Ichdar Tolat: Pembangunan Masjid Agung Al-Aqsha Sepenuhnya Swadaya Jamaah
SENTANI,PAPUA BARU,- Pembangunan Masjid Agung Al-Aqsha di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura sudah memasuki memasuki tahap akhir. Perkembangan saat ini berupa pengerjaan detail di bagian eksterior maupun interior, seperti pengerjaan menara dan pengecatan bagian dalam.
“Pembangunan Masjid Agung Al-Aqsha ini merupakan tahap akhir atau finishing. Pembangunan dimulai pada 2015 lalu,” ujar Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung Al-Aqsha, Ir. Ichdar Tolat, didampingi Ketua Takmir Masjid Agung Al-Aqsha Nurdin Syanmas, saat ditemui wartawan media online ini di Kompleks Masjid Agung Al-Aqsha Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin malam.
Sebagai masjid terbesar di Kabupaten Jayapura, Masjid Agung Al-Aqsha menjadi salah satu ikon kebanggaan masyarakat khususnya umat Muslim di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura.
Lanjut Ichdar menjelaskan, pembangunan Masjid Agung Al-Aqsha ini sudah mulai dilaksanakan sejak awal 2015 hingga saat ini, terhitung telah berlangsung kurang lebih 6 tahun.
“Awalnya, rencana pembangunan (masjid) ini karena kebutuhan umat, seiring bertambahnya jamaah. Sehingga pengurus berinisiatif, walaupun keadaannya sangat-sangat terbatas waktu itu,” ujarnya menjelaskan.
Ichdar juga menambahkan, realisasi pembangunan fisik masjid hingga tahun keenam ini sudah mencapai 90 persen dan saat ini tinggal menyelesaikan pekerjaan menara masjid, serta interior bagian dalam atau pengecatannya.
Sementara anggaran yang telah dibelanjakan, kata Ichdar, sudah lebih dari Rp. 23 miliar. Dan sejauh ini 85 persen anggaran yang digunakan berasal dari swadaya jamaah masyarakat.
“Ada bantuan juga dari pak Presiden, ada dari Pemerintah Provinsi dan BUMN-BUMN lain, termasuk pak Wakil Bupati Jayapura. Juga pernah ada bantuan dari pak Bupati yang memberikan semen 500 sak,” ucap Ichdar.
Ichdar tidak memungkiri jika selama pembangunan masjid ini, ada beberapa donatur tetap seperti Wagus Hidayat, baik secara pribadi maupun perusahaannya, juga ada dari Toko Himalaya (pak Iwan) yang selalu memberi dukungan.
“Termasuk pada jamaah yang sering sholat disini. Bahkan yang mengharukan, adalah ibu-ibu yang datang tiap pagi hanya karena ingin mengisi kotak amal pembangunan masjid,” imbuh Ichdar.
Lebih lanjut Ichdar menjelaskan, jika pembangunan Masjid Agung Al-Aqsha ini tidak bisa diukur kapan akan selesai, karena semua sangat bergantung kepada donasi yang terkumpul dari para jamaah.
Untuk diketahui, Masjid Agung Al-Aqsha merupakan masjid terbesar di Kabupaten Jayapura. Berada di atas lahan 1500 M², dengan luas bangunan 45 M x 30 M, masjid dengan konstruksi bangunan 2 lantai ini, dapat menampung hingga 2.300 jamaah. (ewako)*