YAPEN.PAPUA BARU.COM,- Satu Tim SSK Gabungan TNI-Polri dari Kodim 1709 Yawa dan Polres Kepulauan Yapen berhasil menggrebekan markas militer KKB yang berada di seputaran Kampung Ambaidiru Distrik Kosiwo Kabupaten Kepulauan Yapen pada tanggal 08 Desember 2021, rabu lalu melalui Operasi Cipta Kondisi Kamtibmas sejak per 01 Desember 2021.
Hasil penggrebekan markas pelatihan militer KKB pada tanggal 08 Desember 2021, Sempat menimbulkan kontak senjata antara 1 SSK Gabungan TNI-Polri dengan KKB tersebut namun tidak ada jatuh korban. 1 SSK gabungan TNI-Polri berhasil sita beberapa barang bukti dan menahan seorang tersangka berinisial AR (27) yang diduga terlibat langsung dalam hajatan tersebut.
AKBP Ferdyan Fahmi Kapolres Kepulauan Yapen menuturkan adanya penggrebekan areal markas militer KKB ini dimana pihaknya menerima informasi aktifitas KKB disana (Kampung Ambaidiru) telah dilakukan kegiatan yang bersifat militan berupa pelatihan-pelatihan militer mulai dari baris berbaris, lalu cara penggunaan senpi, dan cara melakukan penghormatan bendera serta bagaimana cara merakit senpi yang semuanya bertujuan untuk melakukan perlawanan terhadap NKRI dan ingin memisahkan diri dengan cara diplomasi maupun perlawanan langsung.
Melihat kondisi ini kami langsung mendatangi TKP bersama 1 SSK gabungan TNI-Polri yang disiapkan dan sudah terlatih dalam bertindak dilapangan sehingga kami berhasil amankan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan aksi kelompok KKB ini ” Ujar Kapolres Yapen Ferdyan Fahmi melalui Keterangan Persnya di Mapolres Yapen ikut didampingi ,Dandim 1709 Yawa , Letkol Inf Catur Prasetiyo Nugroho, Selasa(14/12/2021).
Lanjutnya adapun beberapa BB berhasil diamankan yakni 9 buah Bendera Bintang Kejora digunakan dalam upacara meliter bagi mereka yang dinisiasi sendiri, Kelengkapan perorangan berupa pakaian bercorak meliter, 5 Buah Baret, Kopel, Sarung Pistol dan lain sebagainya.
Selain barang bukti tersebut tim gabungan juga menemukan senjata api rakitan dan senapan angin yang diduga akan dimodifikasi menjadi senjata api rakitan hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap saksi-saksi maupun tersangka yang telah diamankan bahwa dikampung tersebut ada seorang ahli pembuat senjata rakitan dengan kaliber 5,6 mm amunisi yang biasa digunakan TNI-Polri.
Data Informasi yang diterima oleh Kami di mana ada sejumlah senpi organik yang digunakan namun yang berhasil kami amankan sebanyak 29 pucuk senpi rakitan dan sebuah pistol air softgun serta alat pembuatan senpi rakitan mulai dari Pipa, Gurinda, Gergaji, Pahat dan juga sebuah dokumen yang berjudul Negara Papua Merdeka atau West Papua” Sahut Kapolres.
Menurutnya beberapa barang bukti yang berhasil diamankan dan kelompok ini juga telah mempersiapkan diri tidak mengakui NKRI lalu membentuk kelompok sendiri dalam perjuangan yang menuju kepada kemerdekaan Papua Barat.
Kami berhasil menahan 1 tersangka berinisial AR (27) tahun tinggalnya diseputaran Distrik Kosiwo yang aktifitas langsung berhubungan dengan kegiatan tersebut memang Distrik Kosiwo ini terlihat ada aktivitas kelompok KKB secara riil maka itu kami tetap konsentrasi ” ujarnya.
Dikatakan dari 4 saksi yang telah diperiksa bahwa mereka mengaku dipengaruhi dan diajak secara paksa oleh beberapa tokoh yang telah diidentifikasi ada sebanyak 4 pentolan saat penggrebekan di markasnya pertanggal 08 Desember lalu pukul 21:00 wit sempat terjadi kontak senjata beberapa kali namun tim gabungan TNI-POLRI berhasil menguasai areal tersebut dan berhasil mengamankan seorang tersangka.
Untuk 3 orang yang diduga sebagai aktor intelektual dengan inisial, HM, PM ,YR Kapolres AKBP Ferdyan Indra Fahmi mengatakan pihaknya telah menetapkan status 3 orang tersebut sebagai DPO sebab mereka merupakan aktor penggerak dan Ketua aktivitas kelompok KKB tersebut.
Mereka juga merupakan Komandan pimpinan pelatihan militer baik baris berbaris, maupun penggunaan senjata sampai melakukan aksi penyerangan untuk itu kami terapkan mereka dengan pasal 106 KUHP Juntho pasal 55 (ayat) 1 ke-1 ” pungkas Nya.
Kata Ferdyan, Ada 50 warga masyarakat yang tergolong dalam pelatihan ini berasal dari pemuda yang berusia produktif di beberapa Kampung Distrik Kosiwo.
Sedangkan 3 orang aktor intelektual yang telah ditetapkan sebagai DPO Kapolres memastikan bahwa mereka masih menguasai 2 pucuk senpi organik jenis Revolver dan 3 pucuk senpi rakitan .
Ketua kelompok KKB ini beriming- iming dalam waktu dekat nanti akan terbentuk negara Papua barat atau West Papua yang mana akan dideklarasikan kemerdekaan maka para anggota yang dilatih ini disiapkan untuk Tentara maupun Polisi Nasional di Negara Merdeka Papua Barat tersebut juga akan dibiayai serta diberi gaji dan kain sebagainya” tandas Kapolres Ferdyan.
Sementara itu, Dandim 1709/Yawa , Letkol Inf Catur Prasetiyo Nugroho mengatakan apa yang dilakukan TNI dan Polri khusus Kodim 1709 Yawa maupun Polres Kepulauan Yapen merupakan sebuah tindakan pencegahan yang membuahkan hasil akan tetapi lebih mengutamakan tindakan yang bersifat humanis.
Ini juga adalah upaya yang sangat baik dilakukan secara senergi antara TNI-POLRI sehingga kedepan apabila masyarakat melihat aksi-aksi dari pihak yang masih berseberangan kita akan menindaklanjuti lebih baik dan kita utama pada tindakan humanis ” tutup Dandim Catur Prasetiyo.**