daerah sendiri sehingga bisa menjadi berkat buat orang lain,” Terangnya
Ia menceritakan ketika piker –pikir akhirnya ia bersedia untuk dikirim ke Raja Amapat. “saya sangat tertarik dengan tawarannya, sehingga saya di kirim ke Raja Ampat oleh Mr Max Ammer, disana beliaulah yang menjadi guru saya saat melatih saya. Selama saya disana kurang lebih dua tahun banyak yang kami kerjakan disana, dan kami lebih fokus ke produksi Speed boath dan boath katamaran.
Anak muda ini berpendapat, produksi sped both ini akan sangat membantu bila di kembangkan di Kabupaten Jayapura, baik untuk masyarakat maupun mendukung pemerintah daerah dalam hal kebutuhan transportasi air.
Selama ini masyarakat pada umumnya melakukan pembelian sped both dari negara PNG, jika hal ini kita kelola sendiri di sini, masyarakat tidak perlu lagi mencari atau membeli ke negara tetangga PNG atau dari luar yang banyak bekas pake, hanya dimodifikasi sehingga dikira speed baru. Untuk kualitas speed boath yang kami produksi sudah standar internasional.
Untuk itu, mimpinya kedepan jika benar-benar minat itu terwujud, masyarakat tidak perlu belanja ke luar lagi. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini juga mampu menghidupi ekonomi keluarga dan juga bisa mengurangi angka pengangguran.
“Produksi kami selama ini sudah di distribusikan banyak ke pihak-pihak terkait, ada yang ke pengusaha pengusaha resort di sekitar raja ampat, juga ke organisasi-organisasi pendukung conservasi di kabupaten raja ampat-sorong, juga kami distribukan sebagai bantuan ke geraja disekitar kabupaten raja ampat,misol,kaimana guna membantu pelayanan gereja disana, selebihnya banyak kami produksi dan dipakai didalam Perusahan sendiri.
Dengan bekal ilmu yang diajarkan kepada Yulianus, ia berjanji akan terus perjuangkan di daerahnya agar bisa membantu masyarakat. “ saya akan terus perjuangkan agar di kabupaten Jayapura ada produksi Speet boat berstandar internasional , sampai hari ini belum ada anak kabupaten Jayapura yang memiliki ilmu dan teknik kerja seperti ini , maka saya sudah punya komitmen bahwa Fiberglass harus ada di Jayapura , karena itu sudah jadi tekad saya kedepan.”harapnya.
Diakuinya untuk mengembangkan usaha ini membutuhkan biaya yang sangat besar, tetapi ia tidak patah semangat, ia mempunyai mimpi yang besar untuk Kabupaten Jayapura yang akan datang, baik untuk sektor pariwisata, perikanan dan keperluan masyarakat umum lainnya, tuturnya. (pemantik.id)**