JAYAPURA,PAPUA BARU.COM,- Salah seorang kandidat calon Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua periode 2021-2024, Panji Agung Mangkunegoro meminta Panitia Musyawarah Daerah (Musda) KNPI transparan dalam menjalankan tahapan terutama proses pendaftaran bakal calon ketua yang dinilai terlalu mepet, sedangkan persyaratan yang dipersiapkan memakan waktu pengurusan.
“Saya berniat mencalonkan diri sebagai calon Ketua KNPI Papua, saya tadi (Sabtu,red) sudah ambil formulir, cuma ada beberapa poin tersebut, masa pengembalian formulir misalnya, hari ini sabtu, besok minggu, Polres tidak buka, bagaimana mau urus SKCK, surat keterangan bebas narkoba dan lain-lain di hari senin kan tidak bisa diurus satu hari, belum lagi surat keterangan bebas pidana dari Pengadilan Negeri kan tidak bisa jadi dalam sehari. Surat keterangan kesehatan juga sama,”ungkapnya kepada awak media di salah satu cafe di Kota Jayapura, Sabtu (6/11).
Dirinya juga menyoroti poin ke 5, dimana jika pernah menjabat di DPD KNPI Papua wajib melampirkan SK kepengurusan, sedangkan pada masa kepemimpinan Albert G Wanimbo, SK pengurus tidak pernah diberikan.”Harapan saya SC bisa siapkan SK itu untuk kita terutama yang mau maju calon Ketua KNPI, kemudian mengenai pendidikan minimal S1, tidak bisa dipastikan menjadi syarat utama,”beber pria yang getol menyuarakan anti korupsi ini.
Pria yang akrab dengan akronim PAM ini mengharapkan agar batas waktu pengembalian formuli bisa dimundurkan sampai seminggu, sehingga seluruh persyaratan yang diminta oleh Panitia Musda KNPI Papua bisa dipenuhi.
Tak hanya itu, Panji juga mengharapkan panitia bijak dan transparan dan membuka kepada publik, verifikasi yang dilakukan kepada setiap Organisasi Kepemudaan (OKP), sehingga pihaknya juga bisa mengetahui OKP yang memiliki hak suara dalam Musda KNPI, OKP yang berstatus pemantau dan OKP yang baru dibentuk.
“Ini hati-hati sekali, karena yang punya hak suara yang menentukan siapa yang nanti Ketua KNPI dalam Musda nanti di Jayawijaya, kemudian tidak hanya OKP, tetapi DPD yang diverifikasi juga mana yang definitif dan mana yang carateker, itu sesuai dengan AD/ART, mengenai hak suara,”tuturnya.
Panji menegaskan peraturan perebutan Ketua KNPI Papua, hendaknya dipandang sebagai pertarungan persahabatan, dimana dirinya tidak perlu menghujat bahkan membenci kandidat yang lain.
”Ini pertarungan persahabatan, saya tidak perlu menghujat siapa-siapa, saya tidak perlu membenci siapa-siapa, ini bukan pilkada, kalaupun pilkada juga kan tidak boleh saling membenci, bicara proses tahapan yang memang harus dikritisi. Saya panji, dan juga Ketua KNPI Papua, AGW saling kenal, kami sama-sama lahir di Kelila, begitu juga dengan bung BG (Benyamin Gurik,red), ini adalah pertarungan persahabatan, karena pertarungan persahabatan, SC dan panitia harus transparan sebagai wasit wasit harus bisa memberikan informasi secara detail kepada publik,”tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Panji juga meminta dukungan dari pemuda dan masyarakat Papua untuk maju dalam bursa calon ketua KNPI Papua.
“Dengan kesederhanaan saya, saya ingin mengubah KNPI Papua sebagai rumah pemuda yang bermanfaat bagi orang dalam dalam arti orang tua yang di kampung, masyarakat yang selama ini ditindas, masyarakat adat yang punya masalah,”bebernya lagi.
Ditambahkan, pemuda harus memberi manfaat tidak hanya bagi pemuda, tetapi harus berdampak bagi masyarakat luas, serta mengakomodir semua pemuda potensial.(Jhon Mampokem/zes)***