JAYAPURA.TABLOID PAPUA BARU.COM,- Strategis Optimalisasi Potensi Wisata Alam dengan Pemberdayaan Lembaga Adat Kampung dan Penyebaran Spot Wisata Destinasi AISAU yang memiliki berbagai keanekaragaman wisata alam yang unik mempesona disertai Aersarane dan Robina dengan panorama pantai nan indah di semenanjung pulau panjang kota perjuangan.
Hal ini yang menjadi inspirasi gagasan Sang Putra Asli Yapen Nikolaus Imbiri melalui Pameran Inovasi LAN RI dalam rangka pelatihan kepimpinan nasional tingkat II angkatan XXV Se-Provinsi Papua dan Papua Barat di Hall BPSDM Papua, Jalan STIE OG Kotaraja Dalam Jayapura – Papua, rabu (09-12-21).
Nikolaus Imbiri peserta diklat PIM II angkatan XXV yang juga Kepala Dinas Parawisata & Pemuda Olahraga Kabupaten Kepulauan Yapen kepada awak media menuturkan Kabupaten Kepulauan Yapen wilayah luas laut lebih besar dari luas daratannya, sehingga memiliki begitu banyak potensi wisata baik wisata pantai maupun wisata budaya serta wisata bahari.
Kita miliki begituh banyak spot wisata yang tersebar di seantero kepulauan yapen namun sampai kini potensi wisata tersebut belum dikembangkan secara baik, ini disebabkan karena akses jalan menuju tempat spot wisata belum terjangkau baik akan tetapi dibawah Kepimpinan Bupati Tonny Tesar barulah akses jalan menuju daerah – daerah spot wisata tadi terealisasi dengan baik, UjarNya.
Ketika kita kembangkan kawasan wisata hal ini selalu diperhadapkan dengan masalah hak ulayat dan lain sebagainya sehingga proyek perubahan kita dalam diklat pelatihan kepimpinan nasional tingkat II ini, kami mencoba untuk mengembangkan potensi wisata di kabupaten kepulauan yapen tetapi dengan pemberdayaan lembaga adat dan kita harapkan masyarakat adat itu sendiri dapat terlibat secara langsung untuk mengelola potensi wisata yang ada, sahut Imbiri.
Hal ini diharapkan kedepannya tidak terjadi lagi masalah terkait hak ulayat dan lain – lain. Kedepan dengan adanya pengembangan potensi kawasan wisata di kabupaten kepulauan yapen ini memiliki perda yang cukup baik mengatur tentang tarif dan penghasilan asli daerah (PAD) sehingga apabila potensi – potensi wisata nantinya dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata yang di tetapkan dalam regulasi melalui SK Bupati agar kedepannya kita dapat mengatur tetang Tarif dan PAD dari destinasi wisata yang tertuang didalam peraturan SK Bupati tersebut, tegasnya.
Dan ini kita mulai dengan salah satu wilayah disebelah timur pulau yapen bagian utara yaitu di kampung AISAU yang ditetapkan sebagai logus karena memiliki sekitar 32 spot atau akstrasi wisata yang sudah didata dalam kegiatan ini dan masih banyak lagi potensi wisata yang belum didata, 32 spot atau 32 akstrasi wisata ini akan terus melakukan pendampingan terhadap masyarakat setempat, pinta Nikolaus.
Sehingga potensi wisata ini yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah melalui SK Bupati bisa menjadi destinasi yang terbaik di Kabupaten Kepulauan Yapen, karena tidak hanya didata saja namun mengurus juga ijin – ijin mereka baik ijin daya tarik wisatanya dan transportasi wisata maupun biro perjalanan wisata, begituh banyak destinasi di yapen tapi yang baru kita legalkan dengan aturan SK Bupati destinasi yang ada di AISAU, tutupnya. (Nsy Jr)